Kajian Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi Komoditas

15 variance. Pada penelitian ini, perhitungan ketiga pendekatan berdasarkan hasil produktivitas dan pendapatan seperti yang dilakukan Safitri 2009 dan Utami 2009. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada komoditas yang menjadi objek penelitian dan lokasi penelitian. Selain itu, analisis risiko produksi yang dilakukan kemudian digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh salah satu sumber risiko produksi dan faktor produksi lainnya terhadap produksi paprika hidroponik yang oleh PT. KSDW.

2.3. Kajian Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi Komoditas

Pertanian Produksi komoditas pertanian merupakan hasil proses dari lahan pertanian dalam arti luas berupa komoditas pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan dengan berbagai pengaruh faktor-faktor produksi dan faktor-faktor hasil tangkapan perahu, alat tangkap, nelayan, jumlah trip, operasional, dan musim. Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan pada proses produksi di lahan adalah lahan, tenaga kerja, modal, pupuk, pestisida, teknologi, serta manajemen Rahim dan Hastuti 2008. Menurut Soekartawi 1993 yang dimaksud dengan faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor produksi ini dikenal pula dengan istilah input, production factor, dan korbanan produksi. Faktor produksi memang sangat menentukan besar-kecilnya produksi yang diperoleh. Hubungan antara faktor produksi input dan produksi output biasanya disebut dengan fungsi produksi atau juga disebut factor relationship. Terdapat beberapa penelitian yang menganalisis mengenai analisis faktor produksi, diantaranya Kartikasari 2006 yang melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani paprika hidroponik di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, serta Dwilistyanti 2009 yang menganalisis tentang faktor-faktor produksi selada aeroponik di Parung Farm Bogor. Kedua penelitian tersebut menggunakan analisis model fungsi produksi Cobb-Douglas untuk menduga faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi masing-masing objek yang dianalisis. Kartikasari 2006 menambahkan 16 variabel bebas tingkat pendidikan dan Dwilistyanti 2009 menambahkan variabel bebas penggunaan listrik selain lima variabel bebas yang sama yang digunakan keduanya untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi terhadap produksinya, yaitu variabel luas lahan, benih, tenaga kerja, nutrisi atau obat- obatan, dan pengalaman. Berdasarkan hasil analisis model fungsi Cobb-Douglas tersebut dapat diketahui variabel bebas apa saja yang memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap produksi serta nilai elastisitasnya. Penelitian Kartikasari 2006 menunjukkan bahwa variabel luas greenhouse, benih, tenaga kerja, dan obat-obatan berpengaruh nyata dan positif terhadap produksi paprika hidroponik, sedangkan penelitian Dwilistyanti 2009 menunjukkan variabel luas lahan, benih, dan nutrisi berpengaruh nyata dan positif terhadap produksi selada aeroponik, sedangkan untuk faktor produksi penggunaan listrik, tenaga kerja, pengalaman, dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi selada aeroponik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada lokasi dan objek penelitian. Selain itu, penelitian ini juga memodifikasi topik analisis dengan memperhitungkan salah satu sumber risiko produksi sebagai variabel bebas yang diduga mempengaruhi produksi yang dihasilkan perusahaan. Mengacu pada penelitian Kartikasari 2006 yang juga meneliti paprika hidroponik, penelitian ini menggunakan beberapa variabel bebas yang sama untuk diduga pengaruhnya terhadap jumlah produksi, yaitu variabel luas lahan, benih, nutrisi, dan tenaga kerja, namun pada penelitian ini juga terdapat variabel bebas lain seperti pestisida, media tanam, pupuk daun, dan jumlah hama thrip. Variabel jumlah hama thrips tersebut merupakan salah satu komponen sumber risiko produksi yang diduga berpengaruh terhadap hasil produksi. Perbedaan lainnya adalah pada penelitian ini tidak menggunakan variabel dummy, tetapi hanya menggunakan faktor-faktor produksi fisik sebagai variabel bebasnya. Persamaan penelitian ini dengan ketiga penelitian sebelumnya selain sama-sama menganalisis faktor-faktor produksi juga terdapat pada penggunaan model penduga, yaitu model fungsi produksi Cobb-Douglas. 17

III. KERANGKA PEMIKIRAN