Karena diolah tanpa melalui proses fementasi, kandungan katekin catechin yang terdapat pada teh hijau paling tinggi. Katekin adalah senyawa dominan dari
polifenol teh hijau, terdiri dari epicatechin EC, epicatechin gallat ECG, epigallocatechin EGC, epigallocatechin gallat EGCG, catechin dan
gallocatechin GC. Senyawa ini larut dalam air, tidak berwarna, dan memberikan rasa pahit serta astringensi alias kelat
9
. Senyawa katekin dilaporkan oleh para ahli sangat berperan sebagai zat antioksidan yang sangat baik dan memberikan efek
penetralisasi yang kuat terhadap senyawa radikal bebas endogen dan eksogen. Radikal bebas tersebut menyerang sistem intraseluler dalam berbagai jaringan
tubuh. Hal inilah yang menyebabkan munculnya tumor, kanker, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya. Teh hijau bahkan diyakini juga dapat mengobati
penyakit ginjal
10
.
2.2. Minuman dalam Kemasan
Minuman ringan soft drink adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung
bahan makanan dan atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan sehingga dapat langsung dikonsumsi Kartikawati,
2005. Minuman ringan dibedakan menjadi dua, yaitu minuman berkarbonasi carbonated soft drink dan minuman tanpa karbonasi.
Minuman teh hijau green tea dalam kemasan siap minum adalah salah satu produk minuman ringan tanpa karbonasi dalam bentuk cair yang berasal dari hasil
9
Teh Hijau dan Kesehatan. www.kontan-online.com. 28 September 2007.
10
Ragam Khasiat Teh Hijau. www.tabloidnova.com. 31 Agustus 2007.
menyeduh pucuk daun teh Camellia sinensis, berwarna coklat muda atau kuning kehijauan, diolah tanpa melalui proses fermentasi, dan dikemas dalam kemasan
yang praktis, siap diminum ready to drink. Ada berbagai macam kemasan RTD ready to drink untuk produk minuman green tea, yaitu kemasan botol kaca
RGB, botol plastik PET, karton tetrapack, dan kaleng. Saat ini produk minuman teh hijau dalam kemasan siap minum RTD green tea sudah banyak
dijual dengan berbagai merek dan konsumen dapat dengan mudah menemukannya di warung-warung, toko, kantin, swalayan, minimarket, maupun hipermarket.
2.3. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian
Engel, et al. 1994 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Setiap hari konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan produk dan
merek yang akan mereka konsumsi. Secara umum proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen melalui lima tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Pengenalan kebutuhan
Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses
keputusan. 2.
Pencarian informasi Konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan pencarian internal
atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan pencarian eksternal.
3. Evaluasi alternatif
Konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih.
4. Pembelian
Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu.
5. Hasil
Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah dikenakan Engel et al, 1994.
2.4. Pengertian dan Manfaat Merek