5. Direct Marketing Pemasaran langsung Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat komunikasi
nonpersonal lainnya untuk melakukan komunikasi secara langsung agar mendapat tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan
2.5. Iklan
Menurut Durianto, dkk 2003 secara umum iklan berwujud penyajian informasi non personal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko
yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu. Dengan demikian iklan adalah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring
orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Menurut Tjiptono 2008, iklan adalah suat bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan
suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang mengubah pikiran seseorang untuk melakukan
pembelian.
2.5.1 Iklan yang Efektif
Iklan dikatakan efektif apabila mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan, iklan yang baik atau efektif memuaskan
beberapa pertimbangan berikut Shimp, 2003 : 1. Iklan harus memperpanjang strategi pemasaran. Iklan akan efektif
bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi.
2. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen. Para konsumen membeli manfaat-manfaat produk,
bukan atributlambangnya. Oleh karena itu, iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan-
kebutuhan, keinginan, serta apa saja yang dinilai oleh konsumen pada pemasar.
3. Periklanan yang efektif harus persuasif, yaitu ketika produk yang diiklankan memberi keuntungan tambahan bagi konsumen.
4. Iklan harus menemukan cara untuk menerobos kerumunan iklan. Para pengiklan secara kontinyu saling bersaing dalam menarik
perhatian konsumen. 5. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih apa yang bisa
diberikan. Intinya adalah menerangkan apa adanya, baik dalam pengertian etika serta dalam pengertian bisnis yang cerdas.
6. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dan strategi yang berlebihan. Tujuan iklan adalah mempersuasi dan mempengaruhi,
bukan untuk membagus-baguskan yang bagus serta melucu- lucukan yang lucu. Penggunaan humor yang tidak efektif dapat
mengakibatkan orang hanya akan ingat pada humornya saja, tetapi melupakan pesannya.
2.5.2 Fungsi Iklan
Periklanan adalah pelaksanaan beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya. Menurut
Shimp 2003, iklan mempunyai fungsi sebagi berikut: 1. Informing Memberi Informasi
Periklanan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. 2. Persuading Mempersuasi
Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
3. Reminding Mengingatkan Iklan menjaga merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah
merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. 4. Adding Value Memberi Nilai Tambah
Periklanan memberi nilai tambah pada merek agar lebih elegan, lebih gaya, lebih bergengsi, dan lebih unggul dari tawaran pesaing
dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Terdapat tiga cara mendasar dalam memberi nilai tambah bagi penawaran mereka,
yaitu inovasi, peyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.
5. Assisting Mendampingi Iklan berperan sebagai pendamping yang mendampingi upaya lain
dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.
2.5.3 Sifat
– Sifat Iklan
Tjiptono 2008 mengungkapkan bahwa suatu iklan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Public Presentation Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama
tentang produk yang diiklankan 2. Pervasiveness
Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi.
3. Amplified Expressiveness
Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan
khalayak. 4. Impersonality
Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog
atau satu arah.
2.5.4 Tujuan Iklan
Dalam Durianto, dkk 2003 tujuan iklan adalah untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap,
dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Menurut Kotler dalam Durianto 2003 tujuan periklanan berdasarkan
sasarannya dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Iklan untuk memberi informasi informative kepada khalayak
tentang seluk beluk suatu produk. Biasanya dilakukan besar- besaran pada tahap awal pengenalan produk pada tahap awal
peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan membentuk permintaan awal.
2. Iklan untuk membujuk persuasive dilakukan dalam tahap kompetitif, untuk membentuk permintaan selektif merek tertentu.
Perusahaan melakukan
persuasi tidak
langsung dengan
memberikan informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan perasaan menyenangkan
yang akan mengubah pikiran orang untuk melakukan tindakkan pembelian.
3. Iklan untuk mengingatkan reminding untuk menyegarkan informasi yang pernah diterima masyarakat penting untuk produk
yang sudah mapan, bertujuan sebagai penguat untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang
benar.
2.5.5 Iklan Televisi
Menurut Durianto, dkk 2003 diungkapkan bahwa kekuatan dan kelemahan iklan televisi sebagai berikut:
1. Kekuatan a. Efisiensi Biaya
Televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas. Kebijakan ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau
setiap orang. Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesann
komersialnya. b. Dampak yang kuat
Iklan televisi sampai ke pemirsa dalam bentuk audio visual. Kreativitas pengiklan lebih dapat dieksplorasi dan dioptimalkan
dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, warna, musik, drama, humor, maupun ketegangan.
c. Pengaruh yang kuat Kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan televisi
yang merupakan sarana hiburan, sumber berita, sarana pendidikan, dll. Sebagaimana kebanyakan pembeli, pemirsa
televisi cenderung memilih produk yang diiklankan di televisi dari pada produk yang tidak mereka kenal.
2. Kelemahan a. Biaya tinggi
Biaya iklan untuk menjangkau setiap orang relatif lebih rendah. Namun, biaya absolut beriklan di televisi adalah tinggi.
b. Masyarakat yang tidak selektif Pemirsa televisi banyak dan luas. Iklan yang ditampilkan di
televisi mungkin menjangkau pasar yang tidak tepat dan tidak selektif.
c. Kesulitan teknis Jadwal tayang iklan di televisi tidak mudah diubah sehingga
seringkali tidak fleksibel. Kebutuhan pengiklanan yang mendesak dalam menghadapi event-event tertentu, sering kali pihak
pengiklan akan menghadapi kesulitan teknis untuk mengubah jadwal maupun jam tayang.
2.6. Definisi Konsumen