Penerimaan Biaya-Biaya Produksi Analisis Usaha Paprika Hidroponik di PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya

57 Kegiatan yang dilakukan pascapanen adalah kegiatan sortasi dan pembungkusan buah dengan plastic wrap atau sterofoam, sesuai dengan permintaan konsumen. Selain dijual di gerai oleh-oleh di dalam wilayah PT. KSDW, paprika hidroponik juga dipasarkan ke restoran dan swalayan di wilayah Malang, Surabaya, dan Bali.

5.3.4. Analisis Usaha Paprika Hidroponik di PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya

Keberhasilan suatu usahatani dapat dilihat dari keuntungan maksimal yang diperoleh petani dalam mengusahakan lahannya dengan mengombinasikan faktor- faktor produksi yang digunakan. Salah satu ukuran dalam kegiatan usaha paprika hidroponik ini adalah analisis pendapatan. Analisis pendapatan mempunyai dua tujuan penting yaitu untuk melihat keadaan usaha paprika yang sekarang sedang berlangsung dan untuk menggambarkan keadaan usaha paprika yang akan datang. Dalam hal ini, analisis pendapatan menunjukkan struktur biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh PT. KSDW dari usahatani paprika hidroponik. Perhitungan usahatani paprika hidroponik dalam penelitian ini dikonversi menjadi luasan greenhouse per 1000 m 2 dengan jumlah 5000 pohon paprika. Masing-masing polybag terdiri dari dua pohon sehingga terdapat 2500 polybag yang ditanam dengan jarak tanam rata-rata yaitu sebesar 0,4 x 1 m. Alasan pengambilan luasan tersebut karena luasan tersebut merupakan luasan greenhouse terbesar yang dimiliki PT. KSDW. Selain itu juga memudahkan dalam perhitungan, memperkecil bias yang terjadi dalam perhitungan, serta memudahkan dalam menganalisis usahataninya. Perhitungan analisis pendapatan dilakukan selama satu periode tanam mulai dari persiapan tanam hingga pembongkaran kembali yaitu selama satu tahun.

A. Penerimaan

Komponen penerimaan pada usahatani paprika hidroponik di PT. KSDW diperoleh dari total produksi yang dihasilkan selama satu periode tanam dikalikan dengan harga rata-rata yang diterima dari semua kualitas dan warna yang dihasilkan saat penelitian berlangsung yaitu sebesar Rp 12.000,00 per kilogram. Produktivitas yang dihasilkan per tanaman sebesar tiga kilogram dengan jumlah 5000 tanaman dalam luasan greenhouse 1000 m 2 . Berdasarkan uraian tersebut 58 maka total produksi yang dihasilkan per 1000 m 2 untuk satu periode tanam sebanyak 15.000 kg sehingga total penerimaan yang diperoleh adalah senilai Rp 180.000.000,00.

B. Biaya-Biaya Produksi

Biaya-biaya yang dikeluarkan PT. KSDW untuk usahatani paprika hidroponik selama satu periode tanam dibedakan kedalam dua komponen biaya. Kedua biaya tersebut adalah biaya variabel dan biaya tetap. Biaya yang termasuk ke dalam biaya variabel dalam penelitian ini adalah biaya pembelian sarana produksi yang habis sekali pakai meliputi media tanam, benih, nutrisi, pupuk, pestisida, tenaga kerja, benang kasur, handsprayer, bensin, dan silet, sedangkan biaya tetap mencakup biaya penyusutan yang dikeluarkan untuk greenhouse, alat irigasi, polybag, sprayer, thermometer, drum, batu bata, dan kawat. Rincian biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rincian Biaya Variabel pada Usahatani Paprika Hidroponik di PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya per 1000 m 2 per Periode Tanam, Tahun 2009 No Keterangan Jumlah Satuan Harga Rp Nilai Rp 1 Media tanam 3000 polybag 3.600 10.800.000 2 Benih a. Merah 4950 biji 1.500 7.425.000 b. Kuning 550 biji 1.800 990.000 3 Nutrisi 810000 liter 35 28.350.000 4 Pupuk daun 210 kg 2.400 504.000 5 Pestisida a. Fungisida Folicur 35 kg 50.000 1.750.000 b. Insektisida Imidacloprit 20 liter 105.000 2.100.000 6 Benang kasur 15 gulung 25.000 375.000 7 Bensin 2 liter 6.000 12.000 8 Silet 4 pak 7.500 30.000 9 Handsprayer 1 unit 8.000 8.000 10 Sikat lantai 5 unit 25.000 125.000 11 Sabun colek 5 pak 3.000 15.000 12 Tenaga Kerja HKP 29.644.500 13 Biaya tak terduga 10 8.361.350 Total Biaya Variabel 90.341.350 59 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat jumlah penggunaan dan biaya yang dikeluarkan PT. KSDW untuk membeli input variabel. Media tanam yang digunakan adalah sebanyak 3.000 polybag besar dengan rincian sebanyak 2500 untuk penanaman dan sisanya digunakan untuk media pembibitan, sehingga jumlah biaya untuk media tanam adalah sebesar Rp 10.800.000,00 atau sebesar 11,95 persen dari total biaya variabel. Benih yang dibutuhkan untuk menanam 5000 pohon paprika adalah sebanyak 5500 biji benih dengan rincian sebanyak 4950 biji benih paprika merah dan sisanya paprika kuning, sehingga biaya yang digunakan untuk benih adalah sebesar Rp 8.415.000,00 atau sebesar 9,31 persen dari total biaya variabel. Tabel 5 juga menjelaskan biaya nutrisi yang dikeluarkan PT. KSDW adalah sebesar Rp 28.350.000,00 atau sebesar 31,38 persen dari total biaya variabel dengan rincian pemberian sebanyak 1,2 liter larutan encer per hari dikali 270 hari pemberian selama satu musim tanam dikali 2500 polybag. Pupuk daun yang digunakan dalam satu musim tanam adalah sebanyak 210 kg sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pupuk daun adalah sebesar Rp 504.000,00 atau sebesar 0,56 persen dari total biaya variabel. Jumlah penggunaan pestisida untuk jenis Folicur adalah sebanyak 35 kg, sedangkan jenis Imidacloprit digunakan sebanyak 20 liter. Biaya total yang digunakan untuk pestisida adalah sebesar Rp 3.850.000 atau sebesar 4,26 persen dari total biaya variabel. Biaya total input lain seperti benang kasur, bensin, silet, handsprayer, sikat lantai, dan sabun colek adalah sebesar Rp 565.000,00 atau sebesar 0,63 persen dari total biaya variabel, sedangkan alokasi biaya untuk upah tenaga kerja adalah sebesar Rp 29.644.500,00 atau sebesar 32,81 persen dari total biaya variabel. Biaya tak terduga digunakan perusahaan untuk biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan seperti untuk perbaikan greenhouse dan alat irigasi. Biaya yang dikeluarkan selain biaya variabel dalam proses budidaya paprika hidroponik adalah biaya tetap. Komponen biaya tetap tersebut antara lain biaya penyusutan greenhouse penanaman dan penyemaian, penyusutan sarana irigasi, dan penyusutan peralatan pendukung, dapat dilihat pada Tabel 6. Nilai penyusutan dihitung dengan membagi nilai pembelian jumlah unit dikali harga beli per unit dengan umur ekonomis dari peralatan tersebut. Bangunan 60 greenhouse yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu greenhouse budidaya dan greenhouse penyemaian. Biaya pembangunan greenhouse budidaya sudah mencakup biaya pembangunan, biaya alat irigasi berupa pipa dan alat emiter, biaya pembuatan tendon atau tangki penampung nutrisi, biaya besi penyangga, serta biaya plastik UV dan kassa dengan umur ekonomis greenhouse selama 25 tahun. Tabel 6. Rincian Biaya Tetap pada Usahatani Paprika Hidroponik di PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya per 1000 m 2 per Periode Tanam, Tahun 2009 No Uraian Jumlah Harga Satuan Rp Total Harga Rp Umur Ekonomis Tahun Biaya Penyusutan Rp 1 Greenhouse beserta alat irigasi 1000 m 2 200.000 200.000.000 25 8.000.000 2 Greenhouse Penyemaian 8 m 2 20.000 160.000 5 32.000 3 Sprayer gendong 2 400.000 800.000 4 200.000 4 Termometer 1 30.000 30.000 3 10.000 5 Drum Besar 200 lt 4 250.000 1.000.000 5 200.000 6 Tray pembibitan 400 12.000 4.800.000 3 1.600.000 7 Batu bata 5000 350 1.750.000 5 350.000 8 Polybag penanaman 2500 520 1.300.000 3 433.333 9 Kawat lilit 500.000 20 25.000 10 Power sprayer 1 5.000.000 5.000.000 5 1.000.000 11 Polybag pembibitan 5500 96 528.000 3 176.000 12 Pompa irigasi 5.000.000 10 500.000 13 Timbangan elektrik 1 1.300.000 5 260.000 Total Biaya Tetap 12.786.333 Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat peralatan apa saja yang digunakan untuk mendukung proses budidaya paprika hidroponik. Alokasi biaya terbesar digunakan untuk pembangunan greenhouse budidaya yaitu sebesar Rp 200.000,00 dengan biaya penyusutan sebesar Rp 8.000.000,00 atau sebesar 62,57 persen dari total biaya tetap. Total biaya tetap yang harus dikeluarkan PT. KSDW adalah 61 sebesar Rp 12.786.333,00 yang merupakan nilai penyusutan dari total harga sebesar Rp 220.868.000,00.

C. Analisis Pendapatan