menghasilkan tambahan penerimaan yang lebih besar daripada tambahan biaya atau dapat dikatakan usaha peternakan tersebut menguntungkan. Jika nilai RC
ratio 1, maka usaha peternakan tersebut tidak menguntungkan karena setiap tambahan biaya akan menghasilkan penerimaan yang lebih kecil, sedangkan jika
RC ratio = 1, maka usaha peternakan dikatakan impas atau tambahan biaya yang dikeluarkan sama dengan tambahan penerimaan.
4.4.6. Konversi Satuan Ternak ST
Satuan ternak merupakan ukuran yang digunakan untuk ternak yang konsumsi pakannya setara dengan seekor sapi betina dewasa. Mula-mula ST
digunakan untuk ternak ruminansia untuk mengetahui daya tampung suatu padang rumput terhadap jumlah ternak yg dipelihara, namun saat ini ST juga digunakan
untuk ternak lainnya. Satuan ternak memiliki kegunaan seperti: menghitung daya tamping padangan, menghitung luas kandang, menghitung hasil pupuk, estimasi
harga ternak, biaya pengobatan, tenaga kerja, biaya breeding, dan menghitung potensi daerah Firman, 2014. Daftar Satuan Ternak disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Daftar Satuan Ternak
Jenis ternak Kelompok umur
Umur Satuan Ternak
Sapi Dewasa
1.00 Muda
1 - 2 tahun 0.50
Anak 1 tahun
0.25 Kerbau
Dewasa 1.00
Muda 1 - 2 tahun
0.50 Anak
1 tahun 0.25
KambingDomba Dewasa
0.14 Muda
0,5 – 1 tahun 0.07
Anak 0,5 tahun
0.04 Babi
Dewasa 0.40
Muda 0,5 – 1 tahun
0.20 Anak
0,5 tahun 0.10
AyamItik Dewasa 100 ekor
1.00 Muda 100 ekor
2 – 6 bulan 0.50
Anak 100 ekor 2 bulan
0.25
Sumber: Firman 2014
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum
Kecamatan Cipayung merupakan salah satu kecamatan di Jakarta Timur. Kecamatan Cipayung terletak antara 1 060 49‟ 35‟‟ Bujur Timur dan 060 10‟ 37‟‟
Lintang Selatan, dengan luas wilayah 27.36 Km
2
. Adapun batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Makasar – Jakarta Timur Sebelah Selatan : Kecamatan Cibinong – Kabupaten Bogor
Sebelah Timur : Kecamatan Pondok Gede – Jakarta Timur Sebelah Barat : Kecamatan Ciracas – Jakarta Timur
Secara administratif Kecamatan Cipayung terdiri atas delapan kelurahan yaitu Kelurahan Pondok Ranggon, Kelurahan Cilangkap, Kelurahan Munjul,
Kelurahan Cipayung, Kelurahan Setu, Kelurahan Bambu Apus, Kelurahan Ceger, dan Kelurahan Lubang Buaya. Masing-masing kelurahan mempunyai luas yang
sangat bervariasi. Lahan di Kecamatan Cipayung didominasi oleh kegiatan perumahan besar 73.32 persen, 1.07 persen untuk industri, dan 25.61 persen untuk
kegiatan lainnya
5
. Penelitian dilakukan di Kecamatan Cipayung dengan Kelurahan Pondok Ranggon.
Kelurahan Pondok Ranggon berbatasan dengan Malko Hankam di sebelah utara, Kelurahan Harjamukti Bogor di sebelah selatan, kelurahan Munjul di
sebelah barat, dan Kecamatan Pondok Gede Bekasi di sebelah timur
6
. Kelurahan Pondok Ranggon berada di ketinggian 15 Meter dari permukaan laut, temperatur
udara 20-35
o
C, dan curah hujan 1 000-2 000 Milimeter per Tahun. Keadaan permukaan tanah bergelombang. Lahan untuk kawasan relokasi sapi perah
Pondok Ranggon sesuai dengan SK Gubernur No. 300 tahun 1986 adalah seluas 30 Hektar, namun baru terealisasi 11 Ha. Lahan yang digunakan untuk peternakan
sapi perah seluas sembilan Ha, termasuk kolam penampungan limbah cair seluas 400 m
2
dan sisanya adalah kebun rumput gajah dan rumput raja serta sarana umum seperti mushola dan jalan. Sumber air yang digunakan untuk keperluan
5
http:timur.jakarta.go.id, “Kecamatan Cipayung”, diakses tanggal 2 November 2013
6
http:timur.jakarta.go.id, “Kampung-Pondok-Ranggon”, diakses tanggal 2 November 2013