Bekas Parit Batas Fisik Lanskap Sejarah

38 Gambar 25 Kondisi sisa benteng Pakuan di Jalan Cendrawasih, Bondongan Sumber: Zahorka 2009 Sementara itu terdapat bentangan sisa benteng Pakuan lainnya yang berada di dalam kompleks militer Sukasari-Lawang Gintung. Sisa benteng ini diapit sungai dan merupakan lokasi padat penduduk. Kondisi fisik benteng mengalami perubahan, yaitu kerusakan di bagian permukaan karena adanya bangunan permanen diatasnya. Gambar 26 Kondisi sisa benteng Pakuan di sekitar Sukasari-Tajur Sumber: Zahorka 2009 Delineasi Batas Fisik Lanskap Sejarah Sampai saat ini batas-batas fisik lanskap sejarah peninggalan Pakuan masih sering diperbincangkan. Terdapat berbagai versi peta persebaran yang dibuat oleh Tim Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka P3KP pada tahun 2013, Zahorka pada tahun 2007, dan Danasasmita pada tahun 1980-an. Masing-masing peta memiliki perbedaan interpretasi terhadap lokasinya, tetapi secara keseluruhan semua peta tersebut menggambarkan delineasi batas fisik lanskap yang memiliki nilai signifikansi sejarah. Tim P3KP menyusun delineasi perkiraan wilayah pusat Kerajaan Pajajaran berdasarkan deskripsi batas-batas fisik peninggalan Pakuan oleh Sarilestari 2009, yaitu sebagai berikut:

1. pada bagian barat berupa benteng alam, yaitu puncak tebing Cipaku

yang curam sampai lokasi Stasiun Kereta Api Batutulis dan membentang sepanjang jalur rel kereta api. Bentangan ini sampai ke tebing Cipakancilan setelah melewati lokasi Jembatan Bondongan yang terdapat di Kampung Cincau,

2. pada bagian timur berupa benteng yang membentang sejajar dengan

Jalan Suryakencana hingga ke Gardu Tinggi. Benteng ini kemudian mengikuti puncak lembah sungai Ciliwung dan melintasi pertemuan antara Jalan Siliwangi dengan Jalan Batutulis, berlanjut hingga sepanjang puncak lereng sungai Ciliwung yang melewati Komplek Perkantoran PAM dan memotong Jalan Pajajaran,

3. pada bagian utara berupa tebing terjal, yaitu dari ujung lembah sungai

Cipakancilan Kampung Cincau yang tersambung dengan tebing Gang Beton hingga memotong Jalan Suryakencana, dan pada

4. bagian selatan berupa benteng yang membentang dari pertemuan Jalan

Pajajaran, menembus Jalan Siliwangi, dan terus membentang hingga Kampung Lawang Gintung. Gambar 27 Perkiraan delineasi pusat Kerajaan Pajajaran Sumber: Inventarisasi Aset Pusaka Kota Bogor 2013 Danasasmita dalam Sejarah Bogor 2012 memetakan delineasi batas fisik peninggalan Kota Pakuan berdasarkan kajian sejarah laporan perjalanan dan naskah kuno. Batas yang dipetakan adalah parit lebar, alun-alun luar, benteng dan keraton Pakuan Gambar 28. Lebih lanjut Danasasmita mendeskripsikan lokasi batas-batas fisik lanskap namun tidak seluruhnya dipetakan. Gambar 28 Perkiraan delineasi benteng Pakuan Sumber: Danasasmita 2012