Analisis Deskriptif Uji Cochran Cochran Q test Importance and Performance Analysis IPA

6. Memasukan nilai varians yang diperoleh ke rumus; r S V V r − = 1 11 Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai reliabilitas dari tabel r product moment . Jika |r 11 | r product moment , dapat disimpulkan bahwa instrumen alat ukurkuisioner penelitian yang digunakan tidak dapat diandalkan tidak reliable. Sebaliknya jika |r 11 | r product moment , dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dapat diandalkan, sehingga dapat digunakan untuk penelitian lanjutan. Hasil uji reliabilitas Hoyt dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji Cochran, Importance and Performance Analysis IPA, dan model Markov Brand Switching Pattern Matrix. Sedangkan data yang diperoleh dari kuisioner diolah dengan menggunakan alat bantu software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 13.0 for Windows, serta Minitab 14.

4.5.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Nazir, 1988. Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan tingkat kesadaran merek responden terhadap produk minuman teh hijau siap minum RTD green tea dengan cara menabulasikan data yang diperoleh dari kuisioner penelitian.

4.5.2. Uji Cochran Cochran Q test

Uji Cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau untuk informasi dalam bentuk terpisah dua dikotomi, misalnya informasi “ya” dan “tidak”. Penggunaan uji Cochran ini adalah untuk mengetahui keberadaan hubungan antara beberapa variabel Durianto et al, 2001 . Dalam penelitian ini uji Cochran digunakan untuk menganalisis asosiasi merek yang membentuk brand image pada setiap merek-merek minutan RTD green tea. Adapun langkah-langkah melakukan uji Cochran adalah sebagai berikut: 1. Tentukan hipotesis pengujian. Ho = kemungkinan jawaban “ya” adalah sama untuk semua asosiasi. Ha = kemungkinan jawaban “ya” adalah berbeda untuk semua asosiasi. 2. Hitung statistik Q dengan rumus, ∑ ∑ − − − − = 2 2 2 1 1 i j R CN N C C C C Q Keterangan: C = banyaknya asosiasi Ri = jumlah baris jawaban ”ya” Cj = jumlah kolom jawaban ”ya” N = total responden 3. Tolak Ho bila Q Cochran hitung X 2 α ,v Chi Square tabel dimana α = 5 dan V = C – 1.

4.5.3. Importance and Performance Analysis IPA

Importance and Performance Analysis IPA digunakan untuk menganalisis perceived quality dari suatu merek produk menurut penilaian responden dengan cara membandingkan tingkat kepentingan importance harapan konsumen terhadap atribut yang diteliti dengan tingkat kinerja performance dari atribut-atribut yang melekat pada suatu produk yang dirangkum dalam diagram cartesius seperti gambar berikut ini. tinggi Kuadran I Kuadran II underact maintain Importance Kuadran III Kuadran IV rendah low priority overact rendah tinggi Performance Gambar 7. Diagram Importance and Performance Analysis Durianto, 2001 Untuk menilai tingkat kepentingan, setiap atribut diberikan penilaian dengan skala likert seperti berikut: “sangat tidak penting” diberi skornilai 1, “tidak penting” diberi nilai 2, “tidak terlalu penting” diberi nilai 3, “penting” diberi nilai 4 dan “sangat penting” diberi nilai 5. Sedangkan untuk menilai tingkat kinerja, skala yang digunakan adalah: “sangat buruk” diberi nilai 1, “buruk” diberi nilai 2, “biasa saja” diberi nilai 3, “baik” diberi nilai 4 dan “sangat baik” diberi nilai 5. Total skor jawaban responden dijumlahkan lalu dihitung nilai rata-rata setiap atribut menurut tingkat kepentingan Y dan tingkat kinerja X masing- masing merek. Adapun rumus untuk mencari nilai rata-rata importance dan performance adalah sebagai berikut: n Y Y n i i ∑ = = 1 n X X n i i ∑ = = 1 Keterangan: n = jumlah responden Yi = skor atribut berdasarkan tingkat kepentingan Xi = skor atribut berdasarkan tingkat kinerja Selanjutnya untuk menentukan garis potong yang membagi diagram kartesius menjadi empat kuadran dengan pusat di titik X , Y diperoleh dengan merata-ratakan total skor rata-rata dari semua atribut yang ada. K X X n i i ∑ = = 1 K Y Y n i i ∑ = = 1 Keterangan: K = jumlah atribut i Y = skor rata-rata importance i X = skor rata-rata performance Pada analisis IPA terdapat empat kuadran yang menggambarkan posisi setiap atribut berdasarkan importance dan performance-nya, yaitu: Kuadran I, menunjukan atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen tetapi kinerja perusahaan untuk atribut ini dianggap masih rendah underact. Karena itu atribut-atribut yang terletak pada kuadran I perlu ini diperhatikan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Kuadran II, menunjukan atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan kinerja perusahaan untuk atribut ini juga dinilai sudah baik, sehingga atribut- atribut yang berada pada Kuadran II ini perlu dipertahankan maintain kinerjanya. Kuadran III, menunjukan atribut-atribut yang dianggap tidak penting oleh konsumen, sehingga kinerja perusahaan untuk atribut ini juga rendah. Karena atribut-atribut yang berada pada kuadran III ini tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, sehingga tidak terlalu diprioritaskan oleh perusahaan low priority. Kuadran IV, menunjukan atribut-atribut yang dianggap tidak penting oleh konsumen, tetapi kinerja perusahaan untuk atribut ini sangat baik. Sehingga kinerja atribut-atribut yang berada pada kuadran IV ini dinilai berlebihan overact oleh konsumen.

4.5.4. Analisis Piramida Loyalitas