Latar Belakang Efektivitas Iklan Televisi Mobile Broadband Smartfren Versi “I Hate Slow” Pada Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor (IPB)

I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia dan globalisasi menyebabkan informasi semakin menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan. Keberadaan internet sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi sesuai kebutuhan hidupnya. Mobilitas masyarakat yang tinggi menyebabkan mereka lebih memilih untuk mengakses informasi melalui internet yang tergolong cepat, lengkap, mudah, dan up to date. Dalam dunia maya segala aktivitas manusia dapat dilakukan tanpa terkendala batas wilayah, ruang, dan waktu. Perkembangan internet di dunia semakin cepat khususnya di wilayah Asia, menurut hasil survey Internet World Stat, benua tersebut menyumbangakan hampir separuh dari total jumlah pengguna internet di dunia dapat dilihat pada Tabel 1. Data tersebut menunjukan bahwa sebanyak 56 populasi manusia di dunia terdapat dalam benua Asia, hal ini berbanding lurus terhadap sumbangan Asia terhadap penggunaan internet yakni sebesar 932.393.209 pengguna atau sekitar 44,2 dari keseluruhan pengguna internet di dunia. Tabel 1. Statistik pengguna dan populasi internet di Asia Tahun 2011 Pengguna Internet dan Statistik Populasinya di Asia Wilayah Populasi 2011 Populasi Dunia Pengguna Internet Pengguna Dunia Asia Selain Asia Total 3.879.740.877 3.050.314.277 6.930.055.154 56,0 44,0 100,0 932.393.209 1.178.372.601 2.110.765.810 44,2 55,8 100,0 Sumber : http:www.internetworldstats.comstats3.htm [30 Januari 2012] Selain itu Indonesia mampu masuk dalam jajaran sepuluh besar negara penyuplai pengguna internet di kawasan Asia, menurut data yang ada Indonesia menempati urutan terbesar keempat setelah negara China, India, dan Jepang dilihat pada Gambar 1. Terlihat bahwa Indonesia menyumbangkan sekitar 39,6 juta pengguna internet yang merupakan pasar potensial bagi bisnis penyedia layanan internet baik berupa jasa maupun produk sebagai media pengakses. Gambar 1. Asia Top Internet Countries http:www.internetworldstats.com stats3.htm [30 Januari 2012] Di Indonesia sendiri masyarakat memanfaatkan internet untuk berbagai kegunaan sesuai kebutuhan hidupnya. Masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk berbagai tujuan baik untuk pendidikan, jejaring sosial, memperoleh berita, mengirim pesan, bisnis dan tujuan lainnya. Peningkatan peran internet dalam kehidupan manusia berdampak pada meningkatnya berbagai fasilitas yang menyediakan layanan internet seperti mobile broadband sebagai alat untuk mengakses internet yang portable, dapat digunakan kapanpun dan dimanapun dengan mudah dan murah. Saat ini berbagai provider baik GSM maupun CDMA berlomba-lomba memberikan performa terbaiknya sehingga persaingan semakin ketat dalam industri ini. Menanggapi hal tersebut keunggulan perusahaan harus selalu dipertahankan serta disisi lain juga senantiasa berusaha memperbaiki kelemahan, seperti halnya yang dilakukan oleh PT Mobile-8 Telecom FREN akhirnya melakukan merger dengan PT Smart Telecom. Merger dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2010, menghasilkan kesepakatan untuk menggunakan merek dagang dan logo bersama yaitu Smartfren yang mempunyai tujuan utama efisiensi biaya, sehingga dapat menggabungkan aktivitas bersama seperti galeri, media iklan, dan promosi 1 . Langkah tersebut diambil untuk memperkuat posisi perseroan di tengah ketatnya persaingan. Hasil dari aktivitas merger tersebut diperlihatkan dalam data market share pada akhir 2010, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Market Share Internet Service Provider 2010 1 http:fpers.comtopicakhirnya-fren-di-beli-smart75 [pada tanggal 06 Januari 2012] Internet Provider Pelanggan juta Market Share Telkomsel Flash 4,278 56 Speedy 1,500 20 IM2 0,700 9 XL 0,400 5 Smartfren 0,500 6 Fastnet 0,200 3 AHA 0,100 1 Sumber : Repositori Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia 2 Data diatas memperlihatkan bahwa Smartfren berhasil menempati posisi teratas pada kelas mobile broadband CDMA, bahkan mampu menandingi XL dari kelas GSM. Namun, sebagai pendatang baru, Smartfren mempunyai tantangan tersendiri dalam memperkenalkan produk dan meyakinkan konsumen agar mampu meningkatkan jumlah pelanggan. Cara yang bisa dilakukan adalah membuat iklan yang efektif sehingga dapat berujung kepada pembelian nyata, dapat dikatakan iklan merupakan alat eksekusi untuk memperkenalkan merek dan produknya kepada konsumen. Iklan biasanya dibuat dengan menekankan pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki untuk meraih hati konsumen. Smartfren mengemas berbagai kelebihan yang dituangkan dalam iklan berkonsep “I Hate Slow”, Iklan tersebut menggambarkan hal yang biasa dialami oleh pengguna internet yang lamban kemampuan aksesnya. Pengguna internet dengan koneksi yang lamban umumnya mengalami peningkatan adrenalin sehingga berpotensi untuk marah dan kecewa kemudian Smartfren hadir sebagai solusi untuk dapat mengakses internet secara cepat, sehingga kehidupanpun kembali berjalan lancar. Iklan yang dikemas dengan mengangkat permasalahan yang sering terjadi dalam keseharian tersebut membuat penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana efektifitas iklan Smartfren dan pengaruhnya terhadap pembelian nyata. 2 http:repository.upi.eduoperatoruploads_pem_060809.pdf [pada tanggal 03 Februari 2012] 1.2. Perumusan Masalah Saat ini pasar potensial bagi produk layanan internet seperti mobile broadband adalah kalangan anak muda. Hal ini dipertegas dengan hasil riset yang menyatakan bahwa 50 pengguna internet di Indonesia adalah usia 20tahunan 3 . Mahasiswa starata satu mayoritas berada pada rentang usia 20 tahunan, serta kesehariannya sangat lekat dengan internet, oleh karena itu mahasiswa adalah pasar potensial bagi mobile broadband Smartfren. Mengacu pada permasalah di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana efektivitas iklan televisi mobile broadband Smartfren versi “I Hate Slow” dalam mengkomunikasikan informasinya kepada mahasiswa S1 Institut pertanian Bogor? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian nyata sehingga dapat mengklasifikasikan antara kelompok mahasiswa S1 IPB yang membeli atau tidak membeli mobile broadband Smartfren?

1.3. Tujuan Penelitian