kabupatenkota yang mempunyai penduduk terkecil adalah Kabupaten Kuantan Singingi.
Tabel 6 Jumlah penduduk Provinsi Riau menurut kabupatenkota tahun 2004- 2007
No Kabupaten
Kota 2004 2005 2006 2007
1 Kuantan Singingi
241.766 260.227 265.261 270.177 2 Indragiri
Hulu 284.302 306.182 311.938 317.549
3 Indragiri Hilir
628.500 630.863 644.584 658.079 4 Pelalawan
215.281 25.437 262.979 271.662 5 Siak
279.457 309.845 314.310 318.585 6 Kampar
530.931 571.979 581.381 590.467 7 Rokan
Hulu 331.881 354.290 368.713 383.417
8 Bengkalis 686.972 718.892 729.165 738.996
9 Rokan Hilir
425.204 437.150 472.823 511.000 10 Pekanbaru
693.912 772.705 776.601 779.899 11 Dumai
213.929 219.351 225.249 321.121 TOTAL 4.532.135 4.606.921 4.953.004 5.160.952
Sumber : Bappeda dan BPS Prov. Riau 2008
4.4 Pendapatan Domestik Regional Bruto
Pengukuran Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu alat untuk mengukur kemakmuran masyarakat disuatu wilayah. Angka yang
dianggap mendekati pencapaian tingkat kemakmuran tersebut adalah pendapatan regional. Manfaat pendapat regional adalah untuk mengetahui tingkat produk
yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi, besarnya laju pertumbuhan ekonomi, dan struktur perekonomian suatu wilayah tertentu Bappeda dan BPS
Prov. Riau 2008. Pendapatan Domestik Regional Bruto Provinsi Riau Tahun 2007 disajikan
pada Tabel 7. Dari Tabel 7 terlihat bahwa PDRB Provinsi Riau ditopang oleh Industri Minyak dan Gas. Hal ini terjadi karena Provinsi Riau merupakan salah
satu Provinsi penghasil minyak mentah, gas alam, dan beberapa hasil tambang mineral. Jika dilihat dari PDRB tanpa migas, Pekanbaru dan Indragiri Hilir
merupakan wilayah dengan PDRB yang tinggi. Pekanbaru merupakan ibukota provinsi dan berkembang sebagai pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan
sedangkan Indragiri Hilir didukung oleh kegiatan perkebunan.
Tabel 7 Pendapatan Domestik Regional Bruto Provinsi Riau tahun 2007 atas dasar harga konstan 2000 juta rupiah
No KabupatenKota
Tanpa Migas Dengan Migas
1 Pekanbaru
6.995.851,99 6.995.851,99
2 Kampar
3.772.599,64 7.791.556,84
3 Rokan Hulu
2.108.269,60 2.271.841,61
4 Pelalawan
2.535.058,08 2.668.181,64
5 Indragiri Hulu
3.273.256,19 3.465.780,88
6 Kuantan Singingi
2.511.608,96 2.511.608,96
7 Indragiri Hilir
5.416.144,25 5.416.144,25
8 Bengkalis
3.901.109,84 25.627.872,70
9 Rokan Hilir
3.305.192,32 10.736.778,93
10 Dumai 1.630.667,13
3.233.418,54 11 Siak
3.071.880,71 14.595.101,73
Jumlah 38.521.638,71
85.314.138,07 Sumber : BPS Prov. Riau 2008
Besarnya nilai tambah kegiatan ekonomi terhadap pendapatan masyarakat, dapat dilihat dari PDRB perkapita, seperti yang disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Pendapatan Domestik Regional Bruto per kapita Provinsi Riau tahun 2007 atas dasar harga konstan 2000 juta rupiah
No KabupatenKota
Tanpa Migas Dengan Migas
1 Pekanbaru 8,97 8,97
2 Kampar 6,39 13,20
3 Rokan Hulu
5,50 5,93 4 Pelalawan
9,33 9,82 5 Indragiri
Hulu 10,31 10,91
6 Kuantan Singingi
9,30 9,30 7 Indragiri
Hilir 8,23 8,23
8 Bengkalis 5,28 34,68
9 Rokan Hilir
6,47 21,01 10 Dumai
5,08 10,07 11 Siak
9,64 45,81 Sumber : BPS Prov. Riau 2008
Dari Tabel 8 terlihat bahwa pada PDRB per kapita tanpa migas, Indragiri Hulu merupakan wilayah dengan PDRB per kapita tertinggi yang diikuti oleh
Siak. Lapangan usaha yang mempunyai peran yang tinggi pada kedua wilayah tersebut adalah industri pengolahan tanpa migas seperti pemanfaatan hasil hutan
dan industrinya industri kertas dan bubur kertas. Sedangkan PDRB per kapita dengan migas, Bengkalis dan Siak merupakan wilayah dengan PDRB per kapita
terbesar. Hal ini manggambarkan bahwa di wilayah tersebut merupakan wilayah penghasil migas utama di Provinsi Riau.
Peran sektoral pada suatu wilayah dapat dilihat dari kontribusi sektor pada jumlah Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB. Melalui kontribusi ini
dapat dilihat kemampuan setiap sektor ekonomi menurut lapangan usaha tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa sehingga informasi ini penting bagi pemakai
user untuk mengetahui daya ungkit leverage setiap sektor ekonomi tersebut dalam memompa perekonomian Provinsi Riau. Kontribusi sektoral pada PDRB
Provinsi Riau dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Kontribusi menurut lapangan usaha PDRB Provinsi Riau tanpa dan
dengan migas tahun 2007 atas dasar harga konstan 2000 No
Sektor Tanpa Migas
Dengan Migas 1 Pertanian
37,51 17,15
2 Pertambangan 1,64
52,34 3 Industri
Pengolahan 17,59
10,73 4 Listrik
dan Air
0,47 0,21
5 Bangunan 6,79
3,10 6 Perdagangan
17,35 7,93
7 Angkutan 5,91
2,70 8 Keuangan
2,57 1,17
9 Jasa-jasa 10,17
4,65 Sumber : Bappeda dan BPS Prov. Riau 2008
Dari Tabel 9 terlihat bahwa PDRB Provinsi Riau tanpa migas pada tahun 2007 masih didominasi oleh tiga sektor, yaitu sektor pertanian, industri, dan
perdagangan. Dengan memasukkan unsur migas ke dalam perekonomian Provinsi Riau maka terlihat bahwa sektor pertambangan mendominasi karena sektor ini
mampu memberikan kontribusi paling tinggi yaitu sebesar 52,34.
4.5 Potensi Peternakan