Analisis Diskriminan Efektivitas Iklan Televisi Mobile Broadband Smartfren Versi “I Hate Slow” Pada Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor (IPB)

2.14. Analisis Diskriminan

Supranto 2004 menyatakan bahwa analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, variabel tak bebas disebut criterion merupakan kategori non-metrik, nominal, ordinal, atau kualitatif sedangkan variabel bebas sebagai prediktor merupakan metric interval atau rasio, bersifat kuantitatif. Adapun tujuan analisis diskriminan, adalah sebagai berikut: 1. Membuat fungsi diskriminan atau kombinasi linear, dari prediktor atau variabel bebas yang bisa mendiskriminasi atau membedakan variabel tak bebas atau criterion kedalam kategori yang tepat 2. Menguji apakah ada perbedaan signifikan antara kategori kelompok, dikaitkan dengan variabel bebas atau prediktor. 3. Menentukan prediktor variabel bebas yang mana yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya perbedaan antar kelompok. 4. Mengklasifikasikan atau mengkelompokkan objekkasus atau responden kedalam suatu kelompokkategori didasarkan pada nilai variabel bebas. 5. Mengevaluasi keakuratan klasifikasi Berikut ini adalah bentuk model diskriminan, yang pada penelitian kali ini akan dicari persamaannya: Dimana : : variabel bebas prediktor ke j dari responden ke i : koefisien atau timbangan diskriminan dari variabel atau atribut ke j Analisis diskriminan bertahap menurut Supranto 2004 dianalogkan sebagai regresi berganda bertahap stepwise, di mana variabel bebas atau prediktor dimasukkan secara berurutan sequentially berdasarkan pada kemampuannya untuk mendiskriminankan setiap kelompok. Suatu rasio F dihitung untuk setiap prediktor dengan jalan melakukan suatu analisis varian univariant, dimana kelompok diperlakukan sebagai variabel kategori non-metrik dan prediktor sebagai variabel kriterion atau variabel dependen. Suatu prediktor dengan dengan nilai rasio F yang tinggi, yang pertama-tama terpilih untuk dimasukkan dalam fungsi diskriminan, kalau prediktor tersebut memenuhi kriteria dan toleransi tertentu. Prediktor kedua ditambahkan berdasarkan pada the highest adjusted or partial F ratio, dengan memperhitungkan prediktor yang telah dipilih sebelumnya, dan seterusnya. Setiap prediktor yang telah diuji untuk retensi berdasarkan pada hubungannya dengan prediktor lainnya yang telah dipilih. Proses pemilihan dan retensi dilanjutkan sampai semua prediktor memenuhi kriteria signifikansi untuk dimasukkan dan dipertahankan dalam fungsi diskriminan.

2.15. Penelitian Terdahulu