Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

17

2.4.4 Pemanfaatan Ekosistem Terumbu Karang

Supriharyono 2000 menjelaskan bahwa terdapat beberapa aktivitas pemanfaatan terumbu karang yaitu : 1. Perikanan terumbu karang Seiring meningkatnya jumlah penduduk maka aktivitas penangkapan juga cenderung meningkat. Pengelolaan yang efektif harus didasarkan pada pengetahuan biologis spesies target, sehingga teknik penangkapan yang tepat dapat ditentukan. Pengelolaan terumbu karang ini cenderung lebih banyak ditekankan pada pengambilan karang atau aktivitas manusia seperti pengeboman ikan karang, dan aktivitas lainnya yang secara tidak langsung dapat merusak karang. 2. Penangkapan ikan karang Sumber daya perikanan dapat berupa sumber daya ikan, sumber daya lingkungan dan sumber daya buatan manusia yang digunakan untuk memanfaatkan sumber daya ikan. Nelayan dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi dan permintaan pasar terhadap ikan hias laut ikan karang akan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam kondisi tersebut, nelayan terkadang lupa memperhatikan kelestarian sumber daya ikan. Selain bermanfaat bagi kegiatan perikanan, ekosistem terumbu karang ini juga bermanfaat bagi kegiatan wisata. Seperti yang diungkapkan Gao dan Hailu 2011 bahwa kondisi karang yang sangat baik serta tutupan karang yang luas dapat meningkatkan jumlah kegiatan yang dapat dilakukan di ekosistem terumbu karang tersebut. Hal ini karena kondisi dan tutupan karang yang baik dapat berpengaruh terhadap keanekaragaman jenis ikan karang dan kelimpahan ikan karang sehingga para penyelam dan wisatawan tertarik untuk melakukan kegiatan wisata di daerah tersebut dan dapat pula melakukan aktivitas olahraga menangkap ikan sport fishing.

2.4.5 Nilai Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang

Constanza dan Folke 1997 in Adrianto 2006 menjelaskan tujuan valuasi ekonomi adalah menjamin tercapainya tujuan maksimisasi kesejahteraan individu yang berkaitan dengan keberlanjutan ekologi dan keadilan distribusi, dan untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya valuasi ekosistem berdasarkan tiga tujuan utama yaitu efisiensi, keadilan dan keberlanjutan. Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi atau manfaat yang sangat jelas dalam menghasilkan beragam jenis ikan, penghasil biota untuk bidang kesehatan, dan lain-lain. Seperti yang dijelaskan dalam Dahuri et al. 2001 bahwa fungsi penting terumbu karang diantaranya : - Habitat sumber daya ikan, dikenal sebagai tempat memijah, bertelur, mencari makan, berlindung dan daerah asuhan bagi boita laut. - Penyedia sumber benih alami bagi pengembangan budidaya perikanan. - Penyedia sumber makanan dan bahan baku substansi aktif yang berguna bagi bidang farmasi dan kedokteran. 18 - Sebagai pelindung pantai dengan meredam ombak arus dan gelombang laut, sehingga pantai dapat terhindar dari degradasi dan abrasi. Sedangkan nilai ekosistem terumbu karang terbagi dalam : - Nilai ekologis, sebagai penjaga keseimbangan kehidupan biota laut dan hubungan timbal balik antara biota laut dengan abiotiknya. - Nilai ekonomis, dapat dikembangkan menjadi komoditas bernilai ekonomi yaitu sebagai hiasan akuarium, bahan baku kedokteran dan sebagainya. - Nilai estetika, terumbu karang membentuk panorama indah sebagai pemandangan alami dan bermanfaat bagi wisata. - Nilai biologis, sebagai penghasil oksigen perairan dan pengatur keseimbangan ekosistem perairan. - Nilai edukasi, sebagai objek penelitian dan pendidikan. Dengan adanya manfaat serta nilai yang terkandung didalamnya, sehingga penting untuk mengetahui seberapa besar kerugian yang terjadi apabila kehilangan ekosistem tersebut. Barton 1994 menjelaskan bahwa nilai ekonomi dari ekosistem terumbu karang merupakan nilai dari seluruh instrumen yang ada didalamnya termasuk sumber makanan dan jasa ekologis. Nilai dari seluruh instrumen yang terdapat pada ekosistem terumbu karang dapat dikuantifikasi melalui metode valuasi ekonomi total total economic valuation. Teori ekonomi neoklasik seperti consumer surplus dan willingness to pay dapat digunakan bagi nilai ekosistem yang tidak memiliki nilai pasar non market value . Berdasarkan teori tersebut, terdapat beberapa studi pustaka yang telah melakukan penelitian terhadap nilai ekonomi dari ekosistem terumbu karang, baik sebagai komoditas barang ataupun penyedia jasa. Informasi nilai ekonomi ekosistem terumbu karang disajikan pada Tabel 1.