48
Gambar 11. Bentuk Paprika yang Dihasilkan PT. Kusuma Satria Dinasasri
Wisatajaya
PT. KSDW memperoleh benih di distributor dan toko pertanian Kota Batu. Biaya untuk membeli benih adalah Rp 1.500,00 per biji benih untuk jenis Athena
dan Rp 1.800,00 per biji benih untuk jenis Sunny. Biaya yang dikeluarkan untuk benih tergantung jumlah tanaman yang akan direncanakan tanam. Jumlah
penggunaan benih adalah 10 persen lebih banyak dari rencana jumlah tanaman yang akan ditanam. Sebelum digunakan, benih direndam dalam air hangat selama
24 jam atau dalam air fungisida selama 30 menit. Hal ini bertujuan agar PT. KSDW dapat menyeleksi benih sebelum pindah ke media penanaman. Kebutuhan
benih PT. KSDW dipenuhi dengan membeli dari salah satu pemasok bahan baku pertanian hidroponik yaitu PT. JORO.
D. Nutrisi dan Pupuk
Pemberian nutrisi pada budidaya paprika secara hidroponik mempunyai peranan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Banyak
tersedia formulasi nutrisi untuk bertanam paprika secara hidroponik. Masing- masing susunan mempunyai susunan dan aplikasi yang berbeda sesuai dengan
keadaan, ekonomi, dan daerah pertanaman. Kebutuhan nutrisi bagi tanaman akan dipenuhi dengan baik apabila zat-zat
hara sebagai nutrisi tanaman selalu tersedia dipermukaan akar pada kondisi siap serap dan komposisi yang tepat. Ketersediaan unsur hara dipengaruhi oleh dua hal
yaitu jumlah unsur hara yang cukup dan kepekatan yang tepat. Jumlah unsur hara yang cukup artinya setiap unsur yang dibutuhkan oleh tanaman terpenuhi dan
tersedia, sedangkan kepekatan yang tepat berhubungan dengan konsentrasi larutan yang akan diserap tanaman.
49 Pupuk atau nutrisi untuk tanaman paprika sudah tersedia di pasaran dalam
bentuk siap pakai yang terdiri atas dua campuran yaitu pupuk A dan B, disebut dengan AB Mix. Pupuk A mengandung unsur Kalsium Ca sehingga dalam
keadaan pekat tidak boleh dicampur dengan Sulfat dan Fosfat yang terdapat dalam pupuk B. Pupuk A dan B yang tercampur dalam keadaan pekat akan mengalami
proses pengendapan sehingga unsur-unsur tidak dapat diserap oleh tanaman. PT. KSDW menggunakan nutrisi yang di produksi oleh PT. JORO yang diperoleh dari
distributor di daerah Purwakarta. Paket pupuk A dan B yang terpisah masing-masing dilarutkan dalam 90
liter air dan dimpan dalam drum besar sebagai larutan pekat. Selanjutnya untuk mendapatkan larutan pupuk yang lebih encer dan siap siram, dari masing-masing
larutan pekat tersebut diambil 5 liter dan diencerkan dengan 990 liter air. Satu set pupuk dapat diencerkan menjadi kurang lebih 18.000 liter larutan nutrisi siap
siram. Biaya yang dikeluarkan telah dikonversi oleh pihak PT. KSDW menjadi biaya larutan nutrisi encer per satu liter yaitu sebesar Rp 35,00.
Pemberian larutan nutrisi pada tanaman paprika di PT. KSDW dilakukan sebanyak empat kali sehari dengan rata-rata pemberian adalah sebanyak satu
hingga 1,2 liter per hari per polybag. Selain nutrisi, PT. KSDW menggunakan pupuk daun Gandasil untuk menyuburkan daun. Jumlah daun yang cukup dengan
pertumbuhan daun yang baik akan berpengaruh baik pula pada pertumbuhan tanaman paprika. Jumlah daun yang cukup menyebabkan penguapan meningkat
sehingga penyerapan unsur hara oleh tanaman optimal. Biaya yang dikeluarkan
PT. KSDW untuk membeli pupuk daun adalah senilai Rp 2.400,00 per kilogram. E. Pestisida
Seperti halnya tanaman lain, paprika membutuhkan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit. Jenis pestisida yang digunakan adalah Folicur
dan Imidacloprit. Jumlah dan waktu pemberian pestisida yang digunakan dalam satu musim tanam disesuaikan dengan jumlah hama dan penyakit yang
menyerang. Biasanya PT. KSDW melakukan penyemprotan pestisida sebanyak satu kali seminggu dengan dosis 150-300 ml pestisida per minggu dimana setiap
0,75-1 ml pestisida dicampur dengan satu liter air. Biaya yang dikeluarkan PT. KSDW untuk pembelian pestisida adalah Rp 50.000,00 per kilogram untuk
50 Folicur dan Rp 105.000,00 per liter untuk Imidacloprit. PT. KSDW memperoleh
pestisida dari toko pertanian di wilayah Kota Batu dan sekitarnya. F. Media Tanam
Media yang digunakan PT. KSDW dalam budidaya paprika hidroponik adalah media sekam yang sudah disterilisasi melalui proses pembakaran atau
biasa juga disebut arang sekam. Saat penyemaian, media yang digunakan hanya arang sekam, sedangkan saat penanaman media yang digunakan adalah campuran
arang sekam dan kompos dengan perbandingan 3 : 1. Tujuan pencampuran arang sekam dengan kompos adalah untuk menjaga kelembaban, mengikat air, dan
menambah unsur-unsur makro dan mikro sehingga proses pertumbuhan lebih cepat dan akar tanaman lebih kuat. PT. KSDW tidak menghasilkan sendiri media
tanam melainkan memperolehnya dari distributor di wilayah Pasuruan. Biaya yang dikeluarkan telah dikonversi oleh pihak PT. KSDW menjadi biaya media
tanam campuran dan dinilai sebesar Rp 3.600,00 per polybag.
G. Tenaga Kerja