51 tenaga kerja yang digunakan dalam setiap kegiatan berbeda, tergantung luasan
greenhouse dan input produksi yang digunakan, dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Paprika Hidroponik di PT.
Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya per 1000 m
2
per Musim Tanam, Tahun 2009
No Kegiatan
Jumlah Satuan
Harga Rp Nilai Rp
1 Sterilisasi GH
2 HKP
22.500,00 45.000,00
2 Penyemaian
12 HKP
22.500,00 270.000,00
3 Pembibitan
12 HKP
22.500,00 270.000,00
4 Pengisian
media ke
polybag 24
HKP 22.500,00
540.000,00 5
Penanaman 12
HKP 22.500,00
270.000,00 6
Pelilitan 12
HKP 22.500,00
270.000,00 7
Pemeliharaan 657
HKP 22.500,00
14.782.500,00 8
Pemeriksaan HPT 18
HKP 22.500,00
405.000,00 9
Pembongkaran 24
HKP 22.500,00
540.000,00 10
Pengawas 12
HKP 1.021.000,00
12.252.000,00 Total Biaya Tenaga Kerja
29.644.500,00
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa penggunaan tenaga kerja paling banyak dialokasikan untuk kegiatan pemeliharaan meliputi penyiraman,
penyemprotan pestisida, dan pemupukan, pembentukan batang dan cabang produksi, pelilitan, serta pewiwilan. Kegiatan pemeliharaan ini dilakukan selama
kegiatan usahatani berlangsung sedangkan kegiatan pemeriksaan HPT dilakukan satu kali seminggu oleh tenaga ahli. Kebutuhan tenaga kerja yang besar
selanjutnya adalah pada kegiatan pengisian media kedalam polybag, hal ini disebabkan tenaga kerja melakukannya dengan cara manual atau menggunakan
tangan tanpa bantuan alat.
H. Wadah
Wadah yang digunakan PT. KSDW dalam membudidayakan paprika hidroponik ada tiga jenis, yaitu wadah penyemaian, wadah pembibitan polybag
kecil, dan wadah penanaman. Wadah penyemaian dapat berupa baki penyemaian dari plastik tray yang berukuran 24x30 cm dan tinggi 5 cm. Wadah pembibitan
menggunakan polybag berdiameter 7-10 cm dan tinggi 6-7 cm sedangkan saat penanaman digunakan wadah polybag berukuran 20x30 cm.
52 Polybag yang akan digunakan baik untuk penyemaian, pembibitan dan
penanaman diberi lubang sebanyak 5-10 lubang per polybag. Fungsi pelubangan ini adalah agar air yang diberikan tidak tergenang dan akar tidak terapung saat
dialiri larutan nutrisi serta mencegah pembusukan akar. Jumlah lubang juga tidak boleh terlalu banyak agar kelembaban tetap terjaga dan porositas air tidak terlalu
besar, karena semakin banyak lubang, maka porositas air bertambah besar serta sirkulasi udara dan penguapan juga besar. Hal ini mempengaruhi tanaman karena
larutan nutrisi akan banyak terbuang dan akar tanaman dapat menjalar keluar. Polybag tanam dapat digunakan hingga tiga kali sehingga untuk pemakaian kedua
dan seterusnya polybag harus disterilkan dengan cara dicuci dan disemprot menggunakan air mengalir, setelah itu direndam larutan fungisida dalam bak dan
dibilas sampai bersih. PT. KSDW memperoleh wadah berupa tray, polybag besar dan kecil dari
distributor dan toko pertanian di daerah Malang dan sekitarnya. Harga tray, polybag kecil dan polybag besar per satu unit secara berturut-turut adalah sebesar
Rp 12.000,00, Rp 96,00, dan Rp 520,00. I. Input Lain
Input produksi lain digunakan untuk mendukung kelangsungan proses produksi paprika hidroponik. Input lain tersebut meliputi power sprayer, sprayer
gendong, termometer, drum besar, batu bata, kawat lilit, timbangan elektrik, silet, benang kasur, bensin, handsprayer, sikat lantai, dan sabut colek. Power sprayer,
sprayer gendong, dan handsprayer digunakan untuk menyemprot pestisida. Drum besar berkapasitas 200 liter digunakan untuk menyimpan nutrisi dan mencuci
polybag sedangkan batu bata digunakan untuk alas polybag agar tidak langsung menyentuh lantai, satu polybag menggunakan dua batu bata. Kawat lilit
digunakan sebagai penyangga batang bawah tanaman dan penghubung benang kasur sebagai penyangga batang tanaman agar tanaman tidak tumbuh rebah. Silet
digunakan untuk kegiatan pewiwilan, sedangkan bensin digunakan sebagai bahan bakar power sprayer untuk penyemprotan pestisida yang dilakukan seminggu
sekali.
53
5.3.2. Proses Budidaya