Dengan adanya warung atau rumah makan yang menghasilkan produk makanan akan mengurangi peluang pasar rumah makan Sagita
dan mengindikasikan adanya pesaing. Meskipun terdapat beberapa pesaing namun masih terdapat peluang bagi rumah makan Sagita, hal
ini dilihat dari jumlah pengunjung mingguan weekenders pada tahun 2012 tercatat lebih dari 100.000 pengunjung memasuki kawasan
Sentul City, untuk pengunjung Jungleland saja pada periode Desember 2013 mencapai 8.000 pengunjung di hari libur dan 5.000
pengunjung di hari biasa, kemudian untuk wisata kuliner Ah poong pada tahun 2013 jumlah pengunjung hari biasa berkisar 1.400
– 2.100 orang sedangkan pada hari libur jumlah pengunjung meningkat antara
2.800 – 3.500 orang, namun kapasitas Ah poong sendiri hanya 700
kursi dan lahan parkir yang tersedia terbatas sehingga para pengunjung harus rela antri untuk mendapatkan tempat duduk dan
parkir sehingga banyak dari mereka yang mencari makan ditempat lain disekitar lokasi. Melihat kondisi tersebut pemilik rumah makan
Sagita melihat bahwa masih terdapat peluang bagi rumah makan Sagita untuk mengembangkan usahanya.
4.4. Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis dan teknologi yang dianalisis meliputi bahan baku yang akan digunakan, proses produksi, fasilitas, peralatan, dan perlengkapan,
pemilihan lokasi, tata letak dan tata kelola.
4.4.1 Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan pokok atau bahan utama yang diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi. Bahan baku merupakan
elemen yang sangat penting dan merupakan salah satu unsur yang paling aktif didalam perusahaan. Kajian mengenai ketersediaan bahan
baku dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana peluang ketersediaan bahan baku dimasa yang akan datang. Kualitas produk
sangat bergantung dari pemilihan atau pengunaan bahan baku, pemilihan dan penggunaan bahan baku yang baik akan menghasilkan
kualitas yang baik pula. Penggunaan bahan baku menjadi dasar pertimbangan konsumen, penggunaan bahan baku yang baik akan
menghasilkan kualitas produk yang baik yang kemudian akan melahirkan kepuasan dihati para konsumen.
Bahan baku utama yang digunakan oleh rumah makan Sagita adalah beras, ayam kampung pejantan, daging sapi, ikan asin, tempe
dan tahu. Kemudia bahan lain yang digunakan adalah daun pisang, bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, garam, terasi,
sasa, royco, merica, ketumbar, kemiri, daun salam, daun sereh, asem jawa, lengkuas, jeruk nipis, jahe, gula merah, gula putih, jagung,
mentimun, kol, melinjo, daun dan buah tangkil, daun kemangi, gambas, poh-pohan, selada, semi, tomat, dan minyak goreng.
Ketersediaan bahan
baku yang
baik dapat
menjaga keseimbangan proses produksi suatu usaha atau perusahaan.
Ketersediaan bahan baku ini tidak sulit ditemukan karena menggunakan bahan-bahan yang umum dipakai, dengan kualitas yang
baik. Karena bahan baku yang digunakan rumah makan Sagita
merupakan bahan baku yang banyak digunakan oleh masyarakat umum sehingga sudah banyak distributor atau pemasok yang
menyediakan bahan baku tersebut. Tidak semua bahan-bahan yang diperlukan didapat dari pemasok, beberapa bahan baku ada yang
dibeli langsung dipasar. Transaksi pembelian bahan baku dilakukan dengan sistem pembayaran secara tunai ambil bayar.
4.4.2 Proses Produksi