Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Gittinger dalam Nurmalina dkk 2009 menyatakan bahwa suatu variasi pada analisis sensitivitas adalah nilai pengganti switching value. Switching value merupakan perhitungan untuk meng ukur “perubahan maksimum” dari perubahan suatu komponen inflow penurunan harga output, penurunan produksi atau perubahan komponen outflow peningkatan harga input peningkatan biaya produksi yang masih dapat ditoleransi agar bisnis masih tetap layak. Oleh karena itu, perubahan tidak boleh melebihi nilai tersebut. Bila melebihi maka bisnis menjadi tidak layak untuk dijalankan. Perhitungan ini mengacu kepada berapa besar perubahan terjadi sampai dengan NPV sama dengan nol NPV=0.

2.5. Penelitian Terdahulu

Wardoyo 2012 dalam penelitiannya mengenai Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Warung Surabi, dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini didapatkan kesimpulan berupa nilai-nilai NPV positif yaitu sebesar Rp 12,658.281,-. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh nilai IRR 34. Nilai ini lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang berlaku sebesar 7. Sedangkan untuk nilai Net BC diperoleh nilai 1,97. Nilai PBP yang diperoleh adalah 1 tahun. Dewi 2010 dalam penilitiannya mengenai Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Ternak Kambing Perah kasus: Peternakan Prima Fit, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Dalam E- Journal terlihat bahwa hasil penelitian pada aspek non finansial menyatakan, berdasarkan aspek pasar, teknis, manajemen dan hukum, sosial, ekonomi dan budaya, serta lingkungan, usaha layak untuk dilaksanakan baik dengan ada atau tidak adanya pengembangan usaha. Pada aspek finansial seperti NPV, IRR, Net BC dan payback periode menyatakan bahwa usaha layak untuk dilaksanakan baik dengan ada atau tidak adanya pengembangan usaha. Hasil analisis switching value dan sensitivitas memperlihatkan bahwa kondisi tanpa adanya pengembangan usaha lebih sensitif terhadap penurunan harga susu kambing, penurunan jumlah produksi susu kambing, dan peningkatan harga ampas tempe dibandingkan dengan kondisi dengan pengembangan usaha. Nishka 2009 dalam penelitiannya mengenai Analisis Kelayakan Usaha Death By Chocolate Spageti Restaurant di Kota Bogor, menyimpulkan analisis kelayakan usaha pada DBC Spageti Restaurant layak untuk diusahakan. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan analisis kelayakan financial pada tingkat diskonto 7 diperoleh nilai NPV Rp 632,000,000; Net BC 3,00; IRR 27 dan PBP 6 tahun 7 bulan.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran penelitian mengenai rencana pengembangan usaha ini diawali dengan melihat kemampuan usaha rumah makan Sagita untuk memiliki lebih banyak konsumen potensial, seiring dengan adanya perkembangan zaman yang mengubah pola atau gaya hidup masyarakat yang senang bersosialisasi di tempat makan sehingga permintaan di rumah makan Sagita terus meningkat, namun karena fasilitas dan sumber daya yang sudah ada kurang memadai dan adanya keinginan untuk terus meningkatkan profitabilitas yang didapat maka timbul pemikiran akan peluang mengembangkan usaha rumah makan Sagita. Pengembangan usaha rumah makan ini dilakukan dengan cara membuka outlet baru tetapi masih berada di Kota yang sama agar rencana pengembangan usaha ini dapat berjalan efektif dan efisien maka diperlukan studi awal berupa analisis kelayakan pengembangan usaha. Studi kelayakan pengembangan usaha akan menganalisis rencana pengembangan dari berbagai aspek, yaitu aspek non finansial aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek lingkungan dan aspek finansial. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Studi kelayakan usaha dimulai dengan mengumpulkan data-data yang relevan dan kemudian data-data tersebut dianalisis aspek finansial dan aspek non finansialnya. Aspek non finansial meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan ekonomi dan aspek lingkungan. Aspek finansial dilakukan analisis mengenai NPV Net Present Value, IRR Internal Rate of Returns, Net BC Net Benefit Cost Ratio, PP Payback Period dan Analisis sensitivitas Switching Value. Penggunaan aspek- aspek tersebut merupakan bagian dari studi kelayakan bisnis untuk menentukan apakah suatu usaha dapat