8 Pondok Menteng. Kelompok Tani Pondok Menteng merupakan salah satu
kelompok tani yang tergabung dalam satu wadah pengembangan usaha pertanian di Desa Citapen, yakni Gapoktan Rukun Tani. Desa Citapen merupakan salah satu
desa di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor yang berpotensi dan mendukung dalam pengembangan basis pertanian khususnya komoditas sayuran.
1.2 Perumusan Masalah
Pada kegiatan usahatani caisin yang dilakukan oleh para petani di Desa Citapen yang merupakan anggota Kelompok Tani Pondok Menteng selalu
dihadapkan pada risiko produksi. Indikasi adanya risiko produksi ditunjukkan oleh fluktuasi produktivitas yang diperoleh petani caisin pada beberapa periode
atau musim tanam. Adanya risiko produksi menyebabkan produktivitas caisin yang dihasilkan menjadi tidak menentu. Perkembangan komoditas caisin di Desa
Citapen dapat dilihat pada Tabel 5 yang merupakan hasil kegiatan program pengembangan usaha agribisnis hortikultura dari Tahun 2009 hingga Tahun 2011.
Tabel 5. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Caisin di Kelompok Tani Pondok Menteng Tahun 2009 Hingga Tahun 2011
No Periode Tanam
Luas Panen Ha
Produksi Ton
Produktivitas TonHa
1 Desember 2009
– Januari 2010 5
36,03 7,21
2 April 2010 - Mei 2010
5 23,30
4,66 3
Oktober 2010 - November 2010 5
19,25 3,85
4 Januari 2011 - Februari 2011
5 33,95
6,79
Sumber : Gapoktan Rukun Tani 2011
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa dalam pelaksanaan usahatani caisin selama empat periode tanam dengan penggunaan luas lahan yang sama,
jumlah produksi yang diperoleh petani menunjukkan hasil yang berbeda-beda sehingga produktivitas caisin mengalami fluktuasi dari tahun 2009 hingga tahun
2011. Selain itu, produktivitas caisin aktual yang terjadi di Desa Citapen lebih rendah daripada produktivitas potensialnya. Menurut Widiyazid 2008 dan
Wahyudi 2010 produktivitas potensial caisin varietas lokal adalah sebesar 10 TonHa. Adapun produktivitas aktual yang diperoleh petani caisin di Desa Citapen
9 hanya berkisar 3,8
– 7,2 TonHa. Penyebab tidak tercapainya produktivitas potensial diantaranya dikarenakan adanya risiko produksi.
Sumber utama risiko yang umumnya dirasakan oleh petani, yaitu serangan hama dan penyakit serta ketidakpastian cuaca. Risiko produksi dan fluktuasi
produktivitas dapat dijelaskan melalui perubahan cuaca yang tidak menentu dan tingginya serangan hama dan penyakit. Selain itu, sumber risiko produksi dan
fluktuasi produktivitas yang terjadi juga dapat disebabkan oleh perlakuan petani terkait penggunaan input atau faktor-faktor produksi caisin. Dalam setiap kegiatan
produksi suatu komoditas, termasuk komoditas caisin, penggunaan input seharusnya mempunyai standar jumlah yang dibutuhkan tanaman caisin dan
penggunaan input yang tepat waktu. Umumnya, penggunaan suatu input yang berlebih akan menurunkan kualitas dan jumlah produksi yang pada akhirnya
menimbulkan risiko produksi. Beberapa fakta di lapangan bahwa para petani caisin di Kelompok Tani Pondok Menteng menggunakan beberapa input dengan
jumlah yang berlebih overdosis dari jumlah yang seharusnya dibutuhkan tanaman caisin, seperti input pupuk dan obat pestisida. Hal ini berkaitan dengan
pola pikir para petani yang menganggap bahwa semakin banyak penggunaan input tersebut maka akan meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman caisin.
Adanya risiko produksi selain berpengaruh terhadap jumlah produksi juga akan berpengaruh pada pendapatan usahatani. Fluktuasi hasil produksi akan
menyebabkan penerimaan berfluktuatif sehingga pendapatan usahatani yang akan diperoleh petani menjadi tidak menentu dan cenderung mengalami penurunan.
Selain berkaitan dengan penerimaan, adanya risiko produksi juga berpengaruh pada keputusan petani dalam melakukan penanaman caisin pada kondisi risiko
produksi, khususnya dalam memperhitungkan kebutuhan dan biaya usahatani. Berdasarkan kondisi di atas maka penting untuk menilai risiko produksi
caisin yang dapat diperhitungkan melalui penggunaan input atau faktor-faktor produksi. Dalam membudidayakan caisin, input yang umumnya digunakan, antara
lain benih, pupuk kandang, kapur, pupuk urea, pupuk daun, pestisida cair, pestisida padat, dan tenaga kerja. Diantara faktor-faktor produksi ini, diduga ada
faktor produksi yang dapat menyebabkan risiko produksi tetapi ada pula faktor produksi yang dapat mengurangi risiko produksi.
10 Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang hendak dikaji
dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh faktor-faktor produksi terhadap risiko produksi yang
dihadapi oleh petani caisin di Desa Citapen? 2. Bagaimana pengaruh risiko produksi terhadap pendapatan usahatani caisin di
Desa Citapen?
1.3 Tujuan Penelitian