15
Gambar 9. Mesin pelumat digester
6. Pengempaan
Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian bawah digester
sudah berupa ‘bubur’. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke alat pengempaan yang berada di bagian bawah digester. Alat yang digunakan
untuk melakukan pengempaan disebut presser. PT. Condong Garut memiliki 2 unit presser. Jenis presser yang digunakan adalah screw press dengan kecepatan
putar mesin sebesar 12 rpm dan kapasitas olahan sebanyak 10 ton TBSjam. Untuk pengoperasiannya, menggunakan sumber tenaga listrik dari turbin uap.
Kegiatan pengempaan oleh mesin presser dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Mesin pengempa presser
7. Penyaringan
Proses penyaringan bertujuan untuk memisahkan kotoran pada minyak kelapa sawit hasil pengepresan yang masih mengandung serabut fibre, lumpur,
batu, dan bahan-bahan lain yang tidak diinginkan. Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan dialirkan menuju saringan getar vibrating screen.
Vibrating screen terdiri dari dua lapis yaitu lapisan atas dengan ukuran 20 mesh dan lapisan bawah dengan ukuran 40 mesh.
Minyak kasar yang telah disaring melalui vibrating screen akan ditampung dalam crude oil tank COT yang berkapasitas 3.5 ton. Di dalam COT terjadi
pemanasan minyak pada suhu 95
o
C yang bertujuan agar tidak membeku selama perjalanan. Selanjutnya, minyak dari COT akan dipompa menggunakan crude oil
pump menuju ke stasiun pemurnian. Alat-alat atau mesin-mesin pengempaan dalam pengoperasiaannya menggunakan tenaga listrik sebagai masukan energi.
16
8. Pemurnian
Proses pemurnian bertujuan untuk memisahkan minyak kasar dari air dan lumpur sludge sehingga diperoleh minyak murni. Pada stasiun pemurnian terdiri
dari beberapa tahap yaitu: a.
Continous Settling Tank CST Minyak yang dipompa dari COT akan ditampung dalam Continous
Settling Tank CST atau clarifier tank. Panas pada CST dipertahankan pada suhu 95
o
C dengan kapasitas 12000 liter. Pemisahan minyak terjadi berdasarkan mekanisme pengendapan yang berlangsung akibat perbedaan berat jenis dan
dibantu dengan pemanasan. Minyak akan berada di bagian atas kemudian akan dialirkan ke tangki penampungan minyak oil tank, sedangkan lumpur dan air
akan dialirkan menuju sludge tank. Sludge merupakan fasa campuran yang masih mengandung minyak.
Gambar 11. Clarifier tank b.
Oil tank Setelah terjadi pengendapan, minyak yang telah terpisah saat di CST akan
dialirkan ke tangki penampungan minyak oil tank yang berkapasitas 5000 liter dengan suhu pemanasan 85
o
C dengan tujuan untuk mengurangi kadar air. Minyak dalam oil tank ini masih mengandung sludge sehingga dilakukan kembali proses
pengendapan. Pengaturan pembuangan sludge ini menggunakan kran, sedangkan minyaknya akan dialirkan lagi ke oil purifier untuk dimurnikan. Oil purifier di PT.
Condong Garut dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Oil tank