Formulasi kedua cookies jagung Formulasi ketiga cookies jagung

36 Pemanggangan dalam oven merupakan tahap pemasakan adonan dan perubahan suatu adonan menjadi sebuah cookies. Selama pemanggangan terjadi tiga perubahan utama yaitu peningkatan ketebalan pengembangan struktur, peningkatan warna coklat kemerahan pada permukaan produk sesuai prinsip reaksi mailard, dan penurunan kadar air secara signifikan Manley 2001. Suhu yang digunakan pada proses pembuatan cookies yaitu 150ºC-160ºC selama 8-9 menit tergantung pada jumlah cookies jagung dalam loyang yang digunakan. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan cookies menjadi hangus di bagian luar, tetapi di bagian dalam belum matang. Jika suhu terlalu rendah dapat menyebabkan pemanggangan terlalu banyak, rasa dan aroma juga banyak berkurang Syamsir et al. 2008. Produk cookies yang telah matang sebaiknya didinginkan untuk memudahkan penanganan, mengeraskan tekstur, serta memberikan kesempatan kelebihan air untuk menguap. Pendinginan perlu dilakukan secara bertahap untuk menghindari keretakan produk karena distribusi air yang belum merata. Keenam formula tersebut dilihat karakteristik adonannya untuk melihat kalis atau tidaknya adonan tersebut. Selain itu, keenam formula pada formulasi kesatu diuji secara organoleptik. Dua puluh lima orang panelis semi terlatih melakukan uji rating hedonik untuk mendapatkan formula terbaik yang disukai pada formulasi kesatu.

2.2 Formulasi kedua cookies jagung

Setelah ditemukan formula perbandingan tepung jagung dan terigu terbaik, maka dilakukan tahap formulasi kedua cookies jagung dengan faktor perlakuan persentase telur yang ditambahkan. Penentuan penambahan telur tersebut didasarkan pada berat telur ayam besar pada umumnya. Berat telur yang digunakan adalah 63g. Hal ini mengacu pada SNI 01-3926-1995 yaitu berat telur ayam besar lebih besar dari 60 gram. Untuk mempermudah penimbangan bahan maka satuan telur adalah persentase berat telur terhadap total tepung 100 g sehingga perlakuan yang diberikan menjadi 63, 42, 21 dan 18 seperti pada Tabel 13. 37 Tabel 13 Formulasi kedua cookies jagung Formulasi kedua cookies jagung Persentase telur per 100 g tepung 63 42 21 18 Proses pembuatan pada tahap formulasi kedua cookies jagung mengalami perubahan dibandingkan tahap formulasi kesatu. Hal ini dikarenakan pada formulasi kedua terjadi perubahan formula sehingga turut mempengaruhi tahap pencampuran mixing. Diagram alir proses pembuatan cookies jagung formulasi kedua dapat dilihat pada Gambar 7. Pencampuran gula margarin, kayu manis bubuk hingga terbentuk krim selama 2 menit ↓ Pengadukan selama 2 menit ↓ Pengadukan selama 1 menit ↓ Pengadukan hingga terbentuk adonan ↓ Aging 14 menit dan pencetakan dengan tebal 0.5 cm ↓ Pemanggangan baking 160ºC, 8 menit ↓ Pendinginan cooling time ↓ Cookies Gambar 7 Diagram alir pembuatan cookies jagung formulasi kedua Telur Susu skim dan soda kue Tepung 38 Keempat formula tersebut dilihat karakteristik adonan dan diuji secara organoleptik. Uji organoleptik dilakukan dengan uji hedonik terhadap atribut warna, rasa, dan tekstur cookies jagung dengan menggunakan 25 orang panelis tidak terlatih untuk mendapatkan formula terbaik pada formulasi kedua.

2.3 Formulasi ketiga cookies jagung

Perlakuan pada formulasi ketiga adalah penambahan jumlah air yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0, 2.5, 5, 7.5, dan 10 per 100g tepung. Formulasi ketiga cookies jagung disajikan dalam Tabel 14. Formulasi ketiga dilakukan sesuai dengan metode pembuatan pada Gambar 8. Tabel 14 Formulasi ketiga cookies jagung Formulasi ketiga cookies jagung Air per 100g tepung 2.5 5 7.5 10 Pencampuran gula margarin, kayu manis bubuk hingga terbentuk krim selama 2 menit ↓ Pengadukan selama 2 menit ↓ Pengadukan selama 1 menit ↓ Pengadukan hingga terbentuk adonan ↓ Aging 14 menit dan pencetakan dengan tebal 0.5 cm ↓ Pemanggangan baking 160ºC, 8 menit ↓ Pendinginan cooling time ↓ Cookies Gambar 8 Diagram alir pembuatan cookies jagung formulasi ketiga Telur Susu skim dan soda kue Tepung Air 39 Kelima formula dilihat karakteristik adonan secara visualnya. Formula terpilih dilihat dari adonan kalis yang terbentuk dan hasil uji organoleptik dengan menggunakan 25 orang panelis semi terlatih. Uji organoleptik dilakukan terhadap atribut warna, rasa, dan tekstur. 3 Analisis produk cookies jagung terpilih Analisis produk cookies jagung bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia cookies. Analisis dilakukan terhadap produk cookies formula terpilih hasil formulasi ketiga. Analisis kimia dan fisik terhadap cookies jagung meliputi: 1. Rendemen cookies 2. Analisis warna cookies metode Hunter 3. Uji kerenyahan dan kekerasan cookies 4. Derajat pengembangan cookies 5. Densitas kamba 6. Aktivitas air dengan menggunakan a w -meter 7. Proksimat meliputi: a. Kadar air b. Kadar abu c. Kadar protein d. Kadar lemak e. Kadar karbohidrat by difference 8. Total pati metode Luff Schoorl 9. Kadar amilosa 10. Kadar serat kasar 11. Nilai energi cookies

4. Pendugaan umur simpan