Nilai kemiringan b kurva isotermik Variabel pendukung

117 Nilai MRD menggambarkan kedekatan kurva sorpsi isotermik hasil percobaan dengan kurva sorpsi isotermik berdasarkan model matematik. Semakin berhimpit antara kurva sorpsi isotermik hasil percobaan dengan kurva sorpsi isotermik model-model persamaan, maka model tersebut semakin tepat menggambarkan fenomena sorpsi isotermik. Oleh karena itu, persamaan yang dipilih adalah yang memiliki nilai MRD terkecil diantara model persamaan lainnya. Nilai MRD tidak merupakan tolak ukur pemilihan sorpsi isotermik lokal. Nilai MRD hanya sebagai petunjuk kelayakan persamaan untuk dipilih atau tidak Iskandar et al. 1997. Seluruh model yang digunakan dapat menggambarkan kurva sorpsi isotermik cookies jagung secara tepat dengan nilai MRD5. Model yang dipilih adalah model GAB dengan nilai MRD terkecil yaitu 1.0593. Model GAB dipilih untuk menggambarkan keadaan sebenarnya fenomena sorpsi isotermik cookies jagung dengan rumus Me= 0.9042a w 1-1.0058a w 1+28.2895a w . Beberapa kelebihan dari model GAB adalah dapat mendeskripsikan sifat sorpsi isotermik pada hampir semua bahan pangan pada kisaran 0.1a w 0.9, mempunyai bentuk persamaan matematik sederhana dengan tiga parameter sehingga dapat menentukan nilai konstanta C dan K yang berhubungan dengan enegi interkasi antara bahan dengan air serta nilai Mo yang menunjukkan kadar air saat terjadi satu lapis molekul air Rizvi 1995.

4.5 Nilai kemiringan b kurva isotermik

Berdasarkan kurva persamaan GAB, dibuatlah persamaan garis lurus untuk memperoleh kemiringan kurva yang dibutuhkan sehingga dapat memenuhi persamaan penentuan umur simpan Labuza. Nilai kemiringan kurva sorpsi isotermik b ditentukan pada daerah linear Arpah 2001. Daerah linear untuk menentukan kemiringan kurva sorpsi isotermik diambil antara daerah kadar air awal a w = 0.3189 dan kadar air kritis a w = 0.5448. Penentuan kemiringan kurva sorpsi isotermik berdasarkan model GAB dapat dilihat pada Gambar 37. 118 Keterangan : Mi = kadar air awal Mc = kadar air kritis Gambar 37 Penentuan kemiringan kurva sorpsi isotermik cookies berdasarkan model GAB Kemiringan kurva sorpsi isotermik sebesar 0.1094 dengan R 2 sama dengan 0.9830. Nilai kemiringan kurva selanjutnya digunakan dalam perhitungan umur simpan. Hasil kurva sesuai dengan pernyataan bahwa pendekatan regresi linear untuk isotermik makanan biasanya berhasil baik pada kisaran a w antara 0.2 sampai 0.6 Hermanianto et al. 2002.

4.6 Variabel pendukung

Variabel pendukung yang sangat penting untuk ditentukan adalah permeabilitas kemasan cookies jagung kx, luas kemasan A, berat solid cookies jagung per kemasan Ws, dan tekanan uap murni pada suhu 30⁰C P o . Variabel- variabel tersebut digunakan untuk menentukan umur simpan cookies jagung dengan pendekatan kadar air kritis. Nilai permeabilitas kemasan kx digunakan untuk mengetahui pengaruh kemasan terhadap umur simpan produk pangan Labuza 2002 diacu dalam Nugroho 2007. Permeabilitas uap air kemasan adalah kecepatan atau laju tranmisi uap air melalui suatu unit luasan bahan yang permukaannya rata dengan 119 ketebalan tertentu sebagai akibat dari perbedaan unit tekanan uap air antara permukaan produk pada kondisi suhu dan kelembaban tertentu. Kemasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metalized plastic dan polipropilena PP. Metalized plastic merupakan kemasan yang dikombinasikan dari berbagai jenis plastik atau kombinasi plastik dengan aluminium Robertson 1993. Kemasan metalized plastic cocok untuk produk yang membutuhkan barier tinggi terhadap uap air dan gas. Penggunaan kemasan ini sangat sesuai untuk mengemas kopi, makanan kering, keju, dan roti panggang. PP polipropilena biasa digunakan sebagai kemasan cookies. Nilai kx metalized plastic dan PP berturut- turut yaitu 0.0136 gH 2 Oharim 2 .mmHg dan 0.19 gH 2 Oharim 2 .mmHg Fitria 2007; Lopulalan 2008. Nilai kx tersebut diperoleh dari data sekunder. Luas kemasan yang dianalisis adalah 0.0132 m 2 dengan ukuran ukuran 11  6  2 cm 2 . Menurut Kusnandar 2006, semakin besar luas kemasan maka uap air yang masuk tersebar lebih meluas dalam kemasan dan memperlambat terjadinya kadar air kritis sehingga umur simpan produk menjadi semakin panjang. Berat solid per kemasan merupakan berat awal yang telah dikoreksi dengan kadar air awal cookies jagung. Berat solid per kemasan adalah 98 gram. Proses difusi yang terjadi antara cookies jagung dengan lingkungan adalah proses adsorpsi karena a w cookies jagung lebih rendah dari RH tempat penyimpanan yaitu 85. Mobilasi uap air berlangsung dari lingkungan ke cookies jagung. Nilai a w cookies jagung sebesar 0.41. Tekanan uap murni pada suhu 30⁰C berdasarkan tabel uap air jenuh Lampiran 25 yaitu sebesar 31.82 mmHg Bell dan Labuza 2000.

4.7 Umur simpan