4.3.2 Kebijakan Bauran Pemasaran Marketing Mix
Manajemen pemasaran produk barang dibagi atas tujuh kebijakan pemasaran  yang  disebut  bauran  pemasaran  marketing  mix.  Bauran
pemasaran terdiri dari empat komponen, yaitu : 1. Produk Product
Produk yang ditawarkan rumah makan Sagita adalah berbagai masakan khas sunda, seperti nasi timbel komplit ayam goreng dan
nasi timbel komplit empal goreng, kedua menu tersebut merupakan menu andalan rumah makan Sagita. Untuk menu lainnya,  di gerai
baru hanya menyediakan gado-gado, karedok, tempe mendoan dan perkedel jagung.
2.  Harga Price Harga  makanan  yang  ditawarkan    rumah  makan  Sagita
berkisar  dari  4.000 – 28.500, untuk satu porsi nasi timbel komplit
ayam  goreng  adalah  sebesar  Rp  28.000  sedangkan  untuk  nasi timbel  komplit  empal  goreng  adalah  sebesar  Rp  28.500.  Harga
yang  ditawarkan  rumah  makan  Sagita  relatif  terjangkau dibandingkan  para  pesaingnya  yang  menjual  menu  yang  sama
dengan harga yang lebih tinggi. 3. Tempat Place
Dalam  hal  ini  proses  pelaksanaan  pendistribusian  produk rumah  makan  Sagita  langsung  dari  produsen  ke  konsumen.
Pemilihan lokasi strategis merupakan faktor penting sehingga perlu memperhatikan  berbagai  faktor.  Faktor-faktor  yang  diperhatikan
dalam  penentuan  lokasi  adalah  mudah  dijangkau,  lokasi  banyak dilalui  atau  dihuni  taget  konsumen  yang  berpotensi  membeli
produk,  dan  mudah  terlihat  oleh  konsumen.  Alasan  ini  yang membuat  pemilik  rumah  makan  Sagita  ingin  mengembangkan
usahanya di daerah Sentul City, Bogor. 4. Promosi Promotion
Promosi  merupakan  salah  satu  cara  yang  dibutuhkan perusahaan  dalam  meningkatkan  volume  penjualan.  Oleh  karena
itu,  kegiatan  promosi  ini  harus  dapat  dilakukan  sejalan  dengan rencana  pemasaran  serta  diarahkan  dan  dikendalikan  dengan  baik
sehingga  promosi  tersebut  benar-benar  dapat  memberikan kontribusi  yang  tinggi  dalam  upaya  meningkatkan  volume
penjualan.  Kegiatan  promosi  yang  dilakukan  rumah  makan  Sagita masih  dalam  bentuk  yang  sederhana.  Bentuk  promosi  yang
dilakukan rumah makan Sagita saat ini berupa promosi dari mulut ke  mulut  dan  pembuatan  banner.  Cara  promosi  semacam  ini
dianggap  lebih  ekonomis  dan  mudah  dilakukan  sehingga  tidak menambah pengeluaran bagi perusahaan.
5. Orang People Rumah  makan  Sagita  merekrut  karyawan  yang  memiliki
keahlian  sesuai  dengan  bidangnya,  yakni  memasak  untuk  koki, namun bagi karyawannya lainnya tidak ada kriteria khusus.  Setiap
karyawan terlebih dahulu diberikan pelatihan dan pengarahan. 6. Proses Process
Konsumen  dapat  memperoleh  produk  rumah  makan  Sagita dengan langsung mendatangi gerai rumah makan Sagita kemudian
konsumen  akan  dilayani  oleh  seorang  pramusaji,  pramusaji  akan menjelaskan  menu-menu  yang  ada  di  Sagita.  Setelah  ada
pemesanan  pramusaji  akan  memberikan  bon  pesanan  yang  sudah dipesan  konsumen  dan  konsumen  dapat  membayarnya  diloket
kasir. Setelah
melakukan pembayaran
konsumen dapat
menyerahkan  struck  atau  bukti  pembayaran  kepada  pramusaji  dan dapat mengambil produk yang sudah dipesan.
7. Bukti Fisik Physical Evidence Gerai  rumah  makan  Sagita  terletak  di  daerah  Sentul  City,
Bogor  Jawa  Barat.  Konsep  yang  dibuat    oleh  pengelola  tempat yakni  seperti  food  court  dimana  terdapat  beberapa  gerai  makanan
lain,  namun  dengan  menu-menu  yang  berbeda  di  tiap  gerainya. Setiap  gerai  memiliki  desain  tempat  yang  sama,  namun  rumah
makan  Sagita  memiliki  keunikan  dimana  penyajian  produk  yakni
nasi  timbel  komplit  ayam  goreng  dan  nasi  timbel  komplit  empal goreng disajikan dengan piring rotan  yang beralaskan daun pisang
dan para pelayan menggunakan seragam berwarna kuning, orange, dan  bagi  para  pelayan  perempuan  menggunakan  tambahan  hiasan
kepala  berupa  bandana  berwarna  hijau.  Pemilihan  warna-warna cerah  dan  mencolok  diharapkan  dapat  membuat  tampilan  gerai
rumah  makan  Sagita  terlihat  lebih  menarik  eye  catching.  Setiap gerai  tidak  menjual  menu  minuman  dan  sistem  pembayaran  tidak
dilakukan  digerai  masing-masing  melainkan  diloket  kasir  yang telah disediakan pihak pengelola tempat.  Konsumen hanya tinggal
menyerahkan  bon  makanan  yang  dipesan  dan  sekaligus  memesan menu minuman di loket kasir dan kemudian membayarnya.
Berdasarkan  pemaparan  tersebut  pengembangan  usaha  rumah  makan Sagita terlihat memiliki peluang yang cukup besar. Pada bauran pemasaran
tidak terdapat  masalah  yang dapat  mengganggu jalannya proses pemasaran dan  strategi  pemasaran  telah  dilakukan  dengan  baik.  Penentuan  segmen,
penetapan  target,  dan  penentuan  posisi  membantu  jalannya  rencana pemasaran  sehingga  dapat  mendukung  jalannya  proses  pengembangan
usaha rumah makan Sagita.
4.3.3 Analisis Pesaing