BAB VII IMPLIKASI TERHADAP BAURAN PEMASARAN
Berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen RTD green tea dalam hal ini responden penelitian dan dari hasil analisis keempat elemen ekuitas merek
yang telah dibahas di bab sebelumnya, perusahaan atau produsen kelima merek RTD green tea dapat merumuskan strategi-strategi yang dapat menjadi alternatif
untuk bauran pemasaran 4P product, price, promotion, place terhadap masing- masing mereknya.
7.1. Strategi Produk
Strategi produk yang dapat dilakukan oleh PT. ABC President adalah meningkatkan kualitas produk dan menambah variasi kemasan pada Nu Green
Tea. Kualitas Produk dapat ditingkatkan dengan menjaga kualitas bahan baku, serta meningkatkan pengawasan dari proses produksi, pengemasan, hingga
distribusi. Sehingga produk yang sampai ke tangan konsumen benar-benar produk yang berkualitas tinggi dan memuaskan. PT. ABC President juga dapat
mempertimbangkan untuk menambah kemasan kotak atau tetrapack 200 ml pada produk Nu Green Tea agar lebih terjangkau oleh konsumen.
PT. Tang Mas disarankan untuk memperbaiki komposisi produk Zestea, terutama dalam hal kandungan bahan pengawet. Minuman RTD green tea
memiliki asosiasi minuman yang bermanfaat bagi kesehatan, sehingga penggunaan bahan pengawet dapat memperburuk brand image Zestea.
PT. Coca-Cola Bottling dapat mempertimbangkan untuk menambah varian rasa pada produk Frestea Green di masa mendatang, jika atribut tersebut sudah
mulai dianggap penting oleh konsumennya. Perusahaan dapat melakukan riset untuk memperkirakan varian rasa apa yang dapat dikembangkan pada produk
Frestea Green yang juga disukai oleh konsumen di masa mendatang. Sedangkan PT. Sinar Sosro masih perlu memperbaiki kualitas rasa dan komposisi kedua
produk RTD green tea-nya JoyTea dan Sosro Green-t agar sesuai dengan selera konsumen RTD green tea.
7.2. Strategi Harga
Harga yang ditetapkan untuk Nu Green Tea sudah cocok dengan premium price. Karena ekuitas merek yang dimiliki oleh Nu Green Tea sudah sangat kuat
sehingga Nu Green Tea dapat bertindak sebagai market leader bagi merek-merek RTD green tea lainnya. Hanya, Nu Green Tea perlu membuat kemasan yang lebih
ekonomis misalnya kemasan kotak atau tetrapack agar lebih terjangkau oleh konsumen. Sedangkan untuk merek Zestea, jika ingin mematok harga yang
hamper sama seperti Nu Green Tea harus dapat mengimbanginya dengan kualitas produk yang lebih baik. Sebaiknya Zestea juga tidak menurunkan harganya,
karena malah akan dinilai buruk oleh konsumen. Frestea Green dengan ekuitas yang cukup kuat sebenarnya dapat
menyaingi pemimpin pasar Nu Green Tea dalam menetapkan harga. Namun karena Frestea membidik kaum muda atau “generasi fresh” sebagai target
pasarnya, maka Frestea Green sebaiknya tidak menetapkan harga yang terlalu tinggi, agar tetap terjangkau oleh konsumennya. Dengan harga yang sama, Frestea
Green masih menang jika bersaing dengan merek JoyTea dan Sosro Green-t. Sedangkan untuk merek JoyTea dan Sosro Green-t sebaiknya menetapkan harga
yang tidak terlalu tinggi, karena ekuitas mereknya belum cukup kuat pada pasar RTD green tea, meskipun produk Sosro lainnya ,seperti Teh Botol Sosro dan
Fruitea, sudah mampu menguasai pasar teh dalam kemasan RTD. PT. Sinar Sosro sebaiknya juga memberikan potongan harga bagi para pedagangpengecer yang
bersedia untuk memasarkan produk RTD green tea-nya. Selain memperhatikan harga sesama produk RTD green tea, pihak
manajemen sebaiknya juga mempertimbangkan harga-harga produk minuman RTD jenis lain yang mungkin dapat mempengaruhi pilihan konsumen saat
melakukan pembelian, seperti produk minuman isotonik, probiotik, susu, teh dalam kemasan RTD tea dan juice.
7.3. Strategi Promosi