berjumlah 5 dan 2 orang. Tabel 8 menyajikan sebaran petani sampel di Kecamatan Kejajar.
Tabel 8. Sebaran Petani Sampel di Kecamatan Kejajar Desa
Jumlah Petani Sampel Orang
Sigedang 27
Dieng 30
Total
57
4.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden
ataupun dalam bentuk memberikan kuisioner. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode sampling, dimana penelitian difokuskan pada
pemecahan masalah yang aktual dengan pengambilan sampel secara aktual. Data sekunder dapat diperoleh dari penelitian terdahulu dan instansi-instansi terkait
seperti Badan Pusat Statistik BPS, Perpustakaan FEM IPB, Perpustakan LSI- IPB, internet dan dinas pertanian daerah ataupun kantor kelurahan.
4.4 Analisis Data
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yakni analisis dayasaing dengan menggunakan Policy Analysis Matrix PAM, dan kedua analisis dayasaing
dengan adanya kebijakan menggunakan analisis sensitivitas. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data penelitian ini antara lain, pertama adalah
penentuan input usahatani kentang, berupa lahan, bibit, pupuk organik dan anorganik, obat-obatan, tenaga kerja, serta peralatan yang diperlukan dalam
budidaya kentang. Langkah kedua adalah pengidentifikasian input kedalam komponen input tradable dan non tradable. Input tradable yakni input yang dapat
diperdagangkan di pasar internasional baik ekpor maupun impor. Sedangkan input non
tradable adalah input yang dihasilkan pasar domestik dan tidak
diperdagangkan secara internasional. Langkah ketiga adalah penentuan harga bayangan input dan output, kemudian dianalisis menggunakan Policy Analysis
Matrix PAM. Dan tahap terakhir adalah analisis sensitivitas untuk mengukur
dampak perubahan yang kemungkinan akan terjadi akibat kebijakan yang dibuat. Data yang diperoleh diolah menggunakan perangkat lunak Ms. Excel.
Dalam kerangka pemikiran disebutkan bahwa PAM merupakan alat analisis yang kaku, sehingga untuk mengatasinya dengan melakukan analisis
sensitivitas. Analisis ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan PAM yang dalam analisisnya hanya memberlakukan satu tingkat harga padahal keadaan sebenarnya
harga tersebut sangat bervariatif. Selain itu analisis ini juga digunakan untuk melihat pengaruh kebijakan pemerintah terhadap kondisi dayasaing kentang di
Kabupaten Wonosobo. Hasil analisis PAM digunakan untuk mengidentifikasi petani yang memiliki dayasaing atas kebijakan yang berlaku, dan bagaimana
pendapatan mereka jika terjadi perubahan kebijakan. PAM digunakan untuk mengetahui suatu wilayah apakah memiliki tingkat efisiensi yang tinggi atau
rendah yang pada akhirnya mempengaruhi suatu wilayah atau negara akan melakukan impor atau memproduksi sendiri. Selain itu PAM juga digunakan
untuk menunjukkan suatu kebijakan dapat memperbaiki dayasaing melalui penciptaan efisiensi usaha dan pertumbuhan pendapatan.
4.5 Policy Analysis Matrix PAM