Teori Biaya, Penerimaan, dan Pendapatan

24 produksi tersebut, yaitu model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity GARCH Verbeek 2000. Model GARCH secara khusus di desain untuk model variance yang mana variance sebagai variabel dependent merupakan fungsi dari variabel dependent periode sebelumnya atau variabel independent atau eksogenus. Secara umum model GARCH dapat dirumuskan sebagai berikut Verbeek 2000 : e Y Y j t t p j q j j t j j t j t 1 1 2 2 2 Model GARCH yang umumnya digunakan adalah model GARCH 1,1 yang dapat dirumuskan sebagai berikut Verbeek 2000 : 1 2 1 2 2 t t t dimana : t 2 = variance error pada periode t 1 2 t = error kuadrat periode sebelumnya 1 2 t = variance error pada periode sebelumnya , , = parameter estimasi Model GARCH 1,1 mempunyai arti bahwa variance error pada periode t t 2 ditentukan oleh error kuadrat periode sebelumnya 1 2 t dan variance error pada periode sebelumnya 1 2 t . Variance error menunjukkan variance dari produksi. Model GARCH 1,1 dapat menggunakan Maximum Likelihood Estimation MLE untuk estimasi parameter.

3.2 Teori Biaya, Penerimaan, dan Pendapatan

Lipsey et.al. 1995 mendefinisikan biaya total TC atau total cost adalah biaya total untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Biaya total dibagi menjadi dua bagian, yaitu biaya tetap total TFC atau total fixed cost dan biaya variabel total TVC atau total variable cost. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun output berubah. Sedangkan biaya yang berkaitan langsung dengan output , yang bertambah besar dengan meningkatnya produksi dan berkurang dengan menurunnya produksi disebut biaya variabel. Menurut Debertin 1986 25 biaya variabel adalah biaya produksi yang bervariasi dengan tingkat output yang dihasilkan oleh petani. Contoh biaya variabel termasuk biaya yang terkait dengan pembelian input seperti bibit, pupuk, herbisida, insektisida, dan sebagainya. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh petani disaat sedang atau tidak berproduksi. Contoh biaya tetap termasuk pembayaran untuk pembelian tanah dan penyusutan mesin pertanian, bangunan, dan peralatan. Secara matematis biaya total TC dapat dirumuskan sebagai berikut Lipsey et.al. 1995 : TC = TFC + TVC dimana : TC = Total cost atau biaya total Rp TFC = Total fixed cost atau biaya tetap total Rp TVC = Total variable cost atau biaya variabel total Rp Hubungan antara besarnya biaya produksi dengan tingkat produksi disebut dengan fungsi biaya. Grafik fungsi biaya dapat dilihat pada Gambar 3. Keterangan : TC = Total cost atau biaya total Rp TFC = Total fixed cost atau biaya tetap total Rp TVC = Total variable cost atau biaya variabel total Rp Q = Quantity atau hasil produksi satuan Gambar 3. Kurva Biaya Total Sumber : Lipsey et.al. 1995 TC Q TVC TC TFC 26 Bentuk kurva TFC adalah horizontal karena nilainya tidak berubah berapapun banyaknya barang yang diproduksi. Sedangkan TVC bermula dari titik nol dan semakin lama semakin bertambah tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa ketika tidak ada produksi TVC = 0, dan semakin besar produksi maka semakin besar nilai biaya variabel total TVC. Kurva TC adalah hasil dari penjumlahan kurva TFC dan TVC. Oleh karena itu, kurva TC bermula dari pangkal TFC dan apabila ditarik garis tegak di antara TVC dan TC panjang garis itu adalah sama dengan jarak diantara TFC dengan sumbu datar. Selanjutnya, menurut Debertin 1986 total penerimaan merupakan nilai produk total yang diterima petani atau pengusaha, dimana penerimaan diperoleh dari jumlah total produk yang dihasilkan dikalikan dengan harga jual atau harga pasar yang konstan. Secara matematis, total penerimaan atau total pendapatan total revenue dapat dirumuskan sebagai berikut Debertin 1986 : TR = p x y dimana : TR = Total pendapatanpenerimaan Rp p = Harga pasar Rp y = Hasil produksi satuan Total penerimaan atau total pendapatan yang dikurangi dengan biaya total yang dikeluarkan disebut sebagai pendapatan bersih atau keuntungan profit yang diterima petani atau pengusaha. Pendapatan bersih atau keuntungan dapat dirumuskan sebagai berikut Debertin 1986 : π = TR – TC dimana : π = Pendapatan bersihkeuntungan Rp TR = Total pendapatanpenerimaan Rp TC = Biaya total Rp Untuk lebih menjelaskan mengenai pendapatan, berikut grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total yang dapat dilihat pada Gambar 4. 27 Keterangan : CR = Cost dan revenue atau biaya dan pendapatan Rp TR = Total pendapatanpenerimaan Rp TC = Biaya total Rp Q = Quantity atau hasil produksi satuan BEP = Break event point atau titik impas Gambar 4. Hubungan Biaya Total dan Hasil Penjualan Total Sumber : Lipsey et.al. 1995 Gambar 4 menunjukkan bahwa kurva TR diasumsikan berada di atas kurva TC. Hal ini menggambarkan bahwa usaha tersebut mengalami keuntungan. Perpotongan antara titik TR dan titik TC pada tingkat produksi statu komoditas merupakan titik impas atau Break Event Point BEP, dimana produksi tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Bila TR TC output yang dihasilkan lebih besar dari BEP maka statu usaha dikatakan menguntungkan dan bila TR TC maka usaha tersebut mengalami kerugian.

3.3 Kerangka Pemikiran Operasional