43
V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Desa Citapen
5.1.1 Letak Geografis dan Pembagian Administratif
Desa Citapen merupakan satu diantara 13 desa yang ada di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini terletak kurang lebih 2
Km dari pusat Kecamatan Ciawi, 30 Km dari Ibukota KabupatenKota Bogor, dan 120 Km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat. Desa Citapen memiliki batas wilayah
sebagai berikut Desa Citapen 2010 : Sebelah Utara
: Desa Banjarsari Sebelah Selatan
: Desa Cileungsi Sebelah Barat
: Desa Cideurum Sebelah Timur
: Desa Cibedug Secara topografi Desa Citapen termasuk daerah yang berbukit-bukit
dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut dan tingkat kemiringan tanah 30 derajat. Suhu rata-rata harian di daerah ini 30
o
C dengan curah hujan sebesar 291,66 mm, dan jumlah bulan hujan selama enam bulan. Luas wilayah Desa
Citapen, yaitu 268,66 hektar, yang terdiri atas pemukiman, persawahan, kuburan, pekarangan, perkantoran, dan prasarana umum lainnya. Secara rinci luas wilayah
Desa Citapen yang dilihat menurut penggunaannya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Luas Wilayah Menurut Penggunaannya di Desa Citapen Tahun 2010
No Jenis Penggunaan
Luas Ha Persentase
1 Pemukiman
110,37 41,08
2 PersawahanPertanian
140,00 52,11
3 Kuburan
4,50 1,67
4 Pekarangan
10,15 3,78
5 Perkantoran
0,04 0,02
6 Prasarana umum lainnya
3,60 1,34
Jumlah Total 268,66
100,00
Sumber : Desa Citapen 2010
44 Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar luas wilayah
Desa Citapen digunakan untuk lahan persawahan atau pertanian, yaitu sebesar 140 hektar atau mencapai 52,11 persen dari total luas wilayah Desa Citapen. Besarnya
luas penggunaan ini menunjukkan bahwa daerah ini sangat potensial untuk lahan pertanian, baik itu tanaman pangan maupun hortikultura.
5.1.2 Kependudukan dan Keadaan Sosial Ekonomi
Desa Citapen terdiri dari dua dusun, 26 RT, dan 7 RW dimana terdapat 2.173 kepala keluarga KK dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 338
jiwakm
2
. Penduduk Desa Citapen berjumlah 8.894 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 4.637 jiwa dan perempuan sebanyak 4.257 jiwa.
Mayoritas penduduk Desa Citapen menganut agama Islam dan merupakan penduduk asli daerah dengan suku sunda. Keadaan umum tingkat pendidikan di
Desa Citapen hingga tahun 2010 adalah sebanyak 2.650 penduduk Desa Citapen telah tamat dari bangku pendidikan Tabel 8. Kualitas pendidikan di Desa
Citapen terus berkembang untuk memperoleh kualitas sumberdaya manusia yang baik.
Tabel 8. Tingkat Pendidikan Warga Desa Citapen Tahun 2010
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang Persentase
1 SDsederajat
1.312 49,51
2 SLTPsederajat
783 29,55
3 SLTAsederajat
493 18,60
4 D-1D-2D-3
29 1,09
5 S-1S-2S-3
33 1,25
Jumlah Total 2.650
100,00
Sumber : Desa Citapen 2010
Hingga tahun 2010 jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang sedang bekerja sebanyak 2.324 orang sedangkan jumlah penduduk pada usia tersebut
yang belum bekerja sejumlah 1.459 orang. Untuk kualitas tenaga kerja tersebut bahwa sebagian besar penduduk yang sudah bekerja merupakan tamatan SD, yaitu
sebanyak 1.899 orang. Sisanya merupakan tamatan SMP, SMA, Perguruan Tinggi, dan yang tidak tamat SD Desa Citapen 2010
45 Mata pencaharian pokok yang dilakukan oleh penduduk Desa Citapen
antara lain petani, buruh tani, buruh, pegawai negeri sipil PNS, pegawai swasta, pedagang, peternak, tukang kayu, tukang batu, dokter, guru, TNIPOLRI, dan
mata pencaharian lainnya. Pada Tabel 9 berikut ditunjukkan mata pencaharian pokok yang terdapat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi pada tahun 2010.
Tabel 9. Mata Pencaharian Pokok Warga Desa Citapen Tahun 2010
No Jenis Pekerjaan
Jumlah Orang Persentase
1 Petani
710 19,81
2 Buruh tani Petani Penggarap
1.950 54,42
3 Buruh Swasta
250 6,98
4 Pegawai Swasta
25 0,70
5 Pegawai Negeri Sipil
76 2,12
6 PengrajinPenjahitJasa
7 0,20
7 Pedagang Kecil
76 2,12
8 Peternak
8 0,22
9 TNIPOLRI
2 0,05
10 Tukang Kayu
50 1,40
11 Tukang Batu
25 0,70
12 Guru Swasta
7 0,20
13 Buruh Industri Kerajinan
320 8,93
14 Pensiunan PNS
20 0,55
15 DokterBidanDukun Bersalin
7 0,20
16 Supir
50 1,40
Jumlah Total 3.583
100,00
Sumber : Desa Citapen 2010
Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Citapen memiliki mata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Kedua profesi tersebut
banyak dilakoni masyarakat mengingat sebagian besar luas wilayah merupakan lahan pertanian, dimana sektor pertanian khususnya komoditas hortikultura dan
tanaman pangan menjadi salah satu penopang kehidupan penduduk Desa Citapen. Terkait dengan mata pencaharian atau pekerjaan maka jumlah pendapatan
per kepala keluarga adalah sebesar Rp 550.000,- sedangkan jumlah pendapatan
46 dari anggota keluarga yang bekerja adalah sebesar Rp 400.000,-. Jadi, total
pendapatan per keluarga adalah sebesar Rp 950.000,-, dimana rata-rata pendapatan per anggota keluarga adalah sebesar Rp 350.000,-.
5.1.3 Sarana dan Prasarana
Perubahan cukup pesat telah dialami oleh Desa Citapen seiring dengan semakin majunya pembangunan dan introduksi berbagai teknologi serta informasi.
Perubahan fisik yang terjadi di Desa Citapen adalah suatu hal yang wajar sebagaimana yang terjadi di desa desa lainnya terutama di Pulau Jawa. Sarana
yang ada di Desa Citapen, diantaranya berupa sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana keagamaan, sarana pemerintahan, sarana dan prasarana
transportasi serta air bersih. Untuk sarana pendidikan baik formal maupun informal, yaitu sekolah Play
Group TKPAUD sebanyak empat sekolah dan SD sebanyak dua sekolah. Sarana
kesehatan terdiri dari 10 unit posyandu, satu klinik, dan tersedia dua dokter umum. Kemudian untuk sarana dan prasarana transportasi terdapat satu terminal
angkutan pedesaan dan beberapa pangkalan ojek. Untuk mendukung kesehatan dan kehidupan warga desa akan kebutuhan air bersih sudah terdapat 200 unit
sumur galian, 300 unit PAM, 42 unit sumur pompa, dan 4 buah mata air. Selain itu, Desa Citapen juga menyediakan prasarana keagamaan seperti masjidmushola
umum dan prasarana pemerintahan seperti gedung kantor desa dan inventaris- inventaris kantor Desa Citapen 2010.
Semakin terbukanya akses, baik berupa transportasi dan komunikasi juga telah membawa dampak yang baik bagi kehidupan sosial pedesaan. Untuk menuju
Desa Citapen kini dapat dengan mudah dicapai dengan jalanan yang telah diaspal dan banyaknya angkutan umum yang telah beroperasi. Selain itu, untuk
komunikasi dan informasi sudah terdapat prasarana wartel, warnet, dan surat kabar seperti koran dan majalah. Sanitasi lingkungan Desa Citapen juga terjaga
dengan dibangunnya saluran drainasesaluran pembuangan air limbah dan tersedianya lima unit MCK umum.
47
5.1.4 Keadaan Umum Pertanian Desa Citapen
Desa Citapen merupakan desa yang tergolong subur dimana sebesar 140 hektar atau mencapai 52,11 persen dari total luas wilayah Desa Citapen
merupakan lahan persawahan atau pertanian yang digunakan untuk bertani tanaman pangan khususnya padi dan bertani tanaman hortikultura khususnya
sayur-sayuran. Kemajuan Desa Citapen pada sektor pertanian dapat dilihat dari status kegiatan pertanian di Desa Citapen yang tidak lagi bersifat pertanian
subsisten tetapi sistem pertanian saat ini telah bersifat komersial atau dengan kata lain telah menerapkan prinsip agribisnis. Besarnya potensi usaha pertanian di desa
ini juga didukung oleh kondisi alam yang sesuai untuk lahan pertanian khususnya untuk tempat tumbuh berbagai jenis sayuran. Komoditas sayuran sebagai
komoditas utama yang bersifat komersial karena telah mendatangkan keuntungan dan pendapatan bagi perekonomian masyarakat desa.
Desa Citapen telah mampu mengusahakan tanaman pangan, yaitu padi, jagung, kacang merah, kacang tanah, talas, ubi kayu, dan ubi jalar. Sedangkan
komoditas sayuran yang sudah dihasilkan adalah cabe, tomat, sawi caisin, mentimun, buncis, terong, dan wortel. Luas penggunaan lahan untuk komoditas-
komoditas tanaman pangan dan sayuran dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Luas Penggunaan Lahan dan Produksi Komoditas Tanaman Pangan
dan Sayuran di Desa Citapen Tahun 2010
No Jenis Komoditas
Produksi Ton Luas Lahan Ha
Produktivitas TonHa
1 Padi Sawah
1.430 220
6,5 2
Jagung 252
21 12,0
3 Ubi Kayu
45 3
15,0 4
Uni Jalar 39
3 13,0
5 Kacang Tanah
12 3
4,0 6
Kacang Merah 315
9 35,0
7 Cabe
5 5
1,0 8
Tomat 48
8 6,0
9 Sawi
105 21
5,0 10
Mentimun 314
10 31,4
Sumber : Desa Citapen 2010
48 Mengenai kepemilikan lahan untuk tanaman pangan dan sayur-sayuran,
yaitu masyarakat yang memiliki lahan pertanian kurang dari satu hektar adalah sebanyak 2.739 keluarga petani dan sebanyak 183 keluarga petani memiliki satu
hingga lima hektar lahan pertanian. Mengenai sarana yang mendukung usaha pertanian seperti tersedianya prasarana irigasi dengan panjang saluran primer
10.000 meter dengan jumlah pintu pembagi air sebanyak dua unit. Kegiatan pertanian di Desa Citapen sudah terintegrasi cukup baik, dimana
kegiatan usahatani tersebut menerapkan pola tanam yang baik atau rotasi tanaman antara komoditas tanaman pangan dengan komoditas sayuran sehingga keduanya
dapat ditanam setiap tahun secara bergantian dan disesuaikan dengan keadaan cuaca yang ada. Selain itu, umumnya para petani di Desa Citapen menerapkan
teknik polikultur dengan memanfaatkan lahan secara maksimal dengan mengusahakan beberapa jenis komoditas di lahan dan waktu yang bersamaan.
Permasalahan di sektor pertanian pada umumnya adalah adanya hama dan penyakit yang seringkali menyerang dan menyebabkan kerusakan pada tanaman
khususnya pada komoditas sayuran, sehingga menimbulkan kerugian bagi para petani. Selain itu, kurangnya permodalan usaha juga merupakan salah satu
permasalahan yang seringkali dihadapi petani. Namun, saat ini permasalahan tersebut sudah dapat ditanggulangi dengan adanya kelembagaan, seperti Gapoktan
Gabungan Kelompok Tani Rukun Tani. Gapoktan Rukun Tani sudah terbentuk sejak tahun 2001. Pada tanggal 29 Juni 2007, Gapoktan Rukun Tani dikukuhkan
menjadi sebuah wadah bagi petani kemudian disahkan sebagai lembaga yang berbadan hukum pada 26 November 2008.
Gapoktan Rukun Tani merupakan wadah bagi para petani yang menjadi anggotanya dalam membina, membantu, dan mengembangkan usaha para petani.
Bantuan dari Gapoktan berupa modal usaha bagi petani dalam bentuk saprodi yang nantinya akan dibayarkan petani saat panen, dimana hasil panen dikirim ke
Gapoktan untuk dipasarkan ke pasar tradisional. Bantuan dari Gapoktan merupakan bantuan dari pemerintah berupa bantuan Pengembangan Usaha
Agribisnis Pedesaan PUAP, yang disalurkan melalui Gapoktan untuk membantu para petani. Jadi, selain kemudahan permodalan, petani juga mendapat
kemudahan pemasaran. Petani telah mempunyai tempat pemasaran yang pasti.
49 Selain bantuan modal, petani juga mendapat pembinaan dari Gapoktan berupa
penyediaan dan pertukaran informasi antara pihak pemerintah, Gapoktan, dan petani mengenai bidang usaha pertanian. Petani diajarkan tentang budidaya
tanaman pangan dan sayuran dengan mengikuti Standar Operasional Prosedur budidaya yang baik dan benar. Dalam bidang pertanian selain komoditas tanaman
pangan dan hortikultura, Gapoktan Rukun Tani juga mengelola komoditas peternakan.
5.2 Gambaran Umum Kelompok Tani Pondok Menteng