Structural EquationModeling SEM Efektivitas Iklan Televisi Mobile Broadband Smartfren Versi “I Hate Slow” Pada Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor (IPB)

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha dari 0.06 Nugroho, 2005. Nilai cronbach’s Alpha dapat dihitung dengan bantuan software SPSS 16.

2.13. Structural EquationModeling SEM

Bagozzi dan Fornell dalam Ghozali 2005 menyatakan bahwa model persamaan struktural SEM adalah generasi kedua teknik analisis multivariat yang memungkinkan peneliti menguji hubungan antar variabel yang kompleks baik recursive maupun non-recursive untuk memperoleh gambaran keseluruhan tentang model. Ghozali 2008 menyatakan, manfaat utama SEM dibandingkan generasi pertama multivariate seperti principal component analysis, factor analysis, discriminant analysis, atau multiple regression, SEM memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi bagi peneliti untuk menghubungkan antara teori dengan data. Bollen dalam Ghozali 2005, menyatakan SEM tidak seperti analisis multivariat biasa, SEM dapat menguji secara bersama-sama hal berikut ini: 1. Model structural : hubungan antara konstruk independen dependen. 2. Model measurement : hubungan nilai loading antara indikator dengan konstruk variabel laten Terdapat beberapa istilah variabel yang biasa digunakan dalam SEM, yaitu: 1. Variabel laten : variabel yang tidak bisa diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator sebagai proksi. 2. Variabel manifest : indikator-indikator yang dapat diukur 3. Variabel eksogen : variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya dalam model 4. Variabel endogen : variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya dalam suatu model penelitian Secara teknis SEM dibagi dalam dua kelompok,yaitu SEM berbasis covariance dan SEM berbasis variance atau sering disebut component based SEM yang mempergunakan software SmartPLS dan PLS Graph. Covariance Based SEM lebih bertujuan memberikan pernyataan tentang hubungan kausalitas atau memberikan deskripsi mekanisme hubungan kausalitas sebab-akibat. Sedangkan Component Based SEM bertujuan mencari hubungan linear prediktif antar variabel Ghozali 2008. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan antara Covariance Based SEM dengan Variance Based SEM: Tabel 3. Perbedaan Covariance Based SEM dengan Variance Based SEM PLS No Kriteria PLS CBSEM 1. Tujuan Berorientasi prediksi Berorientasi pendugaan parameter 2. Pendekatan Berbasis varian ragam Berbasis kovarian peragam 3. Asumsi Spesifikasi prediktor nonparametric Multivariate normal distribution,independence , observation parametric 4. Estimasi Parameter Konsisten sebagai indikator dan sample size meningkat consistency at large Konsisten 5. Skor Variabel Laten Secara eksplisit diestimasi indeterminate 6. Hubungan Epistemik antara variabel laten dan indikatornya Dapat dalam bentuk reflective maupun formative indicator Hanya dengan reflektif indikator 7. Implikasi Optimal untuk ketepatan prediksi Optimal dengan ketepatan parameter 8. Kompleksitas Model Kompleksitas besar 100 konstruk dan 1000 indikator Kompleksitas kecil sampai menengah 100 indikator 9. Besar Sample Kekuatan analisis didasarkan pada porsi dari model yang memiliki jumlah prediktor terbesar. Minimal direkomendasikan berkisar dari 30-100 kasus Kekuatan analisis berdasarkan pada model spesifik minimal direkomendasikan berkisar dari 200-800 Sumber : Ghozali 2008

2.14. Analisis Diskriminan