39
y = 4,8369x - 27,401 R
2
= 0,7322
50 100
150 200
250 300
350 400
450
10 20
30 40
50 60
70 80
Tutupan Karang Hidup To
tal K
el imp
ah an
I k
an I
n d
4.3 Manfaat Kawasan Konservasi Perairan bagi Perikanan
4.3.1 Korelasi Ekosistem Terumbu Karang terhadap Komunitas Ikan
Claudet et al. 2006 menunjukkan dengan jelas manfaat kawasan konservasi perairan bagi perikanan melalui perbedaan jumlah kelimpahan ikan
karang dan jenis ikan karang suatu perairan yang dikelola dalam suatu kawasan konservasi dengan perairan umum terbuka yang tidak dikelola sebagai kawasan
konservasi. Selain itu, keberagaman jenis dan ukuran menjadi suatu indikasi bahwa kawasan tersebut menjadi daerah yang nyaman bagi perkembangan ikan
sehingga dapat menjadi stok bagi perikanan selanjutnya.
Hal yang sama ditunjukkan oleh Syms dan Jones 2001 serta Bell dan Galzin 1984 yang membuktikan bahwa terumbu karang sebagai habitat bagi
beragam jenis ikan karang memberikan korelasi yang positif bagi kelimpahan ikan dan jenis ikan. Penelitian yang dilakukan oleh Syms dan Jones 2001
menjelaskan bahwa kondisi habitat terumbu karang yang terjaga akan mampu mempertahankan keberadaan ikan karang, sementara habitat terumbu karang yang
terganggu akan menyebabkan migrasinya ikan-ikan karang dari lokasi tersebut.
Sementara itu, Bell dan Galzin 1984 menunjukkan hubungan tutupan karang hidup sebagai habitat utama yang dapat membangun ekosistem terumbu
karang menjadi habitat bagi ikan-ikan karang, dimana hal tersebut ditunjukkan oleh besarnya jumlah keseluruhan spesies, jumlah spesies, dan kelimpahan
individu per luasan persentase tutupan karang tertentu. Hubungan antara persentase tutupan karang hidup dengan kelimpahan ikan di Kawasan Konservasi
Perairan Berau disajikan pada Gambar 12.
Gambar 12. Hubungan Persentase Tutupan Karang Hidup dengan Kelimpahan Ikan Karang
Berdasarkan grafik di atas, maka dapat dilihat bahwa tutupan karang hidup memberikan pengaruh positif terhadap kelimpahan ikan, hal tersebut ditunjukkan
oleh nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 73,22 Lampiran 14. Total kelimpahan ikan dalam penelitian ini merupakan jumlah seluruh individu
yang terdapat dalam persentase luas tutupan karang yang diamati, dimana berdasarkan hal tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap 1 tutupan
karang dapat memberikan masukan individu ikan sebesar 4,8369 x
– 27,401 ekor.
40
y = 385,91x + 1284,9 R
2
= 0,8368 1000
2000 3000
4000 5000
6000 7000
8000 9000
2 4
6 8
10 12
14 16
Jumlah bubutrip nelayan hari
H as
il tan
gk ap
an k
er ap
u gr
am
y = -2,7555x + 778,3 R
2
= 0,7735
300 350
400 450
500 550
600 650
700
20 40
60 80
100 120
Jumlah Perangkap Bubu
C P
U E
gr b
u b
u
4.3.2 Kegiatan Perikanan terhadap Perekonomian Masyarakat
Kegiatan perikanan atau penangkapan ikan merupakan mata pencaharian yang umumnya dilakukan oleh masyarakat pesisir Kabupaten Berau. Salah satu
yang menjadi target utama penangkapan nelayan adalah ikan kerapu. Tingginya permintaan masyarakat nelayan terhadap sumber daya ikan kerapu menunjukkan
bahwa ikan kerapu memiliki peranan penting yang dapat mempengaruhi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pengamatan terhadap hasil tangkapan harian ikan
kerapu dari 150 orang nelayan kerapu di lokasi penelitian selama lima belas hari menunjukkan korelasi positif antara jumlah bubu terhadap hasil tangkapan kerapu
Lampiran 15, hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Tren Produksi Harian Ikan Kerapu Korelasi jumlah bubutripnelayan hari dan hasil tangkapan kerapu bernilai
positif, seperti yang dilihat pada gambar diatas yang menunjukkan bahwa pada selang kepercayaan 95 dapat dijelaskan bahwa satu jumlah bubu dapat
menambah tangkapan kerapu sekitar 1600 gram dengan nilai determinasi sebesar 83,68 . Meskipun demikian, produksi harian kerapu selama penelitian
cenderung turun Lampiran 16. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh waktu penelitian yang dilakukan pada akhir tahun yaitu bulan Desember, karena pada
bulan Desember merupakan musim barat dimana hasil tangkapan minimal terjadi. Kemampuan alat tangkap bubu dalam menghasilkan ikan kerapu harian selama
penelitian juga menunjukkan penurunan, hal tersebut digambarkan pada Gambar 14.
Gambar 14. Tren Penurunan CPUE Harian
41
y = 298,57x - 24670 R
2
= 0,9002 100.000,0000
110.000,0000 120.000,0000
130.000,0000 140.000,0000
150.000,0000 160.000,0000
170.000,0000 180.000,0000
190.000,0000
450,0000 500,0000
550,0000 600,0000
650,0000 700,0000
750,0000
CPUE Harian grbubu
R P
U E H
ar ian
R p
gr b
u b
u
y = -798,85x + 205972 R
2
= 0,6565
50000 70000
90000 110000
130000 150000
170000 190000
210000
30 40
50 60
70 80
90 100
110
Perangkap Bubu R
PU E
R p
b u
b u
h r
Berdasarkan gambar 15 tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama waktu penelitian terjadi penurunan terhadap kemampuan bubu dalam menghasilkan
tangkapan kerapu. Pada selang kepercayaan 95 dapat dijelaskan sebesar 77,35 bahwa peningkatan jumlah bubu harian yang digunakan untuk
menangkap ikan kerapu mengakibatkan menurunnya hasil tangkapan harian per bubu, hal tersebut terjadi karena ikan kerapu menyebar pada bubu yang tersedia.
Dengan mengetahui kemampuan alat tangkap bubu dalam menghasilkan ikan kerapu dan harga ikan kerapu di Kabupaten Berau setiap hari selama penelitian,
maka dapat diduga nilai revenue per unit of effort RPUE yang berguna dalam menduga pendapatan atau keuntungan yang dapat diperoleh. Manfaat ini dapat
dilihat dari nilai pasar terhadap sumber daya ikan atau jumlah produksi. Nilai pendapatan per satuan upaya revenue per unit of effort per hari yang diperoleh
nelayan selama penelitian yang dilakukan di Kabupaten Berau dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Tren Penurunan RPUE Harian Analisis nilai per satuan upaya RPUE dapat digunakan untuk melihat
dinamika peramalan keuntungan bagi nelayan. Berdasarkan hasil analisis regresi linear, dapat dijelaskan bahwa peningkatan jumlah bubu mengakibatkan nilai
pendapatan harian yang diperoleh nelayan kerapu menurun. Hal ini dibuktikan oleh hubungan yang dihasilkan yaitu sebesar 65,66 Lampiran 17. Penurunan
pendapatan yang diperoleh nelayan dapat terjadi akibat adanya tambahan biaya produksi untuk pemasangan setiap bubu dalam menangkap kerapu. Untuk
melihat lebih jelas mengenai hubungan antara tangkapan kerapu per bubu dengan pendapatan yang diperoleh per gram kerapu per bubu Rpgr bubu dapat dilihat
pada Gambar 16.
Gambar 16. Hubungan CPUE Harian dan RPUE Harian