limbah cair yang semakin menumpuk dan mengalir tidak terkendali yang menjadi wadah yang subur bagi media pertumbuhan penyakit.
Berbagai kondisi lingkungan yang negatif tersebut, memacu kejadian kerusakan lingkungan kota menjadi berantai dan kait mengkait. Pada kawasan permukiman kota tepi
air misalnya, masalah klasik adalah bencana banjir, pada kawasan pesisir terjadi kerusakan dan pencemaran pantai. Adanya genangan air laut ke arah darat, seperti di
muara kali Semarang misalnya, tentunya membawa kerusakan akibat pengaruh air asin, atau intruisi air laut yang mengisi kantong-kantong air tanah aquifer. Pada kota-kota di
daerah lereng pegunungan terjadi tanah longsor dan juga banjir antara lain akibat kurang atau tidak adanya tanaman yang bisa mengikat atau menahan air hujan yang
terakumulasi, terutama bila terjadi curah air hujan tinggi. Upaya-upaya pelestarian fungsi lingkungan dengan menyisihkan sebagian ruang
kota, terutama di wilayah-wilayah yang rawan bencana, harus segera dilaksanakan. Artinya ruang-ruang yang rawan tersebut bukan diproyeksikan untuk pemukiman, seperti
tepian badan air sungai, danaudam atau laut, atau mendirikan bangunan pada lereng yang relatif curam. Ruang untuk menampung kegiatan konservasi lingkungan kota harus
dikaitkan dengan RTRWK dan Rencana Detail Tata Ruang Kota RDTR. RTH baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan adalah ”sepenggal alam” yang
masih tersisa atau sengaja disisakan guna mengimbangi lingkungan buatan kota baik yang sengaja dirancang dan direncanakan melalui kreativitas arsitektur lansekap maupun
karena ’warisan’ wajah alami yang sengaja dibiarkan sedemikian agar kita semua suatu saat masih memperoleh kesempatan untuk dapat menikmatinya, langsung maupun tidak.
2.3. Pendekatan Sistem Dinamik
Sistem adalah keseluruhan inter-aksi antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan. Pengertian keseluruhan adalah lebih
dari sekedar penjumlahan atau susunan aggregate, yaitu terletak pada kekuatan power yang dihasilkan oleh keseluruhan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau
susunan. Pengertian inter-aksi adalah pengikat atau penghubung antar unsur, yang memberi bentukstruktur kepada obyek, membedakan dengan obyek lain, dan
mempengaruhi perilaku dari obyek. Pengertian unsur adalah benda, baik konkrit atau
abstrak, yang menyusun obyek sistem. Unjuk kerja dari sistem ditentukan oleh fungsi unsur. Gangguan salah satu fungsi unsur mempengaruhi unsur lain sehingga
mempengaruhi unjuk kerja sistem sebagai keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini disebut juga bagian sistem atau sub sistem.
Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode dikenal dalam pengertian umum sebagai pendekatan sistem system approach. Pada dasarnya pendekatan tersebut
merupakan penerapan metode ilmiah di dalam usaha memecahkan masalah. Atau menerapkan ”kebiasaaan berpikir atau beranggapan bahwa ada banyak sebab terjadinya
sesuatu” di dalam memandang atau menghasilkan kesaling terhubungkannya sesuatu
benda, masalah, atau peristiwa. Jadi, pendekatan sistem berusaha menyadari adanya kerumitan di dalam kebanyakan benda, sehingga terhindar dari memandangnya sebagai
sesuatu yang amat sederhana atau bahkan keliru. Hal tersebut menunjukkan sifat berpikir secara sistem system thinking yang
bersegi banyak multidimensi dan pelik. Mempergunakan pendekatan sistem menuntut pemahaman bahwa setiap benda atau sistem tersebut berada menjadi bagian dari sistem
yang lebih besar atau lebih luas, sehingga semua benda dengan sesuatu cara, saling berkaitan. Semakin lama orang semakin menghendaki adanya hasil penerapan
pendekatan sistem tersebut yang lebih obyektif dan tepat. Keinginan tersebut terwujud dalam bentuk berkembangnya teknik-teknik pemecahan masalah problem solving yang
tinggi canggih, sophisticated, seperti penelitian operasi operations research, analisa statistika, model simulasi, dan sistem informasi yang mempergunakan komputer.
Berbagai macam hasil perkembangan tersebut ditujukan pada peningkatan mekanisme kontrol sistem organisasi, yang dengan demikian memungkinkannya untuk
merencanakan dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan secara efektif. Kebanyakan definisi tentang sistem lebih menunjuknya sebagai suatu
wujud benda, jarang yang mengenai sistem sebagai metode. Jadi lebih mendekati arti kata systema dalam bahasa aslinya Yunani ”systema” yang mempunyai pengertian ; suatu
keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian Amirin, 1986. Jadi, dengan kata lain istilah ”systema” itu mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang
saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan a whole.