30
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada
bulan Mei hingga Juni 2011. Penetapan Kecamatan Ciawi sebagai daerah penelitian karena kecamatan tersebut memiliki visi berbasis pertanian yang
ditujukan sebagai penopang utama peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam rangka memperkuat pembangunan berbasis perdesaan
9
. Selain itu, berdasarkan data UPT Pengembangan Teknologi Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan,
dan Kehutanan PTTPHPK VII Wilayah Ciawi, diantara tiga wilayah kerjanya, yaitu Kecamatan Ciawi, Kecamatan Megamendung, dan Kecamatan Cisarua,
kecamatan yang memiliki lahan sawah dan lahan tegalan terluas adalah Kecamatan Ciawi dengan luas total 1.634 Hektar, sedangkan Kecamatan
Megamendung seluas 1.193 Hektar dan Kecamatan Cisarua seluas 952 Hektar. Pemilihan lokasi Desa Citapen sebagai lokasi penelitian dilakukan secara
sengaja purposive yang didasarkan pada pertimbangan lokasi tersebut merupakan salah satu desa di Kecamatan Ciawi yang mendominasi usaha
dibidang hortikultura khususnya sayuran dibanding 12 desa lainnya, dimana komoditas caisin termasuk komoditas unggulan dan salah satu komoditas yang
selalu diproduksi setiap waktu. Desa citapen merupakan desa kedua tertinggi dengan jumlah petani hortikultura dan tanaman pangan sebanyak 535 orang. Salah
satu jenis sayuran yang banyak diproduksi petani di Desa Citapen adalah caisin dengan luasan panen tertinggi, yakni seluas 21 hektar. Selain itu, kegiatan
pertanian di Desa Citapen termasuk kegiatan yang telah maju dan berjalan secara teratur karena didukung oleh lembaga Gapoktan Rukun Tani sebagai wadah
pengembangan pertanian yang sudah dikenal maju dan terus berkembang hingga saat ini.
4.2 Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancar a langsung
9
Profil Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. http:kecciawi.bogorkab.go.id. [12 April 2011]
31 dengan responden yang dipilih, yaitu petani caisin di Poktan Pondok Menteng dan
juga pihak yang berkepentingan di Poktan Pondok Menteng serta Gapoktan Rukun Tani. Untuk responden petani, wawancara dilakukan dengan panduan
kuesioner daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Adapun daftar pertanyaan yang dipersiapkan antara lain mengenai identitas dan karakteristik
petani, seperti nama, umur, pendidikan, dan gambaran umum usahatani yang, gambaran umum kegiatan usahatani caisin dari berbagai tahap kegiatan budidaya
hingga penggunaan input atau faktor-faktor produksi dalam memproduksi caisin, jumlah produksi caisin, dan pertanyaan lainnya yang dibutuhkan untuk
mendukung penelitian. Data mengenai penggunaan input atau faktor-faktor produksi dan data
output atau hasil produksi yang diambil adalah data dari dua musim tanam pada
tahun 20102011, yaitu musim kemarau tahun 2010 dan musim hujan tahun 2011. Data yang digunakan adalah data panel, yaitu yang pertama data cross section
selama satu periode tanam, yaitu petani yang menanam caisin pada musim hujan antara bulan Januari hingga April 2011, sedangkan data time series merupakan
data deret waktu tanam antara musim kemarau dan musim hujan. Data sekunder diperoleh dari instansi dan dinas terkait, seperti Badan
Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, Gapoktan Rukun Tani, Kelompok Tani Pondok Menteng, Perpustakaan
LSI Institut Pertanian Bogor, Perpustakaan Pertanian Kota Bogor, penelitian terdahulu skripsi, buku, literatur internet, dan berbagai sumber lain yang
berkaitan dengan penelitian ini.
4.3 Metode Penentuan Sampel