RTH Pert RTH
Peng RTH
LL KOTA MANADO Rasio RTH : LL Pem
Skenario LU
Pert LU Kualitas Lingkungan
TR Taman kota
Hutan Kota Jalur Hijau Sungai
Jalur Hijau Jalan Curah Hujan
Banjir Erosi
Longsor
Konserv asi Rehab LTTLM
Peng LU KLUP
Rumah Tangga
KLPU RT Pencemaran
Rasio RTH : LL LU
Rasio RTH4 Pem
PLLLM Kep Pend LL Pem
LTLM TR
RTH
Gambar 11 Struktur sub model RTH.
2. Penduduk, merupakan gambaran sub model sosial sebagai salah satu sektor
yang menggambarkan perkembangan populasi penduduk. Sub model ini terdiri komponen yang menyebabkan pertambahan penduduk yaitu kelahiran dan
imigrasi, sedangkan komponen lainnya yang menyebabkan pengurangan penduduk yaitu mortalitas dan emigrasi penduduk. Sub model ini mempengaruhi
sub model Penggunaan Lahan melalui penggunaan lahan pemukiman dan mempengaruhi sub model ekonomi melalui laju pertumbuhan penduduk seperti
ditunjukkan pada Gambar 12.
PENDUDUDK Pert Penduduk
Peng Penduduk Imigrasi
Emigrasi Mortalitas
Laju Pert Penduduk
Angkatan Kerja
Pertambahan Penduduk Pengangguran
Persen TK Terserap PENDUDUK
Gambar 12 Struktur Sub Model Penduduk.
3. Pendapatan wilayah
, merupakan gambaran sub model ekonomi yang terdiri atas variabel PDRB Produk Domestik Regional Bruto sebagai
komponen yang menyebabkan pertambahan melalui penerimaan sektoralnya berkaitan dengan laju pertambahan penduduk seperti ditunjukkan pada
Gambar 12.
Pertambangan Konstruksi
PDRB Sektor Pen PDRB
Industri Peng
Jasa Perd Hotel Rest
List Gas Air
Angk Kom Pertanian
Keu Sewa Perus EKONOMI
Gambar 13 Struktur Sub Model Ekonomi.
Model lengkap yang dibangun dengan Steela 8.0. dikategorikan dalam 3 sub model utama yaitu : RTH, Penduduk, dan Pendapatan Wilayah. Implementasi skenario
model dirancang pada tata ruang. Secara lengkap diagram model yang dibuat seperti disajikan pada Gambar 14.
RTH Pert RTH
Peng RTH
LL KOTA MANADO Rasio RTH : LL Pem
Skenario LU
Pert LU PENDUDUDK
Pert Penduduk
Peng Penduduk Imigrasi
Emigrasi Mortalitas
Laju Pert Penduduk
Pertambangan Angkatan Kerja
Kualitas Lingkungan Konstruksi
Pertambahan Penduduk
PDRB Sektor Pen PDRB
Industri Peng
Jasa Perd Hotel Rest
TR Taman kota
Hutan Kota Jalur Hijau Sungai
Jalur Hijau Jalan Curah Hujan
Banjir Erosi Longsor
Dist Penduduk
Konservasi Rehab List Gas Air
LTTLM
Peng LU KLUP
Rumah Tangga KLPU RT
Pencemaran Rasio RTH : LL
Angk Kom LU
Rasio RTH4 Pem
PLLS Konversi Pengangguran
Kep Pend LL Pem
LTLM Pertanian
Keu Sewa Perus LL Layak Konversi
TR
koef Pert Jasa Koef Pert Ind
Persen TK Terserap
Pert LU Pem
Peng Pert Maks Konversi Lahan
Peng Hutan Koef Pert Perush
Over Penduduk
SKLP EKONOMI
PENDUDUK RTH
Gambar 14 Struktur Pembuatan Model RTH Kota Manado.
5.3. Simulasi Model Dinamis RTH Kota Manado
Setelah model ini diproses berdasarkan skenario yang telah ditetapkan maka terlihat adanya perubahan atau dinamika pada sub-sub model yang dimodelkan.
Perubahan jumlah penduduk atau dinamika yang tidak dipengaruhi oleh nilai skenario cenderung menunjukkan pertumbuhan dari waktu ke waktu. Perubahan yang diakibatkan
dari pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan jumlah rumah tangga yang secara otomatif menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan untuk pemukiman. Kebutuhan lahan
akan pemukiman menyebabkan perubahan lahan pada pemukiman disetiap wilayah kecamatan. Karena tidak semua lahan pada pemukiman di setiap kecamatan mampu
memenuhi kebutuhan lahan sesuai dengan pertumbuhan penduduk sehingga terjadi konversi lahan dari pertanian menjadi lahan pemukiman. Besarnya perubahan konversi
ini selain berbeda menurut lokasi atau kecamatan juga berbeda menurut skenario tata ruang yang dibuat pada model ini.
Tekanan perubahan lahan pada pemukiman berpengaruh terhadap RTH yang berbeda menurut skenario yang disusun empat komponen RTH yaitu : hutan kota, taman
kota, jalur hujau jalan, dan jalur hijau sungai. Keempat komponen ini berubah ketika skenario bebas dijalankan dengan kualifikasi tata ruang jelek atau buruk. Sebaliknya
meningkat pada setiap pertambahan lahan pemukiman ketika skenario konservatif dijalankan.
Perubahan PDRB terjadi karena nilai PDRB mengikuti pertambahan penduduk. Dengan menggunakan laju pertumbuhan PDRB dari tahun 2000 ke tahun 2004 maka
kecenderungan pertambahan PDRB mengikuti pertumbuhan penduduk terjadi pada semua sektor. Perbedaan yang dihasilkan skenario yang dijalankan terjadi pada sektor
penerimaan PDRB dari sektor pertanian karena pengaruh konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman.
Untuk mengetahui pengaruh terhadap masing-masing sektor maka ketika skenario hendak di running dengan lama estimasi waktu selama 20 tahun interval setiap tahun
hasilnya menunjukkan adanya perbedaan diantara ketiga skenario yang dijalankan terutama dari perubahan ruang terbuka hijau.
Pada skenario bebas terlihat bahwa ruang terbuka hijau total Kota Manado mengalami penurunan secara terus menerus karena tidak ada tambahan RTH
. Berbeda
dengan pada skenario agak konservatif dimana luas RTH pada awalnya mengalami penurunan tetapi dalam jangka lama terjadi peningkatan akibat kebijakan tata ruang yang
menyisihkan sebagian tambahan lahan pemukiman untuk ruang terbuka hijau. Pada skenario konservatif terjadi penambahan RTH dari setiap penambahan lahan pemukiman.
Pada gambar 15 terlihat bahwa lahan pertanian semakin menurun dari waktu ke waktu karena konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman yang lajunya tidak dibarengi
dengan konversi hutan menjadi lahan pertanian. Selain itu pertumbuhan penduduk dan peningkatan PDRB relatif sama pada ketiga skenario karena kedua sub model tersebut
merupakan fungsi dari perubahan jumlah penduduk yang dalam model ini tidak dipengaruhi oleh perubahan lahan yang signifikan.
a