37 Tabel 18. Kebutuhan bahan pestisida tiap kg CPO lanjutan
Kegiatan Nama
Pemakaian pestisida bahanha
Jumlah bahankg TBS
Pembibitan main nursery Decis
0.15 lt 8.62x10
-7
Akodan 0.15 lt
8.62x10
-7
Dapet 0.15 lt
8.62x10
-7
Bestok 0.15 lt
8.62x10
-7
Spontan 0.15 lt
8.62x10
-7
Pemeliharaan TBM Decis
0.19 lt 1.05x10
-6
Akodan 0.19 lt
1.05x10
-6
Dapet 0.19 lt
1.05x10
-6
Bestok 0.19 lt
1.05x10
-6
Spontan 0.19 lt
1.05x10
-6
Pemeliharaan TM Decis
0.19 lt 1.05x10
-6
Akodan 0.19 lt
1.05x10
-6
Dapet 0.19 lt
1.05x10
-6
Bestok 0.19 lt
1.05x10
-6
Spontan 0.19 lt
1.05x10
-6
e. Bahan Kimia Pembantu
Bahan kimia pembantu yang digunakan dalam kegiatan produksi CPO di PMKS PT Condong Garut digunakan untuk penyediaan air dan boiler. Bahan
yang digunakan yaitu berupa P-1, P-22, HILCO 260, HILCO 251, HILCO 225 dan HILCO 35. Jumlah pemakaian bahan kimia pembantu pada penyediaan air
dan boiler dapat dilihat pada Tabel 19.
HILCO 260 berfungsi menghindari terjadinya kerak dan kerusakan pipa, serta tidak terjadi korosi terhadap pipa dan dapat mengurangi endapan. HILCO
251 dapat menghindari terjadinya kerak dan korosi serta dapat membuat uap menjadi lebih jernih dan bersih. HILCO 225 berfungsi untuk mengontrol
alkalinitas dalam boiler. HILCO 35 menghilangkan oksigen dalam air.
Konsumsi bahan kimia pembantu yang digunakan hanya dihitung sebagai kebutuhan bahan untuk tiap kilogram CPO yang dihasilkan karena kurangnya data
pendukung untuk nilai embodied energy bahan kimia pembantu.
Tabel 19. Pemakaian bahan kimia pembantu pada penyediaan air dan boiler Tempat
Nama bahan Jumlah bahan
Jumlah bahankg CPO Water treatment
P-1 3.5 kg17 hari
1.85x10
-5
P-22 0.25 kg28 hari
8.03x10
-7
Boiler HILCO 260
3 kghari 2.69x10
-4
HILCO 251 2 kghari
1.79x10
-4
HILCO 225 1.5 kghari
1.35x10
-4
HILCO 35 1.5 kghari
1.35x10
-4
f. Energi Listrik
Masukan energi listrik untuk kegiatan produksi CPO dan sarana pendukungnya di PT. Condong Garut berasal turbin uap, pembangkit tenaga
diesel apabila dalam keadaan darurat atau untuk membantu turbin uap agar dapat memenuhi kebutuhan listrik. Energi listrik dari PLN juga digunakan apabila
38 pasokan listrik tidak memenuhi kebutuhan atau pada saat produksi TBS menurun
sehingga serat dan cangkang yang digunakan sebagai bahan bakar boiler kurang. P MKS PT. Condong Garut memiliki turbin uap dengan kapasitas 555 kVA.
Turbin uap ini di produksi pada tahun 1976 dari Belanda. Karena kondisinya yang sudah lama, maka effisiensi dari turbin uap menurun sehingga PT. Condong Garut
menambahkan sumber listrik dari PLN agar operasional pabrik tetap berjalan lancar. Adanya tambahan sumber listrik dari PLN berpengaruh terhadap biaya
operasional pabrik. Selain dengan bantuan sumber listrik dari PLN, biasanya dengan bantuan generator diesel berkapasitas 160 kVA. Namun pada saat
dilakukan penelitian, generator diesel tersebut tidak digunakan.
PMKS PT. Condong Garut mengkonsumsi energi listrik untuk proses produksi CPO sebesar 0.11173 MJkg CPO. Kegiatan yang mengkonsumsi energi
listrik terbesar yaitu pada pengolahan TBS sebesar 0.08894 MJkg CPO atau sebesar 79.61 dari total kebutuhan energi listrik untuk produksi CPO di pabrik.
Konsumsi energi listrik di PMKS PT. Condong Garut lebih kecil dibandingkan dengan UU Rejosari PTP Nusantara VII yaitu sebesar 0.3969 MJkg
CPO. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yaitu kondisi peralatan dan mesin-mesin yang digunakan, kapasitas riil pengolahan dan kemahiran operator.
Konsumsi energi listrik pada kondisi saat ini, juga lebih kecil dibandingkan dengan penelitian Wibowo 2008 di lokasi yang sama yaitu sebesar 0.1986
MJkg CPO. Hal ini disebabkan karena perbedaan kapasitas riil pengolahan sehingga mempengaruhi waktu penggunaan alat. Jumlah konsumsi energi listrik
dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Konsumsi energi listrik Kegiatan
Konsumsi Energi
MJkg CPO Persentase
terhadap jumlah
kegiatan Persentase
total A. Pengolahan TBS
79.61 Penerimaan TBS
0.00058 0.65
penebahan 0.00808
9.09 Pengempaan
0.06779 76.22
Pemurnian minyak 0.01248
14.04 Jumlah
0.08894 100
B. Sarana Pendukung 20.39
Penyediaan air 0.00420
18.44 Penyediaan energi
0.01858 81.56
Jumlah 0.02278
100 Total
0.11173 100
Peralatan dan mesin-mesin yang digunakan mempunyai efisiensi teknis sebesar 52.06 . Efisiensi teknis merupakan perbandingan antara kapasitas
alatmesin terukur dengan kapasitas alatmesin terpasang. Bila dibandingkan dengan UU Rejosari PTPN. VII Rahmat 2002 dan PKS Kertajaya, PT. Condong
Garut mempunyai nilai efisiensi teknis lebih kecil. UU Rejosari PTPN. VII Rahmat 2002 dan PKS Kertajaya mempunyai nilai efisiensi teknis yang masing-
masing sebesar 73.65 dan 65.89. Efisiensi peralatan dan mesin-mesin