5.3.3. Tingkat Pendidikan Peternak Sapi Perah
Pendidikan memiliki peranan penting terhadap produktivitas, karena dengan pendidikan peternak mengenal pengetahuan, keterampilan dan cara-cara
baru dalam melakukan kegiatannya. Tingkat pendidikan dapat dijadikan suatu indikator untuk mengukur produktivitas dan kreativitas kerja seorang petani
Mashud et al., 2007. Tingkat pendidikan peternak sapi perah di Pondok Ranggon disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Tingkat Pendidikan Peternak Sapi Perah di Pondok Ranggon pada Tahun 2013
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentase
1. SD
3 12.500
2. SMP
5 20.800
3. SMA
12 50.000
4. PT
4 16.700
Jumlah 24
100.000
Sumber : Data Primer Diolah 2013
Mayoritas tingkat pendidikan petenak sapi perah di Pondok Ranggon berdasarkan Tabel 11 adalah SMA sebanyak 50.000 persen. Peternak yang tingkat
pendidikannya mencapai perguruan tinggi sebanyak 16.700 persen. Diindikasikan bahwa tingginya tingkat pendidikan peternak responden di Pondok Ranggon.
Tingginya tingkat pendidikan akan berpengaruh terhadap keputusan usaha peternakan dan kemampuan peternak dalam menyerap informasi dan teknologi
untuk mengembangkan usaha yang dijalani, sehingga berdampak pada produktivitas output dan pendapatan.
5.3.4. Pengalaman Beternak
Lamanya waktu dalam melaksanakan usaha peternakan menunjukkan tingkat pengalaman beternak. Pengalaman beternak menjadi tolak ukur
kemampuan peternak dalam melaksanakan usaha peternakannya Puspito, 2004. Distribusi pengalaman beternak peternak sapi perah Pondok Ranggon disajikan
pada Tabel 12. Tabel 12 menunjukkan bahwa peternak sapi perah di Pondok Ranggon
memiliki pengalaman beternak lebih dari lima tahun. Pengalaman beternak pada interval 5-15 tahun sebanyak 45.833 persen, sedangkan peternak yang memiliki
pengalaman lebih dari 26 tahun hanya ada 25.000 persen. Terbukti bahwa peternak sapi perah di Pondok Ranggon sudah berpengalaman dalam mengelola
usaha peternakannya.
Tabel 12. Pengalaman Beternak Peternak Sapi Perah di Pondok Ranggon pada Tahun 2013
No. Pengalaman Beternak Tahun
Jumlah Persentase
1. 5-15
11 45.833
2. 16-25
7 29.167
3. 26
6 25.000
Jumlah 24
100.000
Sumber : Data Primer Diolah 2013
5.4. Karakteristik Usaha Peternak Sapi Perah 5.4.1. Luas Lahan dan Luas Kandang
Lahan adalah salah satu modal utama, karena merupakan tempat berlangsungnya kegiatan peternakan. Luas lahan terdiri dari luas kandang dan luas
tempat tinggal peternak. Luas lahan yang dimiliki peternak beraneka ragam hal ini sesuai dengan modal awal yang dimiliki untuk membeli lahan. Kandang
digunakan untuk memelihara dan merawat hewan ternak. Luas kandang ditentukan oleh besarnya jumlah sapi perah yang dimiliki. Semakin banyak sapi
perah, maka semakin luas kandangnya. Luas kandang dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan sapi perah. Luas lahan dan luas kandang sapi perah di
Pondok Ranggon disajikan pada Tabel 13 dan Tabel 14.
Tabel 13. Luas Lahan Peternak Sapi Perah di Pondok Ranggon Tahun 2013
No. Luas Lahan m
2
Jumlah orang Persentase
1. 400-1000
15 62.500
2. 1001-2000
6 25.000
3. 2001
3 12.500
Jumlah 24
100.000
Sumber : Data Primer Diolah 2013
Tabel 14. Luas Kandang Sapi Perah di Pondok Ranggon Tahun 2013
No. Luas Kandang
m
2
Jumlah orang Persentase
1. 50-250
11 45.833
2. 251-450
4 16.667
3. 451
9 37.500
Jumlah 24
100.0
Sumber : Data Primer Diolah 2013
Tabel 13 menggambarkan penggunaan luas lahan oleh peternak sapi perah di Pondok Ranggon. Sebanyak 62.500 persen peternak sapi perah memiliki luas
lahan antara 400-1000 m
2
, 25.000 persen memiliki luas lahan sebesar 1001-2000 m
2
, dan ada 12.500 persen peternak yang memiliki lahan lebih besar dari 2001 m
2
. Tabel 14 menunjukkan bahwa peternak yang memiliki luas kandang pada interval
50-250 m
2
ada 45.833 persen, interval 251-450 m
2
sebanyak 16.667 persen, dan 37.500 persen peternak memiliki kandang yang luasnya lebih dari 451 m
2
. Luas kandang yang dimiliki masing-masing peternak beraneka ragam, karena jumlah
sapi yang dimiliki beraneka ragam. Ada beberapa peternak memiliki kandang yang luas namun jumlah sapi nya tidak banyak. Hal ini dikarenakan peternak
sudah menjual beberapa sapi nya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
5.4.2. Jumlah Sapi Laktasi
Susu yang dihasilkan dalam suatu peternakan sapi perah besarnya ditentukan oleh jumlah sapi yang sedang dalam masa laktasi. Masa laktasi adalah
masa dimana sapi masih bisa menghasilkan susu untuk diperah. Sapi yang sedang dalam masa kering kandang tidak bisa diperah susunya. Sapi perah berada dalam
masa kering kandang ketika sedang bunting 7 bulan. Jumlah sapi perah laktasi di Pondok Ranggon disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Jumlah Sapi Perah Laktasi di Pondok Ranggon Tahun 2013
No. Jumlah Sapi Laktasi
Jumlah orang Persentase
1. 20
15 62.500
2. 21-49
5 20.833
3. 50
4 16.667
Jumlah 24
100.000
Sumber : Data Primer Diolah 2013
Tabel 15 menunjukkan bahwa jumlah sapi perah laktasi yang dimiliki 15 peternak Pondok Ranggon kurang dari 20 ST. Sebanyak lima orang memiliki sapi
perah laktasi pada interval 21-49 ST, sedangkan peternak yang memiliki sapi perah laktasi lebih dari 50 ST ada empat orang. Jumlah sapi laktasi menentukan
banyaknya produksi susu yang dihasilkan. Semakin banyak sapi laktasi yang dimiliki, maka semakin banyak pula susu yang diproduksi.