34
4.2. Sistem Sosial Ekologi Pesisir dan Laut Kabupaten Berau
4.2.1 Sumber Daya Terumbu Karang
Kabupaten Berau merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumberdaya perikanan dan pesisir dengan keanekaragaman hayati cukup tinggi di
Indonesia. Keanekaragaman hayati laut Kabupaten Berau merupakan terbesar kedua setelah Raja Ampat. Perairan Berau dikenal sebagai wilayah yang
memiliki habitat penyu hijau terbesar di Indonesia. Selain potensi perikanan, keindahan bawah lautnya menjadi daya tarik sendiri bagi kegiatan wisata bahari
DKP Berau 2011.
Pulau-pulau kecil di Kabupaten Berau sebanyak 39, sedangkan di KKP Berau terdapat 31 yang tersebar dibagian utara dan selatan KKP. Selain itu juga
terdapat beberapa gosong dan atol. Pulau-pulau tersebut tersebar pada 4 kecamatan pesisir, yaitu di Kecamatan Pulau Derawan dan Maratua di bagian
utara, dan di Kecamatan Batu Putih dan Biduk-biduk di bagian selatan. Dari 31 pulau tersebut yang berpenghuni hanya 4 pulau, yaitu Pulau Derawan, Maratua,
Kaniungan Besar dan Balikukup.
Terumbu karang di pesisir Berau tersebar luas pada seluruh pulau dan gosong yang ada di bagian utara dan selatan. Gosong-gosong yang ada di bagian
utara pesisir Berau adalah Gosong Mangkalasa, Gosong Masimbung, Gosong Buliulin, Gosong Pinaka, Gosong Tababinga, Gosong Lintang, Gosong Muaras
dan Gosong Malalungun. Sedangkan gosong yang ada di bagian selatan adalah Gosong BesarSapitan, Gosong Dangalahan dan Gosong Paninsinan. Tipe
terumbu karang di pesisir Berau terdiri dari karang tepi, karang penghalang dan atol. Beberapa atol ada yang telah terbentuk menjadi pulau dan ada yang
terbentuk menjadi danau air asin. Atol yang ada di pesisir Berau hanya ada dibagian utara yaitu Pulau Kakaban, Pulau Maratua dan Gosong Muaras. Luas
atol Kakaban adalah 19 km
2
, Atol Maratua 690 km
2
, Atol Muaras 288 km
2
BPSPL, 2011. Dari hasil survei diketahui bahwa rata-rata tutupan karang hidup di daerah
utara sebesar 22,78 , sedangkan di daerah selatan sebesar 27,85 . Sementara untuk tutupan karang mati diketahui untuk daerah utara sebesar 45,65 ,
sedangkan di selatan sebesar 35,05 . Survei ikan karang pada Oktober 2003 oleh menemukan 832 spesies yang terbagi dalam 272 genera dan 71 famili.
Sebagai tambahan terdapat 40 spesies, 16 genera dan 6 famili dari survei 1994 di Sangalaki-Kakaban, sehingga total spesies 872 Allen, 2003.
Kondisi Ekosistem Terumbu Karang
Penelitian yang pernah dilakukan oleh The Nature Conservancy pada tahun 2003 TNC 2003 dan pada tahun 2011 TNC 2011 menunjukkan bahwa kondisi
terumbu karang yang berada di Kabupaten Berau mengalami kerusakan yang cukup berat, hal tersebut ditunjukkan oleh menurunnya luasan tutupan karang
selama periode 2003 sampai 2011 tersebut. Penurunan luasan tutupan karang yang terjadi cukup signifikan yaitu sebesar 36 , dimana sebelumnya rata-rata
35
10 20
30 40
50 60
70 80
K K
B _
S K
K B
_ N
M R
T_ W
P Y
G _
S W
M R
S _
W M
R S
_ S
W M
R T_
N E
M R
S _
N E
S TG
_ E
P JG
_ E
D R
W _
E M
S B
_ E
S M
M _
E S
G L_
S W
S G
L_ N
E K
N B
_ S
W M
TH _
N W
D G
L_ N
K B
S _
N W
K B
S _
N B
K P
_ E
B K
P _
N B
K P
_ S
Lokasi Pengamatan
P e
r s
e n
tas e
P e
n u
tu p
an K
ar an
g H id
u p
tutupan karang sebesar 61 yang dikategorikan cukup baik, turun menjadi 25 pada tahun 2011. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Penurunan Luasan Tutupan Karang Kabupaten Berau Sumber : Jakub et al. 2012
Hasil survey pada tahun 2011 di 23 lokasi yang ada di Kabupaten Berau menunjukkan bahwa rata-rata persentase luasan tutupan karang hidup karang
keras dan karang lunak berada dibawah 40 Lampiran 3. Persentase tutupan karang hidup terbesar terdapat di lokasi SGL_SW transek 1 yaitu Pulau Sangalaki
dengan besar tutupan karang mencapai 72 dengan komposisi mayoritas karang lunak sebesar 59 dan karang keras 13 , sedangkan persentase tutupan karang
terkecil terdapat di lokasi BKP_N transek 2 yaitu Pulau Balikukup dengan luasan tutupan karang hanya 2 yang terdiri dari 1 karang keras dan 1 karang
lunak. Kondisi ekosistem terumbu karang selama kurun waktu 8 tahun 2003- 2011 terakhir mengalami penurunan sebesar 36 atau setara dengan 4,5 per
tahun kondisi ekosistem terumbu karang mengalami kerusakan Lampiran 4.
Informasi persentase tutupan karang hidup tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Persentase Tutupan Karang Hidup Tiap Lokasi Sumber : TNC 2011 diolah 2013