Analisis Dayasaing Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Komoditas Kentang di Kabupaten Wonosobo (Kasus: Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah)

VI. ANALISIS DAYASAING DAN DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KOMODITAS KENTANG

6.1 Analisis Dayasaing

Hasil empiris dari penelitian ini mengukur dayasaing apakah kedua sistem usahatani memiliki keunggulan komperatif dan kompetitif dengan fokus penelitian, yaitu usahatani kentang di Desa Sigedang dan Desa Dieng. Kedua sistem usahatani ini adalah sistem usahatani pada musim penghujan. Alat analisis yang digunakan adalah Policy Analysis Matrix PAM berdasarkan data penerimaan dan biaya produksi pada pada musim hujan yang terbagi dalam dua bagian yaitu harga finansial privat dan harga ekonomi sosial. Perhitungan dan uraian finansial dan sosial dapat dilihat pada Lampiran 6 sampai 10. Selanjutnya data yang diperoleh akan digunakan untuk menghitung nilai-nilai yang menjadi indikator dayasaing dan dampak kebijakan pemerintah terhadap dayasaing kentang di Kecamatan Kejajar. Hasil analisis berdasarkan perhitungan PAM dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. PAM untuk Sistem Usahatani Kentang di Kecamatan Kejajar. Uraian Penerimaan RpHektar Biaya RpHektar Keuntungan RpHektar Input Tradable Faktor Domestik Sigedang 1500 ≤ DPL ≤ 1800 Privat 38.771.387,15 2.317.073,35 35.179.935,25 1.274.378,55 Sosial 53.996.002,64 2.424.556,72 39.286.335,36 12.285.110,56 Divergensi 15.224.615,49 107.484,37 4.106.400,11 11.010.732,01 Dieng DPL ≥ 2200 Privat 19.342.172,03 1.143.312,71 18.248.115,43 49.256,11 Sosial 24.988.509,27 1.180.864,35 19.968.097,75 3.839.547,17 Divergensi 5.646.337,24 37.551,64 1.719.982,32 3.888.803,28 Tabel 18 memperlihatkan hasil Policy Analysis Matrix PAM untuk kedua sistem usahatani. Secara keseluruhan analisis privat dan eknomi di Desa Sigedang menguntungkan. Hal ini dikarenakan memiliki penerimaan privat dan sosial yang positif. Sedangkan di Desa Dieng, analisis privat dan sosialnya tidak menguntungkan secara finansial dan hanya menguntungkan secara ekonomi karena penerimaan privat yang dimiliki bernilai negatif, sedangkan penerimaan sosialnya bernilai positif. Untuk memudahkan pembahasan maka hasil matriks PAM juga akan disajikan dalam tabel-tabel yang lebih sederhana untuk menjelaskan secara rinci pembahasan. Tabel-tabel pembahasan tersebut terdiri dari: indikator dayasaing yang dilihat dari keunggulan kompetitif dan komparatif, sedangkan dampak kebijakan pemerintah dapat dilihat dari dampak kebijakan output, dampak kebijakan input, dan dampak kebijakan input-output.

6.2 Analisis Keunggulan Kompetitif