Pemurnian Audit energi pada proses produksi CPO (Crude Palm Oil) di PMKS PT. Condong Garut, Jawa Barat

20 dalam air lalu mengangkatnya. Kemudian ditambahkan pasir kuarsa yang berfungsi untuk mengikat kotoran dalam air.

4. Pengelolaan Limbah

Limbah dari proses pengolahan kelapa sawit berupa limbah padatan dan cair. Limbah padatan yang dimaksud adalah tandan kosong yang telah melalui proses penebahan sedangkan limbah cair yang berasal dari sludge separator akan memisahkan sludge. Sludge yang memiliki berat jenis lebih besar akan terlempar ke tepi dan bergerak mengelilingi dinding, sedangkan minyak akan mengumpul di dalam pipa yang kemudian akan dialirkan menuju bak penampungan stainless steel. Bak penampungan stainless steel berfungsi untuk menampung minyak dari oil tank, sludge tank, dan sludge separator, serta minyak dari sludge pit tempat penampungan limbah cair dengan suhu di bak sekitar 50 o C. Dari bak penampungan stainless steel, minyak yang telah tertampung akan dialirkan kembali ke clarifier tank, sedangkan sludge akan dibuang ke saluran limbah. Minyak yang diperoleh dari sludge pit sebagian terjadi karena peristiwa pengendapan dan sebagian lagi karena faktor biologis, yang terjadinya pemecahan molekul-molekul minyak sebagai akibat fermentasi. Minyak yang berasal dari sludge pit selanjutnya dikembalikan ke bak penampungan stainless steel untuk diendapkan kembali dan akan dialirkan kembali ke clarifier tank, sedangkan sisa lumpur dan air dialirkan ke kolam limbah. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Condong Garut, Jawa Barat dan laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2013-Mei 2013. Audit energi dilakukan pada bulan Maret 2013. Alat Seluruh peralatan produksi yang terpasang pada ruang mesin, alat ukur yang terpasang pada alat produksi, timbangan, tang ampere, termometer, bomb calorimeter dan kertas tisu. Bahan Bahan yang digunakan: TBS, CPO, cangkang, serat, air dan bahan bakar solar. Metode Penelitian Tahapan penelitian audit energi pada proses produksi CPO di PMKS PT. Condong Garut dapat dilihat pada Gambar 18. 21 Gambar 18. Bagan alir penelitian Persiapan Alat dan Bahan Tahapan pertama yang dilakukan adalah menyiapkan peralatan dan bahan penelitian yang belum terdapat di PT. Condong Garut, Jawa Barat. Batasan Sistem Dalam pelaksanaan audit energi, sistem yang akan diteliti perlu dibatasi. Batasan sistem yang diaudit didekati dengan asumsi bahwa proses produksi CPO dimulai dari budidaya kelapa sawit sampai tahapan pengolahannya menjadi CPO yang ditunjang oleh sarana pendukungnya. Hal tersebut dipandang sebagai satu satuan usaha pabrik. Adapun batasan-batasan lainnya sebagai berikut: 1. Proses produksi untuk menghasilkan CPO dimulai dari kegiatan budidaya sampai dengan pengolahan TBS menjadi CPO dengan ditunjang oleh sarana pendukungnya, yaitu sarana penyediaan air dan energi. Hal ini dianggap satu kesatuan sistem produksi. 2. Pengamatan terhadap proses produksi CPO dilakukan secara berurutan mengikuti proses yang berlangsung. 3. Pada saat pengamatan rinci, setiap tahapan proses produksi CPO yang diamati dianggap merupakan tahapan proses produksi yang dapat diputus dari tahapan sebelum dan sesudahnya. 4. Semua kegiatan dan jalannya proses produksi CPO dianggap tetap setiap tahunnya dan dalam keadaan normal. 5. Masukan energi biologis tenaga manusia hanya dihitung yang langsung berhubungan dengan proses produksi. Untuk pegawai administrasi di kantor tidak dihitung. 6. Pada kegiatan budidaya, energi langsung dari sinar matahari tidak diperhitungkan sebagai masukan energi. 7. Masukan energi listrik hanya dihitung untuk kegiatan yang langsung berhubungan dengan proses produksi. Penggunaan listrik untuk peralatan dan penerangan kantor serta kebutuhan listrik untuk perumahan karyawan tidak dihitung. 8. Energi yang berasal dari sistem boiler yaitu uap maupun listrik dari turbin uap dan generator diesel tidak dianggap sebagai input energi total, yang Penentuan batasan sistem Pre Audit Audit Rinci Perbandingan dengan lokasi lain pada komoditi yang sama Rekomendasi