Analisis Spasial RTH Kota Manado

Tabel 25 Rasio RTH : Luas Lahan Sembilan Kecamatan di Kota Manado hasil simulasi model skenario konservatif Thn Mapanget Sario Malala yang Wanea Tikala Bunaken Tuminting Singkil Wenang Total Mdo 0.88 0.67 0.29 0.52 0.94 0.32 0.43 0.02 0.75 1 0.88 0.67

0.32 0.57

0.94 0.35 0.47 0.03 0.75 2 0.88 0.67

0.32 0.57

0.94 0.35 0.47 0.03 0.75 3 0.88 0.73

0.32 0.57

0.95 0.35 0.47 0.03 0.76 4 0.88 0.73

0.32 0.57

0.94 0.35 0.47 0.03 0.76 5 0.88 0.73

0.32 0.57

0.94 0.35 0.47 0.03 0.76 6 0.88 0.73

0.32 0.57

0.94 0.35 0.47 0.03 0.76 7 0.88 0.73

0.32 0.57

0.94 0.35 0.47 0.03 0.76 8 0.88 0.73

0.32 0.57

0.94 0.35 0.47 0.03 0.76 9 0.88 0.73

0.32 0.57

0.94 0.35 0.47 0.03 0.76 10 0.88 0.73

0.32 0.57

0.94 0.34 0.47 0.03 0.76 11 0.88 0.73

0.32 0.57

0.94 0.34 0.47 0.03 0.76 12 0.88 0.73

0.32 0.57

0.94 0.34 0.47 0.02 0.76 13 0.88 0.72

0.32 0.57

0.94 0.34 0.47 0.02 0.76 14 0.88 0.72

0.32 0.57

0.94 0.34 0.47 0.02 0.76 15 0.88 0.72

0.32 0.57

0.94 0.34 0.47 0.02 0.76 16 0.88 0.72 0.33 0.57 0.94 0.34 0.47 0.02 0.76 17 0.88 0.72 0.33 0.57 0.94 0.34 0.47 0.02 0.76 18 0.88 0.72 0.33 0.57 0.94 0.34 0.47 0.02 0.76 19 0.88 0.72 0.33 0.57 0.94 0.34 0.47 0.02 0.76 20 0.88 0.72

0.33 0.56

0.94 0.34 0.47 0.02 0.76 satuan dalam persen. Tabel 27 Luas RTH existing hasil analisis spasial Kecamatan Luas RTH Mapanget 3,083.03 Sario Malalayang 1,028.73 Wanea 676.83 Tikala 470.93 Bunaken 4,445.39 Tuminting 451.21 Singkil 815.79 Wenang 1,446.90 Total 12,418.79 satuan dalam hektar. Gambar 44 Peta Arahan Kawasan Terbangun Kota Manado. Gambar 45 Peta Arahan RTH Kota Manado. Gambar 46 Peta Arahan RTH berdasarkan Kriteria Lereng Kota Manado. 6 SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

a Luas RTH Kota Manado saat ini, secara total mencapai 75 dari luas wilayah kota. Walaupun telah memenuhi persyaratan persentase luas yang ditetapkan dalam UU No. 26 tahun 2007 dan Permendagri No 1. tahun 2007 tetapi Kota Manado masih mengalami masalah lingkungan terutama erosi, longsor, dan banjir. Hal ini terjadi karena konversi lahan perkotaan dari lahan bervegetasi atau RTH, menjadi lahan terbangun. Hasil simulasi model dinamik penggunaan lahan pemukiman meningkat dari 3167 Ha menjadi 4978 Ha tahun ke 20, sedangkan penggunaan lahan pertanian menurun dari 11301 Ha menjadi 9425 Ha. b RTH Kota Manado telah memenuhi syarat undang-undang tetapi yang tidak memenuhi syarat adalah sebaran atau konfigurasi RTH pada masing-masing kecamatan. Hal ini dibuktikan dengan rasio RTH perkapita yang sangat rendah pada kecamatan Sario 0,19 m 2 jiwa dan kecamatan Wenang 2,33 m 2 jiwa. c Dari hasil penelitian terhadap tiga peubah perubahan lahan untuk RTH, yaitu faktor- faktor fisik topografis, PDRB, dan jumlah penduduk, didapatkan bahwa jumlah penduduk sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi yang kemudian berpengaruh pula pada RTH. Hasil simulasi model dinamik terdapat tiga skenario yaitu ; skenario bebas yang menunjukkan bahwa RTH mengalami penurunan sedangkan pada skenario agak konservatif dan skenario konservatif terjadi peningkatan RTH. d Besaran RTH pada suatu kota, tidak terpaku pada luas administratif yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah, tetapi elemen utama pembentuk lanskap kota juga menjadi faktor penentu besaran tersebut. Pada kasus kota Manado kondisi topografis, besaran PDRB, dan jumlah penduduk, diketahui mempengaruhi besaran tersebut. Dari sembilan kecamatan Kota Manado, maka kecamatan-kecamatan yang bertopografis 15 harus dialokasikan menjadi RTH.

6.2 Saran

a. Perlu perhitungan dan pemetaan ulang terhadap besaran RTH Kota Manado yang dapat mengatasi permasalahan lingkungan dan kenyamanan kota. Topografi diketahui sebagai faktor utama penentu besaran RTH Kota Manado ini. b. Khusus untuk kecamatan Sario dan Wenang yang berlokasi di daerah dengan topografi dataran landai dianjurkan untuk dialokasikan menjadi RTH terutama untuk mengendalikan permasalahan lingkungan yang sudah dan akan terjadi di Kota Manado ini. c. Penentuan besaran atau luas RTH harus didukung oleh data spasial untuk menghasilkan areal yang sesuai dengan peletakan RTH.