28 Hasil ANOVA dan uji lanjut Duncan Test terhadap data pH kecap manis komersial
Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 27. Dari tabel ANOVA, terlihat bahwa jenis sampel
kecap manis berpengaruh secara nyata terhadap kadar garam pada taraf signifikansi 5 p0,05. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji lanjut Duncan Test untuk mengetahui sampel
mana saja yang berbeda nyata. Hasil uji lanjut Duncan Test terhadap variabel pH dapat dilihat pada Tabel 13. Uji lanjut Duncan untuk variabel pH membagi 17 sampel kecap manis kedalam
12 kelompok subset. Sampel yang berada subset yang sama berarti tidak berbeda nyata, misalnya sampel F, G, J, dan O sama-sama berada pada subset
c
. Hal ini menunjukkan bahwa keempat sampel tersebut tidak berbeda nyata untuk variabel pH pada taraf signifikansi 5.
Uji lanjut Duncan Test menunjukkan bahwa paling tidak terdapat satu sampel yang
berbeda nyata dengan sampel lainnya. Berdasarkan Lampiran 27 untuk uji lanjut Duncan Test
terhadap variabel pH, dapat dilihat bahwa sampel Q berada pada subset
a
dengan nilai pH terendah, yaitu sebesar 4,59. Hal ini menunjukkan bahwa sampel Q berbeda secara nyata dari
keenam belas sampel lainnya pada taraf signifikansi 5. Menurut penelitian Judoamidjojo et al.
1985, disebutkan bahwa nilai pH untuk kecap manis berkisar antara 4,20 sampai 4,60, sehingga dapat dikatakan bahwa sampel Q merupakan sampel yang memiliki nilai pH yang
paling dekat dengan kisaran nilai pH kecap manis pada penelitian sebelumnya.
4. Total Gula
Jenis gula yang umum digunakan dalam pembuatan kecap manis adalah gula merah Apriyantono dan Wiratma, 1997. Pada penelitian ini, metode penetapan total gula kecap
manis ditentukan dengan menggunakan metode Athrone. Pada metode Anthrone, terlebih dahulu dibuat kurva standar glukosa. Hasil dari kurva standar glukosa dapat dilihat pada
Lampiran 29 . Sementara itu, hasil analisis terhadap total gula kecap manis dapat dilihat pada
Tabel 14. Tabel 14. Hasil pengukuran total gula kecap manis komersial Indonesia
Sampel Total Gula
A 50,90 ± 0,01
ef
B 49,48 ± 0,13
de
C 50,84 ± 0,10
ef
D 48,18 ± 0,09
cd
E 52,79 ± 0,12
fg
F 53,34 ± 0,07
g
G 41,40 ± 0,04
a
H 46,68 ± 0,02
c
I 43,80 ± 0,06
b
J 47,74 ± 0,08
cd
K 47,64 ± 0,53
cd
L 53,70 ± 0,01
g
M 53,78 ± 0,02
g
N 41,00 ± 0,07
a
O 41,20 ± 0,14
a
P 46,51 ± 7,35
c
Q 49,61 ± 0,30
de
Keterangan: Sampel dengan huruf pada subset yang berbeda memiliki perbedaan yang nyata pada taraf signifikansi 5.
Berdasarkan Tabel 14, nilai total gula untuk 17 sampel kecap berkisar antara 40-53. Nilai total gula tertinggi adalah 53,78, yaitu sampel M yang merupakan kecap nasional
dengan kemasan plastik refill 600 ml, sedangkan nilai total gula terendah adalah 41, yaitu
29 sampel G yang merupakan kecap nasional dengan kemasan plastik sachet 14 ml. Menurut SNI
01-2543-1999, nilai minimal total gula untuk sampel kecap sebesar 40. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh sampel kecap yang dianalisis memenuhi Standar Nasional Indonesia. Nilai total
gula yang tinggi menunjukkan bahwa sampel kecap memiliki intesitas rasa manis yang tinggi pula.
Hasil ANOVA dan uji lanjut Duncan Test terhadap data total gula kecap manis
komersial Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 29. Dari tabel ANOVA, terlihat bahwa jenis
sampel kecap manis berpengaruh secara nyata terhadap total gula pada taraf signifikansi 5 p0,05. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji lanjut Duncan Test untuk mengetahui sampel
mana saja yang berbeda nyata. Hasil uji lanjut Duncan Test terhadap variabel total gula dapat dilihat pada Tabel 14. Uji lanjut Duncan untuk variabel total gula membagi 17 sampel kecap
manis kedalam 7 kelompok subset. Uji lanjut Duncan Test menunjukkan bahwa paling tidak terdapat satu sampel yang
berbeda nyata dengan sampel lainnya. Sampel yang berada subset yang sama berarti tidak
berbeda nyata. Berdasarkan Lampiran 29 untuk uji lanjut Duncan Test terhadap variabel total
gula, dapat dilihat bahwa sampel N, O, dan G berada pada subset
a
dengan nilai total gula yang lebih rendah daripada sampel lainnya, yaitu masing-masing sebesar 41,00; 41,20; dan
41,40. Maka, dapat disimpulkan bahwa ketiga sampel kecap manis tersebut tidak berbeda banyak nyata pada taraf signifikansi 5. Total gula yang rendah diduga disebabkan oleh
penambahan gula yang jumlahnya sedikit pada proses pembuatan kecap manis.
5. Total Nitrogen