Kadar Air Sifat Kimia Kecap Manis

24 Tabel 10. Hasil pengukuran a w kecap manis komersial Indonesia Sampel Nilai a w A 0,7375 ± 0,0049 h B 0,7093 ± 0,0032 ef C 0,7215 ± 0,0007 g D 0,7312 ± 0,0129 h E 0,7153 ± 0,0004 fg F 0,6785 ± 0,0049 d G 0,7210 ± 0,0028 g H 0,7373 ± 0,0039 h I 0,6678 ± 0,0103 c J 0,7048 ± 0,0060 d K 0,6433 ± 0,0004 a L 0,6435 ± 0,0064 a M 0,6565 ± 0,0134 b N 0,6773 ± 0,0018 d O 0,7145 ± 0,0120 efg P 0,7398 ± 0,0018 h Q 0,7138 ± 0,0032 efg Keterangan: Sampel dengan huruf pada subset yang berbeda memiliki perbedaan yang nyata pada taraf signifikansi 5. Hasil ANOVA dan uji lanjut Duncan Test terhadap data a w kecap manis komersial Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 24. Dari tabel ANOVA, terlihat bahwa p0.05. Hal ini menunjukkan bahwa jenis sampel kecap manis berpengaruh secara nyata terhadap a w pada taraf signifikansi 5. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji lanjut Duncan Test untuk mengetahui sampel mana saja yang berbeda nyata. Hasil uji lanjut Duncan Test terhadap variabel a w dapat dilihat pada Tabel 10. Uji lanjut Duncan untuk variabel a w membagi 17 sampel kecap manis kedalam 8 kelompok subset. Uji lanjut Duncan Test menunjukkan bahwa paling tidak terdapat satu sampel yang berbeda nyata dengan sampel lainnya. Berdasarkan Lampiran 24 untuk uji lanjut Duncan Test terhadap variabel a w , dapat dilihat bahwa bahwa sampel K dan L berada pada subset a dengan nilai a w yang lebih rendah dari sampel lainnya, yaitu masing-masing sebesar 0,6433 dan 0,6435, sehingga kedua sampel kecap manis tersebut tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi 5. Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa sampel K dan L memiliki kualitas yang baik dari segi variabel a w , karena memiliki nilai a w yang lebih rendah daripada sampel lainnya. Aktivitas air a w merupakan jumlah air yang tersedia untuk mikroorganisme. Semakin rendah a w , maka kemungkinan tumbuhnya mikroorganisme semakin kecil Anonim, 2002.

C. Sifat Kimia Kecap Manis

Analisis kimia yang dilakukan terhadap 17 sampel kecap manis komersial meliputi: kadar air, kadar garam, pH, total gula, dan total nitrogen.

1. Kadar Air

Analisis kadar air dalam bahan pangan sangat penting dilakukan, baik untuk bahan pangan segar maupun olahan. Analisis kadar air dalam bahan pangan sering menjadi tidak sederhana karena air dalam bahan pangan berada dalam bentuk terikat secara fisik atau kimia dengan komponen bahan pangan lainnya. Pada penelitian ini, kadar air kecap diukur dengan menggunakan metode oven vakum. Menurut AOAC 1999, metode oven vakum digunakan untuk sampel yang mengandung gula karena senyawa ini cenderung untuk mengalami 25 penguraian pada suhu yang lebih tinggi, sehingga penetapan kadar air untuk sampel kecap manis dilakukan dengan menggunakan metode oven vakum. Perhitungan kadar air dapat dilakukan berdasarkan berat basah dan berat kering. Kadar air berat basah adalah kadar air bahan sebelum pengeringan atau berat air yang terbuang. Kadar air dalam berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen. Sementara itu, kadar air berdasarkan berat kering adalah berat bahan setelah mengalami pemanasan sehingga beratnya konstan dan nilainya dapat lebih dari 100 persen Syarif dan Halid, 1993. Hasil analisis terhadap kadar air kecap manis dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil pengukuran kadar air kecap manis komersial Indonesia Sampel Kadar Air Berat Basah A 20,17 ± 0,21 i B 16,46 ± 0,30 d C 17,61 ± 0,18 e D 17,59 ± 0,01 e E 18,51 ± 0,03 f F 12,45 ± 0,42 a G 19,24 ± 0,14 gh H 18,32 ± 0,34 f I 18,90 ± 0,12 g J 19,50 ± 0,13 h K 16,60 ± 0,06 d L 15,72 ± 0,28 c M 15,38 ± 0,00 c N 12,56 ± 0,23 a O 14,99 ± 0,01 b P 16,40 ± 0,33 d Q 14,85 ± 0,12 b Keterangan: Sampel dengan huruf pada subset yang berbeda memiliki perbedaan yang nyata pada taraf signifikansi 5. Berdasarkan Tabel 11, terlihat bahwa nilai kadar air dari 17 sampel kecap berkisar antara 12-20. Kadar air tertinggi adalah 20,17, yaitu sampel A yang merupakan kecap nasional dengan kemasan plastik refill 600 ml, sedangkan kadar air terendah adalah 12,45, yaitu sampel F yang merupakan kecap lokal yang berasal dari Pati dengan kemasan plastik refill 680 ml. Hasil ANOVA dan uji lanjut Duncan Test terhadap data kadar air kecap manis komersial Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 25. Dari tabel ANOVA, terlihat bahwa bahwa jenis sampel kecap manis berpengaruh secara nyata terhadap kadar air pada taraf signifikansi 5 p0,05. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji lanjut Duncan Test untuk mengetahui sampel mana saja yang berbeda nyata. Hasil uji lanjut Duncan Test terhadap variabel kadar air dapat dilihat pada Tabel 11. Uji lanjut Duncan untuk variabel kadar air membagi 17 sampel kecap manis kedalam 9 kelompok subset. Sampel yang berada subset yang sama berarti tidak berbeda nyata, misalnya sampel C dan D sama-sama berada pada subset e . Hal ini menunjukkan bahwa kedua sampel tersebut tidak berbeda nyata untuk variabel kadar air pada taraf signifikansi 5. Uji lanjut Duncan Test menunjukkan bahwa paling tidak terdapat satu sampel yang berbeda nyata dengan sampel lainnya. Berdasarkan Lampiran 25 untuk uji lanjut Duncan Test terhadap variabel kadar air, dapat dilihat bahwa sampel A berada pada subset i dengan nilai kadar air terbesar, yaitu sebesar 20,17. Hal ini menunjukkan bahwa sampel A berbeda secara nyata dari keenam belas sampel lainnya pada taraf signifikansi 5. Menurut penelitian 26 Judoamidjojo 1987, disebutkan bahwa kadar air untuk kecap manis adalah 29,61, sehingga dapat dikatakan bahwa sampel A merupakan sampel yang memiliki nilai kadar air yang paling dekat dengan nilai kadar air kecap manis pada penelitian sebelumnya.

2. Kadar Garam