Pengempaan Penyaringan Audit energi pada proses produksi CPO (Crude Palm Oil) di PMKS PT. Condong Garut, Jawa Barat

19 Bagian-bagian dari boiler yaitu penduga tekanan, peluit bahaya, pipa pengeluaran exhaust, pipa pemasukan, safety pulp dan gelas penduga. a. Instalasi boiler b. Ruang bahan bakar boiler Gambar 16. Stasiun boiler

2. Pembangkit Tenaga Listrik Steam engine

Untuk mendapatkan energi listrik sebagai penggerak mesin-mesin pabrik dan sumber penerangan, PT. Condong Garut menggunakan mesin uap steam engine sebagai sumber pembangkit tenaga. Ruang steam engine dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17. Ruang steam engine. Alur proses perjalanan uap menjadi tenaga yaitu uap dari boiler masuk ke mesin uap, untuk menggerakkan generator sehingga menghasilkan putaran dari rpm rendah sampai dengan 750 rpm dengan tegangan sebesar 380-400 volt. Tenaga tersebut digunakan untuk : a. Penerangan pabrik dan penerangan perumahan karyawan. b. Water treatment c. Mesin pengolahan: screw press, clarification, bunch hopper, digester, sterilizer, threshing, pressing, dan boiler. Uap yang berasal dari boiler dengan tekanan 16 kgcm 2 mengalir ke mesin uap untuk digunakan sebagai penggerak generator. Sisa uap akan keluar melalui pipa exhaust dan menuju ke steam distribution dengan tekanan sebesar 3 kgcm 2 .

3. Pengolahan Air water treatment

Tujuan water treatment adalah meminimalisasi akumulasi produk korosi seperti metal oxides, mengontrol impurities seperti kalsium, magnesium, dan silika mencegah carryover dari partikel padatan. Debit yang diterima di water treatment adalah 24 m 3 jam sesuai dengan kemampuan pompa, sedangkan pompa air di Gurait memompa air sebesar 15 m 3 jam. Pengolahan air diawali dengan penambahan bahan kimia PA 22 dan P 21 yang berfungsi untuk mengikat kotoran 20 dalam air lalu mengangkatnya. Kemudian ditambahkan pasir kuarsa yang berfungsi untuk mengikat kotoran dalam air.

4. Pengelolaan Limbah

Limbah dari proses pengolahan kelapa sawit berupa limbah padatan dan cair. Limbah padatan yang dimaksud adalah tandan kosong yang telah melalui proses penebahan sedangkan limbah cair yang berasal dari sludge separator akan memisahkan sludge. Sludge yang memiliki berat jenis lebih besar akan terlempar ke tepi dan bergerak mengelilingi dinding, sedangkan minyak akan mengumpul di dalam pipa yang kemudian akan dialirkan menuju bak penampungan stainless steel. Bak penampungan stainless steel berfungsi untuk menampung minyak dari oil tank, sludge tank, dan sludge separator, serta minyak dari sludge pit tempat penampungan limbah cair dengan suhu di bak sekitar 50 o C. Dari bak penampungan stainless steel, minyak yang telah tertampung akan dialirkan kembali ke clarifier tank, sedangkan sludge akan dibuang ke saluran limbah. Minyak yang diperoleh dari sludge pit sebagian terjadi karena peristiwa pengendapan dan sebagian lagi karena faktor biologis, yang terjadinya pemecahan molekul-molekul minyak sebagai akibat fermentasi. Minyak yang berasal dari sludge pit selanjutnya dikembalikan ke bak penampungan stainless steel untuk diendapkan kembali dan akan dialirkan kembali ke clarifier tank, sedangkan sisa lumpur dan air dialirkan ke kolam limbah. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Condong Garut, Jawa Barat dan laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2013-Mei 2013. Audit energi dilakukan pada bulan Maret 2013. Alat Seluruh peralatan produksi yang terpasang pada ruang mesin, alat ukur yang terpasang pada alat produksi, timbangan, tang ampere, termometer, bomb calorimeter dan kertas tisu. Bahan Bahan yang digunakan: TBS, CPO, cangkang, serat, air dan bahan bakar solar. Metode Penelitian Tahapan penelitian audit energi pada proses produksi CPO di PMKS PT. Condong Garut dapat dilihat pada Gambar 18.