Pendekatan Sistem Dinamik Studi Ruang Terbuka Hijau Kota Manado dengan Pendekatan Sistem Dinamik

abstrak, yang menyusun obyek sistem. Unjuk kerja dari sistem ditentukan oleh fungsi unsur. Gangguan salah satu fungsi unsur mempengaruhi unsur lain sehingga mempengaruhi unjuk kerja sistem sebagai keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini disebut juga bagian sistem atau sub sistem. Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode dikenal dalam pengertian umum sebagai pendekatan sistem system approach. Pada dasarnya pendekatan tersebut merupakan penerapan metode ilmiah di dalam usaha memecahkan masalah. Atau menerapkan ”kebiasaaan berpikir atau beranggapan bahwa ada banyak sebab terjadinya sesuatu” di dalam memandang atau menghasilkan kesaling terhubungkannya sesuatu benda, masalah, atau peristiwa. Jadi, pendekatan sistem berusaha menyadari adanya kerumitan di dalam kebanyakan benda, sehingga terhindar dari memandangnya sebagai sesuatu yang amat sederhana atau bahkan keliru. Hal tersebut menunjukkan sifat berpikir secara sistem system thinking yang bersegi banyak multidimensi dan pelik. Mempergunakan pendekatan sistem menuntut pemahaman bahwa setiap benda atau sistem tersebut berada menjadi bagian dari sistem yang lebih besar atau lebih luas, sehingga semua benda dengan sesuatu cara, saling berkaitan. Semakin lama orang semakin menghendaki adanya hasil penerapan pendekatan sistem tersebut yang lebih obyektif dan tepat. Keinginan tersebut terwujud dalam bentuk berkembangnya teknik-teknik pemecahan masalah problem solving yang tinggi canggih, sophisticated, seperti penelitian operasi operations research, analisa statistika, model simulasi, dan sistem informasi yang mempergunakan komputer. Berbagai macam hasil perkembangan tersebut ditujukan pada peningkatan mekanisme kontrol sistem organisasi, yang dengan demikian memungkinkannya untuk merencanakan dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan secara efektif. Kebanyakan definisi tentang sistem lebih menunjuknya sebagai suatu wujud benda, jarang yang mengenai sistem sebagai metode. Jadi lebih mendekati arti kata systema dalam bahasa aslinya Yunani ”systema” yang mempunyai pengertian ; suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian Amirin, 1986. Jadi, dengan kata lain istilah ”systema” itu mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan a whole. Pendekatan Sistem, teori sistem menyatakan bahwa kesisteman adalah suatu metakonsep atau metadisiplin, formalitas dan proses dari keseluruhan disiplin ilmu dan pengetahuan sosial dapat dipadukan dan berhasil Suwarto, 2006. Karena sistem selalu mencari keterpaduan antar bagian melalui pemahaman yang utuh, maka perlu suatu kerangka fikir yang dikenal sebagai pendekatan sistem system approach dalam studi Ruang Terbuka Hijau di perkotaan. Pendekatan sistem dalam studi RTH Kota Manado adalah cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan ruang sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem RTH yang dianggap efektif. Dalam pendekatan sistem umumnya ditandai oleh dua hal, yaitu 1 mencari semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah dan 2 dibuat suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan secara rasional Eriyatno, 2003. Pengambilan keputusan yang efektif dari permasalahan kompleks di dunia nyata menyebabkan kita harus mengkaji permasalahan secara holistik dengan menggunakan pendekatan sistem Hartrisari, 2007. Dalam pendekatan sistem, kita dapat menggunakan model sebagai alat untuk memahami proses dan memprediksi perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Dalam ilmu sistem pemahaman seperti itu dikenal dengan istilah mensimulasi perilkau sistem. Sistem dinamik merupakan metoda yang dapat menggambarkan proses, perilaku dan kompleksitas dalam sistem. Model yang berbasis sistem dinamik dapat digunakan untuk menunjang pengambilan keputusan dan bahkan kebijakan. Pendekatan sistem dengan menggunakan komputer, bertujuan memudahkan penggunaan model dan teknik simulasi dalam sistem, terutama dalam menghadapi masalah yang cukup luas dan kompleks yang mana banyak sekali peubah, data dan interaksi-interaksi yang mempengaruhi, seperti halnya dalam penelitian studi RTH di Kota Manado. Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah yang penting dan tepat. Teknik kuantitatif seperti persamaan regresi dan simulasi digunakan untuk mempelajari keterkaitan antar peubah dalam sebuah model Eriyatno, 2003. Model dinamik mampu menelusuri jalur waktu dari peubah-peubah model. Model dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun memberikan kekuatan yang lebih tinggi pada analisis dunia nyata. Pendekatan sistem dalam suatu lingkungan dinamik, adalah suatu proses berkesinambungan, mencakup penyesuaian dan adaptasi melalui lintasan waktu. Yang dimaksud adalah kondisi aktual atau sistem RTH yang ada di Kota Manado, yang terdiri atas komponen aktivitas sosial, aktivitas ekonomi, dan aktivitas fisik. Proses pembuatan model yang dibagi menjadi beberapa sub model bermaksud agar supaya lebih fokus dalam pembuatannya. Dalam melakukan pendekatan sistem bisa dengan menggunakan komputer atau tanpa menggunakan komputer. Akan tetapi adanya fasilitas komputer memudahkan penggunaan model dan teknik simulasi dalam sistem, terutama bila menghadapi masalah yang cukup luas dan kompleks yang mana banyak sekali peubah, data dan interaksi- interaksi yang saling mempengaruhi Eriyatno,2003. Sistem Dinamik, konsep dasar sistem dinamik mengenalkan secara sederhana elemen-elemen dasar yang menyusun sebuah sistem yang bersifat dinamis, yang dilengkapi dengan langkah-langkah berpikir membangun model umum generic model mulai dari identifikasi gejala sampai menghasilkan struktur permasalahan untuk analisis kebijakan. Dengan konstruksi berpikir sistem akan jelas ”dimana” batas hubungan antara sistem dengan lingkungan ; ”apa” komponen, unsur, dan cirinya, serta ”bagaimana” interaksi keseluruhan di dalam dan ke luar sistem yang jadi perhatian. Selanjutnya tentang pemodelan sistim dinamik dalam bentuk diagram komputer dengan menggunakan bahasa perangkat lunak ”Stella version 8.0.” Penggunaan perangkat lunak komputer tersebut adalah sebagai ”alat” untuk memudahkan perumusan interaksi dalam sistem yang rumit kedalam alur pemikiran yang konsisten agar dapat disimulasikan. Analisis sistem dinamik yang dapat digunakan untuk menangani kerumitan, perubahan, dan ketidakpastian dari sebuah sistem nyata, sehingga perlunya pembelajaran tentang proses dinamis secara holistik dalam membawa kesadaran berpikir sistemik yang kreatif dengan pandangan antisipatif kedepan. Pemodelan dan Simulasi, model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalakan. Proses pembuatan model dimulai dengan adanya permasalahan pada sistem nyata, yang dilihat oleh pemodel dengan menggunakan sudut pandang tertentu tergantung pada nilai yang dianut, pengetahuan dan pengalaman si pembuat model, sampai akhirnya tercipta suatu model. Model selanjutnya akan diuji keabsahannya dengan menggunakan data sampel sehingga dapat dihasilkan suatu model yang valid. Pengembangan suatu model dapat dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan diantaranya, yaitu: 1 Elaborasi. Pengembangan model sebaiknya dimulai dari yang paling sederhana kemudian bertahap dielaborasi menjadi model yang representatif. Penyederhanaan permasalahan dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi yang diperlukan, sesuai dengan tujuan pembuatan modelnya. 2 Analogi. Pengembangan model dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teori-teori yang sudah dikenal luas. 3 Dinamis. Pengembangan model bukanlah suatu proses mekanis dan linier sehingga dalam tahap pengembangannya mungkin saja terdapat proses pengulangan. Simulasi adalah tiruan dari sistem nyata yang dikerjakan secara manual atau komputer, yang kemudian diobservasi dan disimpulkan untuk mempelajari karakterisasi sistem Suryani 2006. Simulasi didefinisikan sebagai sekumpulan metode dan aplikasi untuk menirukan atau mempresentasikan perilaku dari suatu sistem nyata, yang biasanya dilakukan pada komputer dengan menggunakan perangkat lunak tertentu Suryani, 2006. Simulasi merupakan proses aplikasi membangun model dari sistem nyata atau usulan sistem, melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk menjelaskan perilaku sistem, mempelajari kinerja sistem, atau untuk membangun sistem baru sesuai dengan kinerja yang diinginkan Suryani, 2006. Manfaat dari model simulasi yakni merupakan tool yang cukup fleksibel untuk memecahkan masalah yang sulit untuk dipecahkan dengan model matematis biasa. Model simulasi sangat efektif digunakan untuk sistem yang relatif kompleks untuk pemecahan analitis dari model tersebut. Penggunaan simulasi akan memberikan wawasan yang lebih luas pada pihak manajemen dalam menyelesaikan suatu masalah. Simulasi model dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai skenario sebagai input. Berdasarkan variasi output yang dihasilkan dapat dipilih alternatif terbaik dari berbagai skenario yang merupakan input model tersebut. Dalam hal ini, model berfungsi sebagai alat bantu dalam menunjang pengambilan keputusan Hartrisari, 2007. 3 METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Kota Manado, Sulawesi Utara yang terletak di antara 1 o 30’ – 1 o 40’ lintang utara ; 124 o 40’ – 126 o 50’ bujur timur. Waktu penelitian dilaksanakan selama empat belas bulan mulai bulan Maret 2007 sampai dengan bulan Mei 2008 yang terdiri atas dua tahap yaitu survey lapangan untuk ground cek dan wawancara stakeholder Maret 2007 sampai Juli 2007 serta konstruksi model dinamik Agustus 2007 sampai Mei 2008.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan data sekunder yang kemudian diolah dalam pemodelan dinamik, dan data primer berupa ground cek lapangan dan wawancara stakeholder. Data dan informasi yang dibutuhkan terbagi dalam tiga kategori : 1 data fisik , 2 data ekonomi, dan 3 data sosial. Tabel 3. Ketiga aspek yang terkait dengan RTH ini masing-masing memiliki peubah yang berbeda-beda untuk diteliti. Untuk mencapai hasil yang terpadu pada masing- masing peubah yang berbeda dilakukanlah pendekatan sistem dinamik. Pendekatan sistem dinamik adalah suatu metode pemodelan dengan simulasi komputer yang menggunakan alat bantu software Stella versi 8.0. Program Stella merupakan perangkat lunak yang berbasis flow chart. Dasar pemilihannya adalah merupakan paket yang handal, fleksibel dan mudah untuk membuat sistem permodelan dinamik baik dalam prosesnya maupun dalam melakukan simulasi. Model simulasi tersebut sangat efektif pula digunakan untuk sistem yang relatif kompleks guna pemecahan analitis dari model. Selanjutnya dengan pendekatan sistem dinamik dapat dipahami proses dan prediksi perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Konsep model pada penelitian ini mengacu pada penataan ruang dengan mengatur lahan sesuai kelayakan topografi yang merupakan karakteristik Kota Manado dengan pokok acuannya yakni RTH. Dengan memperhitungkan jumlah penduduk terkait penyediaan penggunaan lahan pemukiman serta RTH, maka hal tersebut menjadi acuan yang digunakan dalam menata penggunaan lahan di Kota Manado. Tabel 3 Data Penelitian dan Sumber Data Aspek Peubah Sumber Data biofisik - Kelerengan - Topografi - Penggunaan Lahan - Iklim Cuaca - Luas Taman Kota - Luas Hutan Kota Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulut, Kotamadia Manado dan Dinas Agribisnis Kota Manado ; Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup ; Dinas Tata Kota Manado Data ekonomi - PDRB - Pendapatan per sektor Badan Pusat Statistik Kota Manado Data Sosial - Jumlah Penduduk - Jumlah Rumah Tangga - Jumlah Angkatan Kerja Badan Pusat Statistik Kota Manado

3.3. Metode Analisis

Struktur Model RTH dengan pendekatan sistem dinamik pada penelitian ini diartikan sebagai konstruksi model yang disusun berdasarkan pada parameter ekonomi, parameter sosial, dan parameter fisik. Kegiatan fisik merupakan kegiatan utama sebagai basis mendukung tata ruang untuk menentukan luas RTH. Sehingga Tata Ruang akan merekomendasikan RTH yang berhubungan dengan kualitas fisik dan lahan layak mukim . Lahan layak mukim yang dimaksud adalah batas kelayakan lahan atau bagian dari sistem model ini yakni kelayakan kemiringan yang mana kelayakan kemiringan adalah 0-15. Model pengaturan hasil terdiri dari tiga sub model , antara sub model satu dengan sub model lainnya saling mempengaruhi. Sub model fisik akan mempengaruhi sub model ekonomi dan sub model sosial. Keterkaitan tiga sub model ini dapat dilihat pada simpal kausal Gambar 3.