Situs Kupalandak Situs Kupalandak merupakan sebuah makam yang terletak di Kampung
Gang Amil sebenarnya merupakan sebuah peninggalan sejarah Kota Bogor pada periode kerajaan. Danasasmita dalam bukunya mengutip laporan Winkler,
yaitu disebutkan bahwa Winkler menemukan sebuah jalan yang dikeraskan dengan jajaran batu yang rapi menuju ke bekas paseban. Paseban dalam bahasa Sunda
berarti ‘balai untuk menghadap raja’ atau ‘balai penghadapan’. Pasangan disolit di Gang Amil sendiri merupakan tempat duduk dan bertapa para pengawal bangsawan
kerajaan. Dalam kajian mengenai lokasi keraton Pakuan, keraton ini berada dekat
dengan Prasasti Batutulis dan pasangan disolit sebagai penanda gerbang masuk keraton. Pada sisi gerbang masuk terdapat deretan 7 pohon beringin yang
mengindikasikan bahwa akhir dari deretan tersebut adalah lokasi keraton Pakuan.
Gambar 41 Jalan masuk Gang Amil a, mulut Gang Amil yang berhadapan dengan Jalan Batutulis dan Istana “Hing Puri Bima Sakti” b
Sumber: dokumentasi lapang Kondisi Gang Amil pada saat ini merupakan gang dengan deretan perumahan
padat penduduk. Tidak ada papan informasi yang menunjukkan keberadaan pasangan batu disolit Gang Amil, serta tidak pula terdaftar dalam data persebaran
benda bersejarah di Disbudparektif Kota Bogor karena keberadaannya merupakan milik pribadi. Menurut penduduk sekitar, masih banyak rumah penduduk yang di
dalamnya terdapat batu-batu serupa. Pasangan batu disolit ini memiliki potensi untuk dijadikan Benda Cagar Budaya sesuai kriteria Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Persebaran Objek Lanskap Sejarah
Lanskap sejarah Periode Kerajaan di Kota Bogor memiliki karakter penyusun yang di dominasi oleh objek-objek berupa situs bersejarah. Seluruh objek
yang terdata dan dikaji dalam penelitian ini terdapat di wilayah Kelurahan Batutulis dengan Situs Prasasti Batutulis dianggap menjadi pusat karakter penyusun. Hal ini
disebabkan, pada masa Kerajaan Pajajaran, situs tersebut adalah tempat bagi para raja untuk memuja dewa dan sebagai balai berkumpul pada saat peristiwa
penobatan raja. Objek selain Situs Prasasti Batutulis yang tersebar di sekelilingnya, seluruhnya masih memiliki keterkaitan sejarah. Pada gambar berikut ini Gambar
42 adalah peta persebaran objek pada lanskap sejarah di wilayah Kelurahan Batutulis.
a b
50
Gambar 42 Persebaran objek-objek lanskap sejarah Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa keberadaan objek lanskap sejarah
berada di tengah-tengah laju pesat pembangunan dan juga pemukiman padat penduduk. Hal ini mengakibatkan keberadaanya sulit terlacak, didukung dengan
rendahnya kelengkapan dan kualitas fasilitas pendukung, seperti adanya papan yang rusak, papan yang terhalang pohon, informasi yang terlalu dekat dengan jalan
sehingga menyulitkan orang yang ingin membacanya, dan tidak adanya juru kunci.
Selain objek-objek tersebut, karakter penyusun pada lanskap sejarah dapat diperkuat dengan adanya batas fisik lanskap. Keberadaan batas fisik lanskap
sebenarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan, karena batas fisik lanskap pun memiliki keterkaitan sejarah pada periode yang sama dengan objek lanskap
sejarah. Perlakuan yang tepat untuk mempertahankan batas fisik lanskap dibutuhkan untuk menjadikannya dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat yang
tinggal di sekitarnya, dan dapat pula membantu pihak pemerintah dalam mengembangkan Kota Pusaka pada aset pusaka periode Kerajaan. Berikut ini
adalah peta nomor 1, yaitu Peta Delineasi Wilayah Bekas Kota Pakuan.
Analisis Nilai Signifikansi Lanskap Sejarah
Hasil analisis penilaian signifikansi lanskap sejarah Periode Kerajaan di Kota Bogor berdasarkan aspek keaslian, aspek keunikan, serta aspek kondisi fisik
dan lingkungan dapat dilihat pada Tabel 19. Berdasarkan ketiga penilaian tersebut kemudian diperoleh hasil keseluruhan nilai signifikansi lanskap sejarah yang tertera
pada Tabel 20.