dan domestik didasarkan atas jenis input, penilaian biaya input asing dan domestik dalam biaya total input.
Data alokasi biaya produksi komoditas kentang di lokasi penelitian pada Tabel 10
menunjukkan bahwa input produksi bibit kentang, pupuk organik, tenaga kerja, penyusutan peralatan, bunga modal, sewa lahan, dan PBB tidak
mengandung komponen asing dalam usahatani kentang. Sedangkan input produksi yang mengandung komponen asing tradable yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pupuk anorganik dan pestisida. Adanya komponen biaya asing tradable pada input pupuk anorganik dan pestisida karena bahan baku
yang digunakan untuk memproduksi input tersebut masih diperoleh dengan mengimpor dari negara lain.
Tabel 10. Alokasi Biaya Produksi Komoditas Kentang di Lokasi Penelitian
No Biaya
Domestik Asing
1 Benih
100 2
Pupuk Urea
95 5
TSP 95
5 KCL
95 5
NPK 95
5 ZA
95 5
3 Pupuk Organik
100 4
Pestisida 100
5 Biaya Tenaga Kerja
100 6
Penyusutan Peralatan 100
7 Bunga Modal
100 8
Sewa Lahan 100
9 Pajak
100
Sumber : Arsanti, dkk 2001 Saptana, dkk 2001
4.7 Penentuan Harga Bayangan atau Harga Sosial
Dalam analisis ekonomi, harga yang digunakan adalah harga sosial atau harga bayangan, karena harga pasar tidak mencerminkan biaya imbangan
sosialnya dan tidak mencerminkan korbanan yang dikeluarkan jika sumberdaya tersebut dipakai untuk kegiatan lain. Harga bayangan dilakukan dengan cara
menyesuaikan terhadap penyimpangan harga yang terjadi akibat kebijakan pemerintah subsidi, pajak, tarif, kebijakan harga maupun distorsi pasar.
Menurut Gitinger 1986, harga bayangan adalah sebagian harga yang terjadi dalam perekonomian pada kondisi pasar persaingan sempurna dan dalam
keadaan kesimbangan sosial yang sama dengan harga pasar aktual. Namun dalam kenyataannya sulit ditemukan kondisi pasar dalam kondisi keseimbangan. Jika
diasumsikan bahwa perdagangan di pasar internasional adalah bersaing sempurna, maka harga bayangan untuk input dan output yang bersifat tradable dapat
menggunakan harga batas atau harga bayangan shadow price. Untuk komoditi yang diekpor atau potensial ekspor akan digunakan harga FOB Free on Board
dan untuk barang yang diimpor akan menggunakan CIF Cost, Insurance, and Freight. Sedangkan penggunaan Harga bayangan untuk input non tradable
menggunakan biaya imbangan opportunity cost.
4.7.1 Harga Bayangan Output
Harga bayangan output adalah harga output yang terjadi di pasar dunia apabila diberlakukan pasar bebas dan harga yang digunakan adalah harga batas
border price. Harga bayangan output untuk komoditas ekspor atau berpotensi ekspor digunakan harga perbatasan FOB. Sedangkan harga bayangan output untuk
komoditas impor digunakan harga perbatasan CIF. Penelitian ini dalam menghitung harga bayangan kentang menggunakan harga CIF karena volume
ekspor kentang lebih rendah dibandingkan volume impornya. Harga CIF ini akan dikonversi dengan SER dan dikurangi biaya tataniaga berupa transportasi dan
handling dari pelabuhan ke lokasi penelitian. Penentuan harga CIF dapat dihitung dari harga FOB kentang ditambah
dengan biaya Freight and Insurance. Harga kentang FOB yang digunakan berdasarkan harga yang diperoleh Gaomi Youning Primary Product Co., Ltd.,
yakni 700 US Dollar per Ton
9
. Harga FOB tersebut kemudian dijumlahkan dengan biaya Freight and Insurance dari China ke Indonesia yang ditentukan dari
besarnya pajak yang harus dikeluarkan berdasarkan keputusan Direktorat Jendral Pajak sebesar 10 persen dari harga FOB untuk komoditas yang berasal dari Asia
9
Gaomi Youming Primary Product Co., Ltd. 2011 Fresh Chinese Potato www.alibaba.comproduct-gs417797731Chinese_fresh_potato_kentang.html di akses tanggal
8 April 2012
yang bukan negara anggota Asean
10
, sehingga nilai CIF yang diperoleh sebesar 770 US Dollar per Ton. Harga CIF dalam mata uang domestik sebesar Rp
6697,03 per kilogram. Harga tersebut sudah dikonversi dengan besarnya harga bayangan nilai tukar SER sebesar Rp 8697,44 per US Dollar tahun 2011. Hasil
tersebut dikurangi dengan biaya distribusi ke tingkat petani sebesar Rp 800,00 per kilogram kentang, sehingga didapat harga paritas di tingkat petani untuk kentang
sebesar Rp 5777,03 per kilogram. Biaya distribusi merupakan jumlah keuntungan yang diperoleh suplier dan biaya distribusi dari provinsi ke desa Lampiran 3,4.
Diasumsikan harga bayangan yang digunakan untuk kedua lokasi penelitian adalah sama. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pedagang
pengumpul di wilayah penelitian tingkat harga yang ditawarkan adalah sama.
4.7.2 Harga Bayangan Input
Perhitungan harga bayangan input yang tradable sama dengan perhitungan harga bayangan output, yaitu dengan menggunakan harga perbatasan border
price, yaitu komoditi ekpor menggunakan harga FOB dan komoditi impor menggunakan CIF. Sedangkan untuk perhitungan harga bayangan input yang non
tradable digunakan harga domestik setelah mengeluarkan beberapa faktor domestik.
a Harga Bayangan Bibit Kentang.
Penentuan harga bayangan bibit kentang didasarkan pada harga yang ada di pasar
tempat penelitian. Bibit yang digunakan merupakan bibit pengembangbiakan sendiri yang dilakukan oleh petani berdasarkan dari hasil
panen sebelumnya. Bibit digunakan hingga produktivitas kentang menurun ketika panen. Sumber bibit sendiri berasal dari penangkaran kentang daerah Kledung,
yakni Kebun Benih Hortilutura KBH Kledung. Dilain pihak juga tidak ada campur tangan pemerintah atau kebijaan pemerintah yang mengatur produksi bibit
kentang tersebut secara langsung. Sehingga harga bayangan bibit kentang diasumsikan sama dengan harga privat bibit kentang di lokasi penelitian. Untuk
Desa Sigedang harga bayangan bibit kentang sebesar Rp 9.648,15 per kilogram.
10
Contoh Perhitungan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor dan Impor Sementara. http:www.duniacyber.comfreebiesplanningcontoh-perhitungan-bea-masuk-dan-pajak-dalam-
rangka-impor-dan-impor-sementara. di akses tanggal 8 April 2012
Sedangkan harga bayangan untuk bibit kentang di Desa Dieng adalah sebesar Rp 5.933,33 per kilogram. Perbedaan harga ini dikarenakan sebagian besar petani di
Desa Sigedang menggunakan bibit kentang kualitas yang lebih baik dengan harga yang relatif lebih mahal daripada harga bibit kentang yang berasal dari panen
sebelumnya, sehingga harga rata-rata untuk bibit yang digunakan menjadi lebih mahal daripada harga rata-rata bibit kentang di Desa Dieng.
b Harga Bayangan Pupuk Anorganik
Berdasarkan peraturan menteri pertanian No. 06PermentanSR.130 22011, pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisika
dan atau biologi, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. Pupuk yang digunakan dalam usahatani kentang terdiri dari beberapa jenis pupuk,
diantaranya pupuk Urea, TSPSP-36, KCL, Za dan NPK. Berdasarkan pertimbangan dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
06PermentanSR.1302011, bahwa untuk meningkatkan kemampuan petani dalam penerapan pemupukan berimbang diperlukan adanya subsidi pupuk. Jenis
pupuk yang mendapat subsidi dari pemerintah yakni, pupuk Urea, SP-36, Za, dan NPK. Penentuan harga bayangan pupuk anorganik didasarkan pada pendekatan
harga internasional. Hal ini dikarenakan besarnya subsidi masing-masing pupuk tersebut tidak diketahui. Asumsi lain yang digunakan dalam perhitungan harga
bayangan pupuk anorganik yakni, harga paritas impor di tingkat pedagang akan ditambah dengan biaya ditribusi hingga ke tingkat petani. Namun pada pupuk
Urea harga paritas yang digunakan adalah harga paritas ekspor di tingkat pedagang dikurangi dengan biaya distribusi ketingkat petani karena Indonesia
telah mampu mengekspor pupuk Urea ke negara lain. Penentuan harga bayangan pupuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.
i. Pupuk Urea