KCL yakni sebesar Rp 4353,69 per kilogram. Nilai tersebut didapatkan dengan menambahkan nilai FOB rata-rata dan kegiatan pengapalan dan asuransi 15
persen dari nilai rata-rata FOB, kemudian dikonversi dengan nilai SER pada tahun 2011 sebesar Rp 8697,44 per US Dollar. Setelah ditambah dengan biaya ditribusi
dari provinsi ke desa, harga bayangan pupuk KCL di tingkat petani diperoleh sebesar Rp 4577, 12 per kilogram.
iv. Pupuk Za
Harga bayangan pupuk Za hingga di tingkat petani adalah sebesar Rp 1916,97 per kilogram. Penentuannya didasarkan pada harga FOB rata-rata
Ammonium Sulphate di Jiaocheng Sanxi Chemical Co., Ltd., China pada tahun 2011 sebesar 180 US Dollar per Ton. Nilai tersebut ditambah dengan biaya
pengapalan dan asuransi Freight and Insurance 10 persen dari FOB rata-rata, sehingga didapatkan harga CIF Indonesia sebesar 198 US Dollar per Ton.
Selanjutnya nilai tersebut dikalikan nilai tukar bayangan pada tahun 2011 sebesar Rp 8697,44 per US Dollar. Nilai tersebut kemudian ditambahkan dengan biaya
disstribusi dari tingkat provinsi ke tingkat desa, sehingga di dapatkan harga bayangan pupuk Za. Penggunaan FOB dari negara China karena China
merupakan salah satu negara pengekspor pupuk Za terbesar untuk Indonesia.
v. Pupuk NPK
Pabrik-pabrik pupuk di Indonesia sebenarnya mampu memproduksi pupuk NPK, namun sulitnya memperoleh data jumlah pupuk NPK yang beredar di pasar
dan harga rata-rata pupuk NPK yang beredar di pasar. Penentuan harga bayangan pupuk NPK berdasarkan harga FOB rata-rata di Planer Chemical Fertilizer
Industries Co., Ltd., sebesar 350 US Dollar per Ton. Selanjutnya nilai tersebut ditambahkan dengan nilai pengapalan dan asuransi sebesar 10 persen dari harga
FOB rata-rata. Nilai yang di peroleh tersebut kemudian dikalikan dengan nilai SER atau nilai tukar bayangan pada tahun 2011 sebesar Rp 8597,44 per US
Dollar, sehingga diperoleh harga bayangan pupuk NPK sebesar Rp 3699,19 per kilogram yang sebelumnya terlebih dahulu ditambahkan biaya transportasi dari
provinsi hingga ke desa.
c Harga Bayangan Pupuk Organik.
Pupuk organik yang digunakan dalam usahatani kentang biasanya berupa pupuk kandang. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 06PermentanSR.1302011, pupuk Organik termasuk salah satu jenis pupuk yang disubsidi oleh pemerintah. Namun penentuan harga bayangan pupuk
organik akan ditentukan berdasarkan harga pasar dengan pertimbangan tidak ada campur tangan dari pihak pemerintah. Harga bayangan pupuk ditentukan
berdasarkan mekanisme pasar pasar bebas, sehingga pendekatan harga bayangan pupuk organik sama seperti harga aktual yang terjadi di pasar. Harga bayangan
pupuk organik untuk Desa Sigedang sebesar Rp 325,07 per kilogram, sedangkan Desa Dieng sebesar Rp 340,43 per kilogram.
d Harga Bayangan Pestisida
Pada dasarnya dalam menentukan harga bayangan input produksi yang termasuk komoditi tradable tidak berbeda dengan penentuan harga bayangan
input pupuk anorganik. Pestisida merupakan salah satu input yang termasuk dalam input tradable. Sehingga harga bayangan seharusnya ditentukan
berdasarkan harga border price. Meskipun sudah ada pestisida yang diproduksi di dalam negeri, namun sebagian besar bahan bakunya didatangkan atau diimpor
dari luar negeri, sehingga harga bayangan pestisida ditentukan berdasarkan harga CIF.
Penentuan harga bayangan pestisida akan didasarkan pada rata-rata harga yang ada di pasar sekitar lokasi penelitian. Hal ini berdasarkan pada saat ini
perdagangan pestisida telah diserahkan kedalam mekasnisme pasar dan tidak ada campur tangan pemerintah ditambah subsisdi untuk pestisida sudah tidak berlaku.
Dengan demikian harga sosial atau harga bayangan pestisida sama dengan harga privat atau harga aktualnya. Dalam penelitian ini pestisida dikategorikan kedalam
jenis pestisida padat dan cair, karena penggunaan pestisida tiap petani berbeda satu sama lain. Kondisi tanaman yang terjadi pada saat budidaya berbeda tiap
petani sehingga menuntut perlakuan yang berbeda. Harga bayangan pestisida Cair untuk Desa Sigedang dan Desa Dieng masing-masing sebesar Rp 353.142,36 per
liter dan Rp 301.698,33 per liter, sedangkan pestisida padat masing-masing desa sebesar Rp 123.143,52 per kilogram dan Rp 108.266,67 per kilogram.
e Harga Bayangan Peralatan
Peralatan termasuk ke dalam input non tradable. Sehingga penentuan harga bayangan menggunakan harga domestik. Peralatan yang digunakan untuk
menunjang kegiatan usahatani kentang antara lain, cangkul, terpal, ember, sabit, kerangjang, sprayer tank, dan mulsa. Penentuan harga bayangan diserahkan
kedalam mekanisme pasar, yakni berdasarkan harga pasar. Selain tidak adanya campur tangan pemerintah, kondisi pasar yang mendekati persaingan sempurna
juga berpengaruh karena distorsi pasar akan relatif lebih kecil.
f Harga Bayangan Tenaga Kerja
Penentuan harga bayangan tenaga kerja budidaya kentang di lokasi penelitian mengacu pada penelitian Dewanata 2011 yang mengatakan jika
terdapat pengangguran disuatu tempat maka harga bayangan tenaga kerjanya sama dengan nol. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pearson, 2005 bahwa harga sosial
untuk tenaga kerja diestimasi dengan prinsip social opportunity cost. Karena faktor sumberdaya domestik tidak diperdagangkan secara internasional, maka
faktor tersebut tidak ada harga dunianya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa social opportunity cost untuk tenaga kerja yang menganggur adalah nol. Dalam
penelitian ini faktor tenaga kerja di klasifikasikan menurut gender, yakni pria dan wanita. Dimana produktivitas tenaga kerja berbeda nyata dalam kategori tersebut
yang bisa menyebabkan perbedaan tingkat upah. Penentuan upah bayangan tenaga kerja secara umum dapat di formulasikan sebagai berikut :
ℎ =
100 − ℎ
Dimana :
HB : harga bayangan HA : harga aktual
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Wonosobo sebesar 3,62 persen, sehingga harga bayangan upah kerja
tidak terdidik dilokasi penelitian sebesar 96,38 persen dari upah finansialnya
14
. Upah finansial atau privat di Desa Sigedang untuk pria dan wanita masing-masing
Rp 22.795,44 per HOK dan Rp 11.245,85 per HOK. Upah finansial berasal dari rata-rata upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang berasal dari luar
14
Kabupatenwonosobo.com
keluarga selama kegiatan usahatani berlangsung. Sehingga harga bayangan upah tenaga kerja pria dan wanita untuk Desa Sigedang diperoleh masing-masing
sebesar Rp 21.970 per HOK dan Rp 10.839 per HOK. Sedangkan Desa Dieng dengan upah finansial sebesar Rp 20.639,73 per HOK untuk pria dan Rp
12.604,17 per HOK untuk wanita, diperoleh harga bayangan upah tenaga kerja di Desa Dieng masing-masing sebesar Rp 19.839 per HOK dan Rp 12.148 per HOK.
g Harga Bayangan Lahan
Lahan merupakan faktor produksi terpenting dalam kegiatan usahatani yang termasuk kedalam input faktor domestik non tradable. Menurut Gitinger
1986, bahwa menentukan harga bayangan lahan adalah dengan memakai nilai sewa yang diperhitungkan setiap musim. Sedangkan menurut Monke dan Pearson
1989, harga bayangan lahan ditentukan berdasarkan pendapatan dari tanah untuk tanaman alternatif terbaik. Dalam penelitian ini harga sosial atau bayangan lahan
akan mengacu pada Gitinger 1986, yaitu memakai nilai sewa yang diperhitungkan setiap musim. Lokasi lahan dan kemudahan akses transportasi dan
infrasruktur akan memberikan perbedaan yang signifikan terhadap harga sewa lahan. Harga bayangan lahan untuk Desa Sigedang dan Desa Dieng masing-
masing sebesar Rp 3.015.151,52 per hektar dan Rp 1.937.000 per hektar.
h Harga Bayangan Modal
Analisis PAM mengkategorikan biaya modal kedalam dua kategori, yaitu modal kerja dan modal investasi. Modal investasi merupakan pengeluaran atas
aset yang memberikan kegunaan dan manfaat benefit dalam periode panjang atau lebih dari satu tahun. Sedangkan modal kerja adalah biaya tunai yang harus
dibayar petani seperti upah tenaga kerja dan pembelian input dalam kurun waktu satu tahun. Tingkat suku bunga modal diperlukan dalam menghitung biaya tunai
yang dikeluarkan pada proses usahatani mulai tanam hingga pascapanen Pearson et.al. 2005. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lokasi peneltian bahwa
seluruh modal yang digunakan untuk kegiatan usahatani kentang berasal dari modal pribadi. Sehingga, penentuan tingkat suku bunga modal privat berasal dari
tingkat suku bunga doposito di bank BRI yang terletak dilokasi penelitian, dimana tingkat suku bunga depositonya sebesar enam persen.
Penentuan harga bayangan modal menggunakan pendekatan arbitrary rule of thumb pendekatan kira-kira, yaitu pengalaman peneliti lain untuk negara
berkembang dengan tahap pembangunan yang sama dengan Indonesia. Berdasarkan pendekatan itu diduga tingkat bunga sosial untuk modal kerja di
Indonesia sekitar 15 persen per tahun ditambah dengan tingkat inflasi Pearson et.al. 2005. Tingkat inflasi di Indoensia menurut Badan Pusat Statistik pada tahun
2011 mencapai 3,8 persen. Sehingga harga bayangan modal yang digunakan di lokasi penelitian sebesar 18,80 persen per tahun.
i Harga Bayangan Nilai Tukar
Nilai tukar rupiah ditetapkan berdasarkan atar perkembangan nilai tukar mata uang asing. Acuan mata uang asing tersebut yakni US Dollar pada tahun
2011. Rumusan formula dalam menentukan harga bayangan nilai tukar mata uang, yakni :
=
Keterangan : SCR
: Nilai Tukar Bayangan RpUS OER
: Nilai Tukar Resmi RpUS SCF
: Faktor Konversi Standar
Nilai faktor konversi standar yang merupakan rasio dari nilai impor dan ekspor ditambah pajaknya dapat ditentukan sebagai berikut.
= +
− +
+
Keterangan : SCFt
: Faktor Konversi Standar untuk tahun ke-t Xt
: Nilai Ekspor Indonesia untuk tahun ke-t Rp Mt
: Nilai Impor Indonesia untuk tahun ke-t Rp Txt
: Penerimaan Pemerintah dari pajak ekpor untuk tahun ke-t Rp Tmt
: Penerimaan Pemerintah dari pajak impor untuk tahun ke-t Rp
Harga bayangan nilai tukar dihitung berdasarkan metode di atas yang didasarkan pada informasi total nilai ekpor dan impor Indonesia tahun 2011, serta
total nilai penerimaan pemerintah dari pajak ekpor dan impor Indonesia tahun 2011. Berdasarkan nilai yang diperoleh nilai ekspor Indonesia Xt pada tahun
2011 sebesar Rp 1.477.622.984.462.190,00, nilai impor Indonesia Mt sebesar Rp 1.267.712.621.792.520,00, penerimaan pemerintah dari pajak ekspor Txt
sebesar Rp 28.270.000.000.000,00, dan penerimaan pemerintah dari pajak impor Tmt adalah sebesar Rp 24.680.000.000.000,00
15
. Menurut Saptana 1999 dalam Feryanto 2010 dengan adanya kebijakan
makro yang diterapkan di Indonesia bahwa sejak tahun 1996 Indonesia menerapkan nilai tukar bebas atau mengambang floating exchange rate, serta
kebijakan deregulatif berupa penurunan tarif bea masuk dan pajak ekspor maka diasumsikan nilai tukar mata uang yang terjadi di pasar uang dapat
menggambarkan harga bayangan nilai tukar mata uang. Nilai tukar resmi rata-rata mata uang Rupiah terhadap US Dollar pada tahun 2011 adalah sebesar Rp
8708,85 per US Dollar Bank Indonesia, 2011. Berdasarkan data di atas, nilai faktor konversi standar pada tahun 2011 sebesar 1,00, sehingga diperoleh nilai
tukar bayangan mata uang Rupiah terhadap US Dollar SER sebesar Rp 8697,44 per US Dollar Perhitungan nilai tukar bayangan dapat dilihat pada Lampiran 3.
4.8 Analisis Sensitivitas