27
Pembiayaan yang diberikan dengan kategori non lancar terdiri dari pembiayaan Kurang Lancar KL, Diragukan D, dan Macet M. Semakin
tinggi rasio ini menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Bank dengan NPF yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan
aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.
F. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional.
BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
30
Rasio ini sering disebut sebagai rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.
31
Rasio BOPO dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
BOPO = Biaya Operasional
Pendapatan Operasional x Yang termasuk beban operasional adalah semua jenis biaya yang
berkaitan langsung dengan kegiatan usaha bank. Sedangkan yang termasuk pendapatan operasional adalah pendapatan yang merupakan bagi hasil langsung
30
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h.119
31
Kartika Wahyu Sukarno dan M. Syaichu, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia”, Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol. 3 2, Juli 2016,
h. 50
28
dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima. Keduanya tersedia pada laporan laba rugi.
G. Finance to Deposit Ratio FDR
Financing to Deposit Ratio FDR atau dalam perbanakan konvensional disebut Loan to Deposit Ratio LDR adalah salah satu rasio likuiditas. FDR
merupakan perbandingan antara pembiayaan yang disalurkan terhadap dana pihak ketiga yang dihimpun dari dana masyarkat. FDR merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan
yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
32
Berikut rumus untuk menghitung FDR adalah :
= ℎ
Total pembiayaan yang diberikan terdiri atas total pembiayaan mudharabah dan musyarakah, piutang murabahah, salam, istishna, qardh, dan
ijarah, pembiayaan lainnya dan piutang multijasa khusus BPRS. Sedangkan Dana Pihak Ketiga terdiri dari total dana simpanan wadian dan dana investasi
tidak terkait. Semakin tinggi rasio FDR semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Standar terbaik pada perbankan adalah tidak lebih dari 110.
32
Suryani, “Analisis Pengaruh Financing to Deposit atio FDR Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia”, h. 62