Kebutuhan Pelatihan Struktur Organisasi

Tabel 8. Divisi dan jumlah karyawan rumah makan Sagita No. Nama Divisi Jumlah Karyawan 1. Kasir sekaligus pramusaji 2 2. Dapur Produksi 2 3. Total Karyawan 4 Sumber : Rumah Makan Sagita 2013

4.5.2 Kebutuhan Pelatihan

Perusahaan pasti membutuhkan sumber daya manusia SDM atau tenaga kerja yang kompeten agar dapat melaksanakan pekerjaannya sehingga tujuan perusahaan dapat terpenuhi. Untuk dapat menghasilkan tenaga ahli yang kompeten perusahaan pada umumnya terlebih dahulu mengadakan atau memberikan pelatihan kepada setiap karyawan baru ataupun terhadap produk jenis baru. Pelatihan dibutuhkan agar perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memberikan pelayanan yang memuaskan sehingga tidak mengecewakan konsumen. Pelatihan dilakukan langsung oleh pemilik rumah makan Sagita dan oleh pekerja senior yang sudah terampil. Masa waktu pelatihan tidak membutuhkan wkatu yang lama, untuk karyawan baru masa waktu pelatihan hanya membutuhkan waktu tiga hari dan dilakukan masa percobaan beberapa hari pada karyawan baru dan untuk produk baru, biasanya hanya menghabiskan waktu satu sampai dua hari. Pelatihan yang dilakukan adalah yang berkaitan langsung dengan kegiatan proses produksi sedangkan untuk kegiatan lain pada umumnya hanya diberikan pengarahan-pengarahan mengenai pekerjaannya langsung dari pemilik rumah makan Sagita.

4.5.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk mengetahui bagian dan sub bagian, wewenang masing-masing serta hubungan koordinasi antar bagian dan sub bagian dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Setiap bagian atau divisi secara khusus bertanggung jawab atas divisinya. Dengan adanya struktur organisasi maka tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan dapat terlihat dengan jelas. Manajemen yang akan dilakukan dalam usaha ini terdiri dari saru orang pemegang kebijakan dan keputusan besar yakni pemilik rumah makan Sagita, kemudian terdapat 4 orang karyawan dibawah pemilik. Dalam usaha rumah makan Sagita struktur organisasi yang dibentuk masih bersifat sederhana. Pembagian pekerjaannya pun di buat fleksibel dikarenakan semua karyawan diharapkan dapat berperan pada semua posisi, bagian produksi harus dapat berganti peran sebagai kasir atau sebaliknya. Pemilik rumah makan Sagita memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam menentukan perencanaan dan strategi perusahaan dalam menjalankan rumah makan Sagita. Divisi produksi atau juru masak rumah makan Sagita memiliki kewajiban memproduksi mengolah bahan, memasak pesanan makanan yang di pesan konsumen, serta menjaga agar rasa yang dihasilkan sama pada setiap produk . Divisi produksi rumah makan Sagita juga harus selalu mengontrol persediaan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi. Seperti yang terlihat pada Tabel 8, pada bagian ini dikerjakan oleh dua orang karyawan. Divisi Pramusaji bertugas melayani para pengunjung, mulai dari pemesanan menu hingga penyajiannya. Selain itu, pramusaji juga memiliki kewajiban untuk menginformasikan menu spesial atau menu andalan rumah makan Sagita ataupun produk baru yang dihasilkan rumah makan Sagita agar konsumen atau pengunjung mendapatkan gambaran untuk menu yang akan dipesan nantinya. Divisi pramusaji mencakup divisi keuangan yang juga bertugas melayani proses pembayaran para konsumen dan mencatat keuangan masuk dan keluar pada usaha ini. Pada bagian ini dikerjakan oleh dua orang karyawan. Seluruh karyawan bertanggung jawab atas kebersihan dapur produksi dan kehigienisan produk. Struktur organisasi rumah makan Sagita merupakan struktur organisasi yang dibuat sendiri untuk menggambarkan keadaan organisasi di rumah makan Sagita.

4.5.4 Perizinan dan Legalitas Badan Hukum Usaha