16
8. Pemurnian
Proses pemurnian bertujuan untuk memisahkan minyak kasar dari air dan lumpur sludge sehingga diperoleh minyak murni. Pada stasiun pemurnian terdiri
dari beberapa tahap yaitu: a.
Continous Settling Tank CST Minyak yang dipompa dari COT akan ditampung dalam Continous
Settling Tank CST atau clarifier tank. Panas pada CST dipertahankan pada suhu 95
o
C dengan kapasitas 12000 liter. Pemisahan minyak terjadi berdasarkan mekanisme pengendapan yang berlangsung akibat perbedaan berat jenis dan
dibantu dengan pemanasan. Minyak akan berada di bagian atas kemudian akan dialirkan ke tangki penampungan minyak oil tank, sedangkan lumpur dan air
akan dialirkan menuju sludge tank. Sludge merupakan fasa campuran yang masih mengandung minyak.
Gambar 11. Clarifier tank b.
Oil tank Setelah terjadi pengendapan, minyak yang telah terpisah saat di CST akan
dialirkan ke tangki penampungan minyak oil tank yang berkapasitas 5000 liter dengan suhu pemanasan 85
o
C dengan tujuan untuk mengurangi kadar air. Minyak dalam oil tank ini masih mengandung sludge sehingga dilakukan kembali proses
pengendapan. Pengaturan pembuangan sludge ini menggunakan kran, sedangkan minyaknya akan dialirkan lagi ke oil purifier untuk dimurnikan. Oil purifier di PT.
Condong Garut dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Oil tank
17 c.
Oil purifier Di dalam oil purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran
dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan putarannya 1500 rpm
dengan kapasitas 5.000 literjam. Alat akan memutar minyak yang masuk, karena kotoran dan air memiliki densitas yang besar maka akan berada pada bagian yang
luar dinding bowl, sedangkan minyak yang mempunyai densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-sudu untuk dialirkan ke oil dryer
dan vacuum dryer. Kotoran dan air yang melekat pada dinding menuju ke saluran pembuangan untuk dibawa ke sludge pit.
d. Oil dryer dan vacuum dryer
Prinsip oil dryer adalah menguapkan air dengan tekanan di bawah 1 atm yaitu sekitar 0.6-0.8 atm. Suhu yang diperlukan adalah 80
o
C. Dari oil dryer, minyak akan dialirkan ke pengeringan tekanan udara vacuum dryer yang
berfungsi untuk memisahkan air dari minyak dengan cara penguapan hampa. Cairan minyak masuk ke tangki vakum dengan cara penyemprotan, lalu terjadi
pengabutan sehingga air yang terkandung di dalamnya akan terhisap oleh pompa vakum. Tekanan dalam vacuum dryer yaitu kurang dari 0.8 kgcm dengan suhu
pemanasan 85
o
C. Vacuum dryer dan oil purifier di PT. Condong Garut dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Vacuum dryer kiri dan oil dryer kanan Semua peralatan dan mesin-mesin yang berada di stasiun pemurnian
menggunakan masukan energi listrik yang berasal dari mesin engine. Selain itu, dibutuhkan pula uap yang berasal dari BPV untuk proses pemurnian minyak
kelapa sawit.
9. Penyimpanan
Minyak CPO kemudian dialirkan ke tangki penyimpanan storage tank. PT Condong Garut memiliki 4 unit storage tank yang masing-masing memiliki
kapasitas 500 ton. Minyak produksi yang dialirkan dijaga keencerannya dengan memberi steam melalui pipa dengan temperature 40-50
o
C dengan tujuan agar minyak dalam tangki tidak membeku. Kondisi storage tank dapat dilihat pada
Gambar 14.