Definisi Operasional Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Caisin (Brassica rapa cv. caisin) di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

40 f. Pestisida padat X 6 θ 8 0 artinya semakin banyak pestisida padat yang digunakan dalam proses produksi maka variasi produktivitas caisin semakin menurun, sehingga pestisida padat sebagai faktor pengurang risiko risk reducing factors. g. Pupuk daun X 7 θ 9 0 artinya semakin banyak pupuk daun yang digunakan dalam proses produksi maka variasi produktivitas caisin semakin meningkat, sehingga pupuk daun sebagai faktor yang menimbulkan risiko risk inducing factors. h. Tenaga kerja X 8 θ 10 0 artinya semakin banyak tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi maka variasi produktivitas caisin semakin meningkat, sehingga tenaga kerja sebagai faktor yang menimbulkan risiko risk inducing factors.

4.6 Definisi Operasional

1. Produktivitas Y adalah jumlah total panen caisin segar yang diukur dalam satuan kilogram per periode tanam per hektar. 2. Benih X 1 adalah jumlah benih caisin yang digunakan untuk memproduksi caisin yang diukur dalam satuan kilogram per periode tanam. 3. Pupuk kandang X 2 adalah jumlah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang digunakan dalam persiapan lahan yang berguna untuk untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi pada tanah. Pupuk kandang digunakan dalam satuan kilogram per periode tanam. 4. Kapur X 3 adalah jumlah kapur yang digunakan dalam persiapan lahan yang berguna untuk menaikkan pH tanah agar lebih subur dan gembur. Kapur digunakan dalam satuan kilogram per periode tanam. 5. Pupuk urea X 4 adalah jumlah pupuk kimia yang digunakan dalam persiapan lahan dan pemeliharaan yang dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman untuk mengembalikan unsur hara Nitrogen. Pupuk kimia ini digunakan dalam satuan kilogram per periode tanam. 6. Pestisida cair X 5 adalah jumlah obat yang berjenis insektisida yang berbentuk cair untuk memberantas hama dan penyakit tanaman caisin yang digunakan dalam satuan liter per periode tanam 41 7. Pestisida padat X 6 adalah jumlah obat yang berjenis fungisida dan insektisida yang berbentuk padat bubuk untuk mencegah hama dan penyakit tanaman caisin yang digunakan dalam satuan kilogram per periode tanam. 8. Pupuk daun X 7 adalah jumlah pupuk yang berbentuk padat bubuk yang digunakan untuk menambah dan menyegarkan warna hijau daun caisin serta berfungsi sebagai vitamin yang baik bagi pertumbuahn caisin yang di ukur dalam satuan kilogram per periode tanam. 9. Tenaga kerja X 8 adalah jumlah orang yang digunakan dalam proses budidaya caisin, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan, yang diukur dalam satuan hari orang kerja HOK per periode tanam. 10. Biaya total adalah jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, yang meliputi biaya tunai dan biaya yang duperhitungkan dan diukur dalam satuan rupiah Rp. 11. Biaya tunai adalah besaran nilai uang tunai yang dikeluarkan petani dan diukur dalam satuan rupiah Rp. 12. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya faktor produksi milik sendiri yang digunakan dalam usahatani. Biaya ini tidak dibayarkan secara tunai hanya tetap diperhitungkan dalam analisis pendapatan usahatani untuk melihat pendapatan petani bila faktor produksi milik sendiri tersebut dibayar dan biaya ini dinyatakan dalam satuan rupiah Rp. 13. Biaya penyusutan adalah biaya yang dikeluarkan karena adanya penyusutan alat-alat pertanian yang dihitung dengan metode garis lurus dan diperoleh dari nilai pembelian dibagi umur ekonomis peralatan dan dihitung dalam satuan rupiah Rp. 14. Harga produk adalah harga jual rata-rata caisin yang diterima petani dan diukur dalam satuan rupiah per kilogram Rpkg. 15. Harga input adalah harga rata-rata dari setiap faktor produksi yang digunakan petani. Input-input tersebut antara lain, benih, pupuk kandang, kapur, pupuk urea, pupuk daun, pestisida padat Rpkg dan pestisida cair Rpliter. 16. Penerimaan tunai adalah nilai produksi caisin yang dijual petani responden dikalikan dengan harga jual caisin dan dihitung dalam satuan rupiah Rp. 42 17. Penerimaan yang diperhitungkan adalah nilai produksi caisin yang digunakan petani responden tetapi tidak dijual dikalikan dengan harga jual caisin dan dihitung dalam satuan rupiah Rp. 18. Pendapatan atas biaya tunai adalah selisih antara penerimaan tunai dan biaya tunai usahatani caisin dalam satuan rupiah Rp. 19. Pendapatan atas biaya total adalah selisih antara penerimaan total dan biaya total usahatani caisin dalam satuan rupiah Rp. 43 V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Desa Citapen