27 Keterangan :
CR = Cost dan revenue atau biaya dan pendapatan Rp
TR = Total pendapatanpenerimaan Rp
TC = Biaya total Rp
Q = Quantity atau hasil produksi satuan
BEP = Break event point atau titik impas Gambar 4. Hubungan Biaya Total dan Hasil Penjualan Total
Sumber : Lipsey et.al. 1995
Gambar 4 menunjukkan bahwa kurva TR diasumsikan berada di atas kurva TC. Hal ini menggambarkan bahwa usaha tersebut mengalami keuntungan.
Perpotongan antara titik TR dan titik TC pada tingkat produksi statu komoditas merupakan titik impas atau Break Event Point BEP, dimana produksi tidak
mengalami keuntungan atau kerugian. Bila TR TC output yang dihasilkan lebih besar dari BEP maka statu usaha dikatakan menguntungkan dan bila TR TC
maka usaha tersebut mengalami kerugian.
3.3 Kerangka Pemikiran Operasional
Perkembangan produktivitas hasil kegiatan usahatani caisin yang dilakukan para petani di Desa Citapen yang merupakan anggota Kelompok Tani
Pondok Menteng mengalami fluktuasi atau hasil yang tidak menentu. Fluktuasi produktivitas merupakan indikasi risiko produksi, dimana risiko yang terjadi ini
berkaitan dengan kegiatan produksi yang dilakukan para petani. Terjadinya fluktuasi produktivitas dan risiko produksi ini dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, baik itu faktor yang tidak terkendali maupun faktor yang terkendali.
TC TR
BEP CR
Q
28 Faktor yang tidak terkendali merupakan sumber utama risiko produksi
yang umumnya terjadi pada usahatani caisin, yaitu serangan hama dan penyakit serta ketidakpastian cuaca. Ketidakpastian cuaca seperti perubahan antara kondisi
hujan dan panas yang tidak menentu akan mempengaruhi pertumbuhan komoditas caisin. Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga akan berpengaruh pada
meningkatnya populasi hama dan tingkat kerentanan tanaman terhadap penyakit. Sementara itu, risiko produksi yang disebabkan oleh faktor yang terkendali, yaitu
berdasarkan penggunaan input atau faktor-faktor produksi dalam menghasilkan output
atau hasil produksi. Hasil produksi sangat tergantung dengan bagaimana input
atau faktor-faktor produksi yang digunakan. Penggunaan input dalam jumlah dan waktu yang tidak tepat umumnya akan menurunkan hasil produksi.
Risiko produksi yang terjadi dapat diperhitungkan melalui penggunaan input atau faktor-faktor produksi yang merupakan faktor yang terkendali. Faktor-faktor
produksi yang digunakan, yaitu benih, pupuk kandang, kapur, pupuk urea, pupuk
daun, pestisida cair, pestisida padat, dan tenaga kerja. Penggunaan input dalam kegiatan produksi caisin akan dipengaruhi oleh
harga input, sehingga besarnya kecilnya input yang digunakan akan berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan petani. Semakin besar biaya yang dikeluarkan
petani maka pendapatan usahatani akan berkurang atau menurun. Sementara itu, besar kecilnya pendapatan usahatani caisin juga dipengaruhi oleh harga jual
output dipasaran, semakin tinggi harga output maka pendapatan usahatani caisin
akan semakin besar. Fluktuasi produktivitas dan risiko produksi yang terjadi pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani, dimana pendapatan
usahatani umumnya menjadi tidak menentu seiring dengan jumlah produksi yang berfluktuatif.
Untuk itu perlu dilakukan analisis risiko produksi dan analisis pendapatan usahatani atas kondisi yang terjadi di lapangan terkait dengan adanya risiko
produksi. Analisis risiko produksi dilakukan dengan menggunakan model GARCH 1,1 sehingga akan diketahui faktor yang bersifat pengurang risiko risk
reducing factor atau faktor yang bersifat peningkat risiko risk inducing factor.
Sementara itu, untuk mengetahui gambaran pendapatan usahatani caisin dalam
29 kondisi risiko produksi maka digunakan analisis pendapatan usahatani. Kerangka
pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Risiko Produksi Caisin Brassica rapa cv. caisin di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor
Penggunaan Faktor-faktor Produksi Faktor Terkendali :
1. Benih 2. Pupuk kandang
3. Kapur 4. Pupuk urea
5. Pestisida cair 6. Pestisida padat
7. Pupuk daun 8.
Tenaga kerja
Risiko Produksi Caisin
Sumber Risiko Produksi Faktor Tidak
Terkendali : 1. Hama dan
Penyakit 2. Ketidakpastian
cuaca Terjadinya Fluktuasi Produktivitas Caisin di Kelompok Tani
Pondok Menteng Kegiatan Usahtani Caisin yang Dilakukan Para Petani di
Kelompok Tani Pondok Menteng
Pendapatan Usahatani Caisin Harga Input
Harga Output
30
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian