Kondisi Perikanan dan Masyarakat Nelayan a. Tren Sumber Daya Perikanan

43 penghitungan manfaat karang dalam menghasilkan ikan kerapu di Kabupaten Berau dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Pendugaan Nilai Manfaat dan Surplus Konsumen Ekosistem Karang terhadap Nelayan Kerapu Q Permintaan Ikan – kghari Utilitas Rp Surplus Konsumen Rp Q = 4,0867 U = Float ¥ CS = Float ¥ Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai manfaat pemanfaatan ikan kerapu oleh nelayan di Kabupaten Berau bersifat datar float, nilai manfaat atau total harga yang dibayarkan WTP dari pemanfaatan potensi ikan kerapu di Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Berau bersifat datar karena ikan kerapu merupakan komoditas ekspor yang memiliki kisaran harga yang tetap yaitu ± Rp. 300.000,00 per kg, sehingga nilai surplus konsumen terhadap pemanfaatan ikan kerapu juga bersifat datar. Hasil analisis diperoleh harga rata-rata harian ikan kerapu hasil penelitian sebesar Rp. 222.600,00 per kilogram dengan nilai total yang dibayarkan Rp. 909.600,00 per rata-rata hasil tangkapan per hari. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Analisis Nilai Manfaat Ikan Kerapu Rata-rata Harga Q Permintaan Ikan-kghr WTP Rp. 222 600,00 4,0867 Rp. 909 600,00 Hasil analisis nilai manfaat yang diperoleh digunakan untuk menganalisis permintaan konsumen terhadap sumber daya ikan kerapu sebagai produk dari ekosistem terumbu karang. Kurva permintaan berdasarkan nilai manfaat utilitas konsumen disajikan pada Gambar 18. Gambar 18. Kurva Permintaan Konsumen Terhadap Ikan Kerapu P Q 44 Pendugaan nilai ekonomi sumber daya adalah suatu upaya untuk menilai manfaat dan biaya dari ekosistem karang yang ada di KKP Berau. Valuasi ekonomi sumber daya ikan kerapu bertujuan untuk melihat pemanfaatan ikan kerapu yang dihasilkan oleh ekosistem terumbu karang. Gambar kurva permintaan diatas menunjukkan nilai P yang menyatakan harga rata-rata harian ikan kerapu, sedangkan Q menyatakan jumlah tangkapan rata-rata harian dari ikan kerapu yang terdapat di Kabupaten Berau Lampiran 20. Berdasarkan hasil analisis dengan bantuan perangkat lunak, rata-rata harga ikan kerapu per kg Rp. 241.472,8014 dengan rata-rata harga yang dibayarkan sebesar Rp. 986.826,8975 per nelayan untuk hasil tangkapan rata-rata yang diperoleh dan dugaan nilai surplus konsumen sebesar Rp. 4.150.000.

4.4 Strategi Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

4.3.1 Kegiatan Perikanan dan Pengelolaan Kawasan

Kegiatan perikanan di zonasi pencadangan kawasan konservasi perairan Kabupaten Berau ini dilakukan secara tradisional berdasarkan pengalaman nelayan, baik dari penggunaan alat tangkap ataupun penentuan lokasi atau daerah tangkapan. Berdasarkan hasil analisis sebelumnya terhadap wilayah sebaran tangkapan nelayan, maka dapat dihubungkan seperti pada Gambar 19. Gambar 19. Tumpang Tindih Kegiatan Perikanan dan Pengelolaan KKP Gambar diatas menunjukkan adanya tumpang tindih pemanfaatan wilayah yaitu sebagai daerah tangkapan nelayan dan zona pencadangan kawasan konservasi. Atas dasar tersebut dapat disimpulkan bahwa mekanisme pelaksanaan