61 sebesar Rp 12.786.333,00 yang merupakan nilai penyusutan dari total harga
sebesar Rp 220.868.000,00.
C. Analisis Pendapatan
Analisis pendapatan usaha paprika hidroponik menunjukkan struktur biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh dari usaha paprika hidroponik di
PT. KSDW. Perhitungan analisis pendapatan dilakukan selama satu periode tanam mulai dari persiapan tanam hingga pembongkaran kembali yaitu selama satu
tahun untuk luasan 1000 m
2
. Pendapatan usaha paprika hidroponik merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total yang dikeluarkan. Struktur biaya dan
penerimaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Analisis Pendapatan Usahatani Paprika Hidroponik di PT. Kusuma
Satria Dinasasri Wisatajaya per 1000 m
2
per Periode Tanam, Tahun
2009
No. Keterangan
Satuan Nilai
1 Total Penerimaan
Rp 180.000.000
2 Total Biaya Variabel
Rp 90.786.350
3 Total Biaya Tetap penyusutan alat
Rp 12.786.333
4 Jumlah Total Biaya 2 + 3
Rp 103.127.683
5 Pendapatan atas Biaya Total 1- 4
Rp 76.872.317
6 RC atas Biaya Total 14
1,75
Tabel 7 menunjukkan bahwa pendapatan atas biaya total yang diperoleh PT. KSDW dari usaha paprika hidroponiknya adalah sebesar Rp 76.872.317,00.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha paprika hidroponik yang dijalankan PT. KSDW menguntungkan untuk dilaksanakan. Nilai RC rasio atas biaya total yang
diperoleh adalah sebesar 1,75. Hal ini menunjukkan bahwa setiap seribu rupiah biaya total yang dikeluarkan pada usahatani paprika hidroponik, maka akan
memperoleh penerimaan sebesar Rp 1.750,00. Berdasarkan nilai RC rasio yang lebih dari satu tersebut, maka usaha paprika hidroponik di PT. KSDW efisien
untuk dilakukan.
62
VI. PENGARUH RISIKO PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI PAPRIKA HIDROPONIK
6.1. Penilaian Risiko Produksi
Setiap kegiatan budidaya pertanian pasti dihadapkan pada masalah risiko. Salah satu indikasinya adalah terjadi variasi atau fluktuasi dari produksi yang
diperoleh perusahaan. Risiko produksi yang terjadi akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi. Penilaian
risiko produksi yang dilakukan pada usaha paprika hidroponik merupakan penilaian terhadap kegiatan spesialisasi yang dilihat berdasarkan produktivitas.
Produktivitas didapat berdasarkan rasio antara produksi total paprika hijau, merah, dan kuning dengan luas lahan yang digunakan. Pengukuran peluang pada
setiap kondisi diperoleh dari frekuensi kejadian yang dibagi dengan total kegiatan produksi selama kegiatan budidaya berlangsung.
PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya PT. KSDW telah melakukan 18 kali tanam paprika hidroponik dari lima greenhouse dan selama itu PT. KSDW
memperoleh hasil yang berbeda-beda. Adanya fluktuasi pada produktivitas mengindikasikan bahwa perusahaan menghadapi risiko pada kegiatan produksi.
Risiko yang terjadi di PT. KSDW dalam membudidayakan paprika hidroponik disebabkan oleh kondisi alam yang tidak pasti, hama penyakit yang sulit
diprediksi, serta tenaga kerja yang kurang terampil. Produktivitas yang diperoleh merupakan produktivitas dari total hasil produksi paprika. Total produksi
merupakan penggabungan hasil produksi paprika merah. paprika hijau. dan paprika kuning di masing-masing greenhouse selama satu musim tanam. Untuk
memudahkan perhitungan, luasan greenhouse pada data produksi Lampiran 1 dikonversi menjadi 1000 m
2
untuk mencari nilai produktivitas. Nilai produktivitas dari usahatani paprika hidroponik pada masing-masing greenhouse di PT. KSDW
dapat dilihat pada Tabel 8.