2. Kelemahan a. Biaya tinggi
Biaya iklan untuk menjangkau setiap orang relatif lebih rendah. Namun, biaya absolut beriklan di televisi adalah tinggi.
b. Masyarakat yang tidak selektif Pemirsa televisi banyak dan luas. Iklan yang ditampilkan di
televisi mungkin menjangkau pasar yang tidak tepat dan tidak selektif.
c. Kesulitan teknis Jadwal tayang iklan di televisi tidak mudah diubah sehingga
seringkali tidak fleksibel. Kebutuhan pengiklanan yang mendesak dalam menghadapi event-event tertentu, sering kali pihak
pengiklan akan menghadapi kesulitan teknis untuk mengubah jadwal maupun jam tayang.
2.6. Definisi Konsumen
Menurut Sumarwan 2011, istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu, konsumen individu dan konsumen organisasi.
Konsumen individu: membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, digunakan anggota keluarga lain seluruh anggota keluarga, atau mungkin
untuk hadiah. Konsumen organisasi: meliputi orgnisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya sekolah,
perguruan tinggi, dan rumah sakit, dimana mereka harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan
organisasinya.
2.7. Perilaku Konsumen
Sumarwan 2011 menyatakan perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan
tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau
kegiatan mengevaluasi. Menurut Engel et al 1994, Perilaku konsumen merupakan tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
2.7.1 Faktor yang Mendasari Perilaku Konsumen
Engel et al 1994 membahas tentang determinan inti, berisi tiga kategori yang mendasari variasi perilaku konsumen yang terlihat pada
Gambar 4, dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pengaruh lingkungan
Konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks, yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi perilaku dan
tindakan mereka. Perilaku proses keputusan mereka dipengaruhi oleh arus pemgaruh yang luas sampai yang spesifik, sebagai
berikut: 1 budaya; 2 kelas sosial; 3 pengaruh pribadi; 4 keluarga; 5 situasi.
Budaya, seperti digunakan di dalam studi perilaku konsumen, mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbol-
simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran, dan evaluasi sebagai
anggota masyarakat. Pemasaran adalah transmitter nilai yang secara serentak membentuk budaya dan dibentuk oleh budaya.
Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan
perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh status sosioekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Status kelas
sosial sering kali menghasilkan bentuk perilaku konsumen yang berbeda.
Pengaruh pribadi, perilaku konsumen kerap kali dipengaruhi oleh mereka atau orang lain yang berhubungan erat dengan kita.
Respon sering terjadi terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh
orang lain. Keluarga, setiap manusia memang berawal dan lahir dari
keluarga. Maka tidak heran bila keluarga merupakan unit
pengambilan keputusan yang utama, tentu saja dengan pola peranan dan pembentukan keputusan pembelian dan konsumsi.
Situasi, jelas bahwa perilaku berubah ketika situasi berubah. Perubahan kadang dapat diramalkan dan ada pula yang tidak
dapat diramalkan. 2. Perbedaan individu
Perbedaan individu lebih menekankan pada faktor internal yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku. Dengan
memasukan lima cara penting di mana konsumen mungkin berbeda, yaitu: 1 sumber daya konsumen; 2 motivasi dan
keterlibatan; 3 pengetahuan; 4 sikap; dan 5 kepribadian, gaya hidup, dan demografi Engel et al, 1994
Sumber daya konsumen, setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam setiap situasi pengambilan keputusan yaitu waktu,
uang, dan perhatian penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan. Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada
ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat.
Motivasi dan keterlibatan, motivasi disebabkan oleh pengaktivan kebutuhan yang lahir karena adanya ketidakcocokan
antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi aktual. Sedangkan keterlibatan merupkan faktor pengarah yang sangat potensial,
karena pemahaman yang baik adalah pemotivasi yang utama. Pengetahuan konsumen mencakup susunan luas informasi,
seperti ketersediaan dan karakteristik produk dan jasa, di mana dan kapan untuk membeli, dan bagaimana menggunakan produk.
Sikap merupakan evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang melakukan respon dengan cara yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.
Menurut Kasarjian
dalam Engel
et al
1994, mengemukakan bahwa, kepribadian adalah respon yang konsisten
terhadap stimulus lingkungan Gaya hidup merupakan pola yang
dilakukan seseorang untuk menghabiskan sumber daya yang ia miliki.
Sedangkan demografi
merupakan cara
untuk mendeskripsikan
pangsa konsumen
berdasarkan, usia,
pendapatan, pengeluaran, dan pendidikan. 3. Proses Psikologis
Engel et al 1994, mengemukakan tiga proses psikologis sentral yang membentuk semua aspek motivasi dan perilaku
konsumen, yaitu 1 pengolahan informasi, 2 pembelajaran dan 3 perubahan sikap dan perilaku. Pengolahan informasi
didefinisikan sebagai proses dimana rangsang pemasaran diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan kemudian diambil
kembali oleh konsumen dan digunakan untuk evaluasi - evaluasi alternatif produk.
Gambar 2. Model perilaku konsumen dan faktor yang mempenga ruhinya Engel et al, 1994
Pembelajaran merupakan proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan atau
perilaku. Pembelajaran menggambarkan perubahan perilaku
Proses Keputusan Pembelian Perbedaan Individu
Sumber Daya Konsumen
Motivasi dan Keterlibatan
Pengetahuan Sikap
Kepribadian, gaya Hidup, dan Demografi
Pengaruh Lingkungan
Budaya Kelas Sosial
Pengaruh Pribadi Keluarga
Situasi
Proses Psikologi
Pengolahan Informasi
Pembelajaran Perubahan
SikapPerilaku
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Pengevaluasian alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku setelah
pembelian
individu yang muncul karena pengalaman. Menurut Watson dalam Engel et al 1994, menyatakan bahwa pengulangan yang
konsisten akan mengukuhkan respon dan membina kebiasaan membeli. Sehingga dapat dikatakan bahwa, semua proses
pembelajaran yang dialami oleh konsumen akan mempengaruhi keputusan konsumen tersebut mengenai apa yang dibeli dan apa
yang dikonsumsi.
2.8. Keputusan Pembelian